- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Kades Wakatobi Kecewa Jembatan Diperbaiki Bule Denmark, Netizen: Gak Tau Terima Kasih


TS
harrywjyy
Kades Wakatobi Kecewa Jembatan Diperbaiki Bule Denmark, Netizen: Gak Tau Terima Kasih
Selamat Datang di Thread TS!

Aksi viral Kristian Hansen, seorang bule asal Denmark, yang memperbaiki jembatan rusak di Kampung Bajau, Desa Samabahari, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, mendapat pujian luas dari masyarakat. Dalam waktu 24 jam, Hansen berhasil menggalang dana sebesar Rp75 juta melalui media sosialnya, dan menggunakan dana tersebut untuk memperbaiki jembatan serta sejumlah rumah warga yang rusak. Aksi altruistiknya ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam mobilisasi bantuan dan perhatian global terhadap masalah lokal.
Namun, aksi baik Hansen tidak sepenuhnya disambut positif oleh pemerintah desa setempat. Kepala Desa Samabahari, Gamis, mengungkapkan dalam video yang juga viral di media sosial bahwa jembatan tersebut sebenarnya masih layak digunakan hingga dua tahun ke depan, sehingga belum memerlukan perbaikan mendesak. Ia juga menyatakan kekecewaannya karena perbaikan dilakukan tanpa koordinasi atau sepengetahuan pihak desa. Komentar miring ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat mengenai prioritas dan komunikasi antara warga, relawan, dan pemerintah dalam menangani infrastruktur desa.
Menurut opini TS, apa yang dilakukan oleh Kristian Hansen adalah tindakan mulia yang seharusnya disyukuri oleh masyarakat setempat, termasuk kepala desa. Bantuan yang diberikan Hansen dalam memperbaiki jembatan dan rumah-rumah warga seharusnya dianggap sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas global. Pemerintah desa seharusnya berterima kasih atas inisiatif ini, karena apa yang dilakukan Hansen secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat tanpa membebani anggaran desa.
Tanggapan negatif dari Kepala Desa Samabahari, Gamis, terhadap aksi Hansen mencerminkan kurangnya apresiasi dan introspeksi diri. Sebagai pemimpin, kepala desa seharusnya lebih fokus pada peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan warganya. Viralitas pernyataan kepala desa yang mengkritik Hansen malah memancing reaksi keras dari netizen. Banyak yang mengecam sikap kepala desa, menuduhnya tidak tahu terima kasih dan mempertanyakan transparansi serta akuntabilitas pemerintah desa dalam menangani infrastruktur. “Kecewa atau takut ketahuan korupsi?” ucap salah satu netizen di media sosial.
Mengingat adanya kemungkinan apabila melibatkan pemerintah setempat maka akan memakan waktu lama dan kecurigaan masyarakat mengenai uangnya yang dikorupsi bisa saja menguat. Sehingga aksi Kristian Hansen yang langsung bertindak dalam memperbaiki jembatan patut diacungi jempol dan menjadi tindakan yang tepat. Sehingga masyarakat pun bisa dengan cepat pula mendapatkan manfaat dari perbuatan mulianya ini.

Semoga aksi inspiratif Hansen dapat menjadi cerminan bagi pemerintah desa lainnya untuk lebih memperhatikan dan memastikan kelayakan infrastruktur di wilayah mereka. Ini adalah momentum yang baik untuk pemerintah desa introspeksi dan belajar dari tindakan Hansen. Diharapkan, ke depan, pemerintah desa bisa lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan membuka diri terhadap bantuan dari berbagai pihak yang ingin berkontribusi dalam pembangunan desa. Lebih peka lagi melihat kondisi desa dan infrastruktur masyakarat yang diayominya.
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!



Diubah oleh harrywjyy 02-07-2024 23:42






primawidhie dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2K
69


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan