Sumber Gambar

Gilga Sahid dan bandnya, Gildcoustic, mendadak menjadi sorotan publik setelah rincian biaya untuk mengundang mereka dalam sebuah acara muncul ke permukaan. Total biaya tersebut mencapai Rp310 juta, yang mencakup bayaran bersih band sebesar Rp300 juta, transportasi darat senilai Rp8 juta, dan biaya makan selama perjalanan sebesar Rp2 juta. Informasi ini langsung menarik perhatian publik yang penasaran dengan perjalanan karir mereka, terutama karena rincian tersebut juga mencakup kebutuhan lain seperti akomodasi dan penginapan.

Mengetahui hal ini, netizen ramai berkomentar di media sosial. Banyak yang menganggap bayaran tersebut terlalu besar, mengingat Gilga dan Gildcoustic tidak memiliki banyak karya orisinal. Komentar-komentar tersebut mencerminkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan sebagian besar publik terhadap nilai yang diminta oleh band tersebut. Isu ini juga menyoroti bagaimana industri musik dan hiburan sering kali diwarnai oleh perdebatan mengenai nilai dan penghargaan terhadap karya seni dan artis.

Sumber Gambar

Menurut opini TS, bayaran seorang musisi atau band memang sangat dipengaruhi oleh popularitas dan kemampuan mereka menciptakan keramaian dalam sebuah konser. Dalam kasus Gilga Sahid dan bandnya, Gildcoustic, permintaan bayaran sebesar Rp310 juta mungkin terasa terlalu tinggi, terutama bagi orang-orang yang belum mengenal mereka. Banyak yang menyebut bahwa band ini sering membawakan lagu cover dan minim karya orisinal, sehingga memicu kritik dan cibiran dari netizen. Popularitas dan originalitas karya sering kali menjadi tolak ukur utama dalam menilai seberapa layak sebuah band mendapatkan bayaran tinggi.

Namun, penting diingat bahwa menetapkan bayaran adalah hak setiap musisi atau band, termasuk Gilga Sahid dan Gildcoustic. Jika ada yang sanggup membayar sesuai tarif yang mereka tetapkan, maka mereka berhak menerima tawaran tersebut. Jika tidak, maka undangan bisa dialihkan kepada artis lain yang mungkin lebih sesuai dengan anggaran. Perdebatan mengenai nilai bayaran ini menggarisbawahi kenyataan bahwa pasar musik memiliki dinamika yang kompleks, di mana keputusan finansial sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk negosiasi dan permintaan pasar.

Ke depan, semoga penghargaan terhadap musisi menjadi aspek yang semakin diperhatikan oleh masyarakat. Baik itu melalui pengakuan atas karya orisinal maupun apresiasi terhadap performa di atas panggung, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap musisi memiliki hak untuk menentukan nilai atas karya dan penampilannya. Transparansi dan diskusi yang sehat mengenai tarif dan penghargaan ini dapat membantu menciptakan industri musik yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Link Referensi 1 , Link Referensi 2