- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TNI AD Buka Suara soal Dugaan Anggota Terlibat Kasus Kebakaran Rumah Wartawan


TS
mabdulkarim
TNI AD Buka Suara soal Dugaan Anggota Terlibat Kasus Kebakaran Rumah Wartawan
TNI AD Buka Suara soal Dugaan Anggota Terlibat Kasus Kebakaran Rumah Wartawan

Foto: Brigjen Kristomei Sianturi (Grandyos Zafna/detik)
Jakarta - TNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan anggota di kasus kebakaran rumah milik wartawan Sampurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang menewaskan empat orang. TNI AD meminta dugaan keterlibatan anggotanya terkait kebakaran tersebut dibuktikan sehingga tak sekadar isu belaka.
"TNI AD selalu merespons indikasi-indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran setiap informasi yang diberikan. Tetapi hendaknya akan lebih baik apabila ada bukti-bukti pendukung, sehingga tidak sekedar rumor," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi saat dihubungi detikcom, Selasa (2/7/2024).
Kristomei menuturkan pihaknya selalu terbuka menerima informasi dan masukan dari masyarakat. Dia mengatakan jika ada anggota yang terbukti terlibat, akan diberi sanksi tegas sesuai aturan.
"Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut. Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya. Jika benar terbukti, pasti akan kita proses hukum sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," ujarnya.
Dia mempersilakan masyarakat menyerahkan bukti terkait kepada Polisi Militer. Nantinya, kata Kristomei, laporan serta bukti akan diproses oleh Polisi Militer.
"Jika memang ada bukti yang menunjukkan keterlibatan anggota dalam kebakaran itu, silahkan dilaporkan dan diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses hukum," jelasnya.
Informasi kebakaran itu diterima Damkar sekira pukul 03.40 WIB, Kamis (27/6). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe.
"Korban jiwa empat orang," kata Gelora pada Kamis (27/6).
Gelora memerinci keempat korban adalah Sampurna Pasaribu (40), Efrida Ginting (48), Sudi Investi Pasaribu (12), dan Loin Situngkir (3). Para korban ini merupakan istri, anak, dan cucu Sampurna.
https://news.detik.com/berita/d-7420...umah-wartawan.
TNI Tunggu Penyelidikan Polisi soal Kebakaran Tewaskan Wartawan di Karo

Antara News - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 15:37 WIB
Mayjen TNI Nugraha Gumilar (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut TNI menunggu penyelidikan polisi terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus tewasnya wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) bulan lalu (27/6). Kasus tewasnya Sampurna Pasaribu bersama 3 anggota keluarganya ini masih diusut polisi.
"Kami serahkan kepada yang menyelidiki saat ini. Kami menunggu semuanya. Jadi, proses ini berjalan kami menunggu lembaga yang bekerja. Kita tunggu saja mudah-mudahan semua bisa jelas dalam waktu dekat," kata Mayjen Nugraha kepada wartawan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, dilansir Antara, Rabu (3/7/2024).
Dia menegaskan sanksi akan dijatuhkan bila ada ada oknum prajurit terlibat. Dia mengatakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerapkan apresiasi kepada para prajurit yang berprestasi dan hukuman kepada para prajurit yang bersalah.
"Kami punya aturan hukum militer, disiplin. Panglima juga punya aturan punishment (hukuman) dan reward (hadiah). Prajurit yang bagus (prestasinya) pasti dihargai," kata Nugraha.
Wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu meninggal dunia bersama tiga anggota keluarganya dalam rumahnya yang terbakar di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis (27/6). Tiga anggota keluarga Rico yang ikut tewas ialah istrinya, Elfrida Boru Ginting (48); anaknya, Sudi Investasi Pasaribu (12); dan cucunya, Loin Situkur (3).
Insiden kebakaran dan tewasnya Rico bersama tiga anggota keluarganya itu diduga terkait dengan berita judi dalam jaringan (online) yang dibuat korban sebelum dia meninggal.
Tim Pencari Fakta dari Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Sumatera Utara, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, ikut mendalami kasus tersebut. Hasil penyelidikan mereka menunjukkan ada dugaan kuat kejadian tewasnya Rico dan keluarganya melibatkan oknum prajurit TNI.
Dewan Pers terkait kasus itu pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumatera Utara untuk membentuk tim penyelidikan yang adil dan imparsial. Sementara terkait dugaan keterlibatan prajurit, Dewan Pers juga mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Bukit Barisan untuk juga membentuk tim penyelidikan dan mengusut dugaan itu secara terbuka.
Dewan Pers juga mengumumkan lembaganya akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan jurnalis dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ).
https://news.detik.com/berita/d-7421...tawan-di-karo.
Dewan Pers Minta Dibentuk Tim Usut Kebakaran Tewaskan Wartawan Sekeluarga
Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 02 Jul 2024 14:09 WIB
Jakarta - Dewan Pers menyoroti kasus kebakaran rumah milik wartawan Sampurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Dewan Pers pun meminta peristiwa kebakaran yang menewaskan 4 orang itu diusut tuntas.
"Dewan Pers meminta Kapolri bersama Kapolda membentuk tim penyelidikan yang bersikap adil dan imparsial dalam mengusut kasus ini. Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau KKJ," kata anggota Dewan Pers Totok Suryanto dalam konferensi pers di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).
Totok juga meminta Panglima TNI berikut Pangdam I/Bukit Barisan ikut mengusut kasus kebakaran rumah milik Sampurna. Tak hanya itu, dia pun menyebut telah meminta perlindungan terhadap para saksi dan korban.
"Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam membentuk tim untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial. Dewan Pers meminta kepada Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta secara melakukan upaya investigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban," ujar Totok.
Totok mengatakan Dewan Pers pun menyesalkan kejadian tersebut. "Dewan Pers sangat menyesalkan terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa tersebut," pungkasnya.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 16 saksi terkait insiden kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Saksi itu terdiri dari keluarga hingga warga yang melihat kebakaran tersebut.
"Ada lebih dari 16 saksi yang sudah dimintai keterangan. Saksi-saksi tentunya yang melihat, yang mengetahui, ada di TKP, keluarga. Kemudian proses autopsi juga sudah dilakukan, penyebab kematian karena terbakar," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dilansir detikSumut pada Senin (1/7).
Terkait kabar yang beredar bahwa kebakaran itu diduga dipicu karena permasalahan pemberitaan judi, mantan Kapolres Biak Papua itu mengatakan pihaknya masih menyelidikinya. Untuk diketahui, Sempurna merupakan wartawan di salah satu media online.
"Polisi bekerja tentu berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan, tidak berdasarkan opini ataupun asumsi, tapi semua ini kita buktikan secara ilmiah. Proses masih terus berjalan," pungkasnya.
Informasi kebakaran itu diterima Damkar sekira pukul 03.40 WIB, Kamis (27/6). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe.
"Korban jiwa empat orang," kata Gelora pada Kamis (27/6).
Gelora memerinci keempat korban adalah Sampurna Pasaribu (40), Efrida Ginting (48), Sudi Investi Pasaribu (12), dan Loin Situngkir (3). Para korban ini merupakan istri, anak, dan cucu Sampurna.
https://news.detik.com/berita/d-7419...an-sekeluarga.
Dewan Pers dan para jurnalis harus mengawal kasus ini karena takutnya dalangnya sangat sulit terungkap jika memang anggota TNI.

Foto: Brigjen Kristomei Sianturi (Grandyos Zafna/detik)
Jakarta - TNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan anggota di kasus kebakaran rumah milik wartawan Sampurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), yang menewaskan empat orang. TNI AD meminta dugaan keterlibatan anggotanya terkait kebakaran tersebut dibuktikan sehingga tak sekadar isu belaka.
"TNI AD selalu merespons indikasi-indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran setiap informasi yang diberikan. Tetapi hendaknya akan lebih baik apabila ada bukti-bukti pendukung, sehingga tidak sekedar rumor," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi saat dihubungi detikcom, Selasa (2/7/2024).
Kristomei menuturkan pihaknya selalu terbuka menerima informasi dan masukan dari masyarakat. Dia mengatakan jika ada anggota yang terbukti terlibat, akan diberi sanksi tegas sesuai aturan.
"Kami terbuka dan sangat berterima kasih apabila ada masyarakat yang memiliki bukti keterlibatan anggota TNI AD dalam pelanggaran hukum tersebut. Justru itu membantu tugas kami dalam penyelidikan masalah tersebut nantinya. Jika benar terbukti, pasti akan kita proses hukum sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," ujarnya.
Dia mempersilakan masyarakat menyerahkan bukti terkait kepada Polisi Militer. Nantinya, kata Kristomei, laporan serta bukti akan diproses oleh Polisi Militer.
"Jika memang ada bukti yang menunjukkan keterlibatan anggota dalam kebakaran itu, silahkan dilaporkan dan diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses hukum," jelasnya.
Informasi kebakaran itu diterima Damkar sekira pukul 03.40 WIB, Kamis (27/6). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe.
"Korban jiwa empat orang," kata Gelora pada Kamis (27/6).
Gelora memerinci keempat korban adalah Sampurna Pasaribu (40), Efrida Ginting (48), Sudi Investi Pasaribu (12), dan Loin Situngkir (3). Para korban ini merupakan istri, anak, dan cucu Sampurna.
https://news.detik.com/berita/d-7420...umah-wartawan.
TNI Tunggu Penyelidikan Polisi soal Kebakaran Tewaskan Wartawan di Karo

Antara News - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 15:37 WIB
Mayjen TNI Nugraha Gumilar (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut TNI menunggu penyelidikan polisi terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus tewasnya wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) bulan lalu (27/6). Kasus tewasnya Sampurna Pasaribu bersama 3 anggota keluarganya ini masih diusut polisi.
"Kami serahkan kepada yang menyelidiki saat ini. Kami menunggu semuanya. Jadi, proses ini berjalan kami menunggu lembaga yang bekerja. Kita tunggu saja mudah-mudahan semua bisa jelas dalam waktu dekat," kata Mayjen Nugraha kepada wartawan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, dilansir Antara, Rabu (3/7/2024).
Dia menegaskan sanksi akan dijatuhkan bila ada ada oknum prajurit terlibat. Dia mengatakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerapkan apresiasi kepada para prajurit yang berprestasi dan hukuman kepada para prajurit yang bersalah.
"Kami punya aturan hukum militer, disiplin. Panglima juga punya aturan punishment (hukuman) dan reward (hadiah). Prajurit yang bagus (prestasinya) pasti dihargai," kata Nugraha.
Wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu meninggal dunia bersama tiga anggota keluarganya dalam rumahnya yang terbakar di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis (27/6). Tiga anggota keluarga Rico yang ikut tewas ialah istrinya, Elfrida Boru Ginting (48); anaknya, Sudi Investasi Pasaribu (12); dan cucunya, Loin Situkur (3).
Insiden kebakaran dan tewasnya Rico bersama tiga anggota keluarganya itu diduga terkait dengan berita judi dalam jaringan (online) yang dibuat korban sebelum dia meninggal.
Tim Pencari Fakta dari Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara, yang terdiri atas Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Sumatera Utara, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, ikut mendalami kasus tersebut. Hasil penyelidikan mereka menunjukkan ada dugaan kuat kejadian tewasnya Rico dan keluarganya melibatkan oknum prajurit TNI.
Dewan Pers terkait kasus itu pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumatera Utara untuk membentuk tim penyelidikan yang adil dan imparsial. Sementara terkait dugaan keterlibatan prajurit, Dewan Pers juga mendesak Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Bukit Barisan untuk juga membentuk tim penyelidikan dan mengusut dugaan itu secara terbuka.
Dewan Pers juga mengumumkan lembaganya akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan jurnalis dari Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ).
https://news.detik.com/berita/d-7421...tawan-di-karo.
Dewan Pers Minta Dibentuk Tim Usut Kebakaran Tewaskan Wartawan Sekeluarga
Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 02 Jul 2024 14:09 WIB
Jakarta - Dewan Pers menyoroti kasus kebakaran rumah milik wartawan Sampurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Dewan Pers pun meminta peristiwa kebakaran yang menewaskan 4 orang itu diusut tuntas.
"Dewan Pers meminta Kapolri bersama Kapolda membentuk tim penyelidikan yang bersikap adil dan imparsial dalam mengusut kasus ini. Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau KKJ," kata anggota Dewan Pers Totok Suryanto dalam konferensi pers di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).
Totok juga meminta Panglima TNI berikut Pangdam I/Bukit Barisan ikut mengusut kasus kebakaran rumah milik Sampurna. Tak hanya itu, dia pun menyebut telah meminta perlindungan terhadap para saksi dan korban.
"Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam membentuk tim untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial. Dewan Pers meminta kepada Komnas HAM dan LPSK untuk turut serta secara melakukan upaya investigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban," ujar Totok.
Totok mengatakan Dewan Pers pun menyesalkan kejadian tersebut. "Dewan Pers sangat menyesalkan terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa tersebut," pungkasnya.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 16 saksi terkait insiden kebakaran yang menewaskan satu keluarga di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Saksi itu terdiri dari keluarga hingga warga yang melihat kebakaran tersebut.
"Ada lebih dari 16 saksi yang sudah dimintai keterangan. Saksi-saksi tentunya yang melihat, yang mengetahui, ada di TKP, keluarga. Kemudian proses autopsi juga sudah dilakukan, penyebab kematian karena terbakar," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi dilansir detikSumut pada Senin (1/7).
Terkait kabar yang beredar bahwa kebakaran itu diduga dipicu karena permasalahan pemberitaan judi, mantan Kapolres Biak Papua itu mengatakan pihaknya masih menyelidikinya. Untuk diketahui, Sempurna merupakan wartawan di salah satu media online.
"Polisi bekerja tentu berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan, tidak berdasarkan opini ataupun asumsi, tapi semua ini kita buktikan secara ilmiah. Proses masih terus berjalan," pungkasnya.
Informasi kebakaran itu diterima Damkar sekira pukul 03.40 WIB, Kamis (27/6). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe.
"Korban jiwa empat orang," kata Gelora pada Kamis (27/6).
Gelora memerinci keempat korban adalah Sampurna Pasaribu (40), Efrida Ginting (48), Sudi Investi Pasaribu (12), dan Loin Situngkir (3). Para korban ini merupakan istri, anak, dan cucu Sampurna.
https://news.detik.com/berita/d-7419...an-sekeluarga.
Dewan Pers dan para jurnalis harus mengawal kasus ini karena takutnya dalangnya sangat sulit terungkap jika memang anggota TNI.




aku.hamil.mas dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
523
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan