Hati-hati Penipuan Modus Cinta di Internet, Siswi SMP 13 Tahun jadi Korban Love Scamming, Pelaku Napi Lapas Cipinang

Ini sebenarnya kejahatan di internet yang marak terjadi saat sekitar tahun 2015an yang lalu ya gansist, saat itu ketika sepertinya semua media sosial booming bersama. Terutama media Facebook, trik-trik penipuan lewat love scamming banyak bener yang menimpa warga masyarakat Indonesia.

Ada yang terbuai sampai mengeluarkan duit berjuta-juta, ada yang langsung tersandar begitu mengetahui ada yang aneh dari percakapannya. Biasanya sih love scamming zaman itu foto profil tentara wanita Amerika Serikat, lagi tugas di Afghanistan, ngaku nemu harta karun tapi nggak bisa diambil sendiri gara-gara kendala birokrasi yang berbelit-belit.

Hingga minta tolong ke ane untuk mengambilnya dengan transfer uang pengiriman dan harta karun tersebut nantinya akan dikirim ke Indonesia untuk kemudian dibagi 2, antara ane dan si cantik tersebut sama rata.

Tapi kan, kalau Amerika Serikat dan Afganistan aja birokrasinya berbelit-belit, apalagi Indonesia. Kalau harta karun itu sampai ditangan tinggal setengah, kan ane yang disalahkan?







Kasus ini berhasil diungkap oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar. Dalam keterangan diketahui pelaku MA ini meminta tebusan senilai 600 ribu rupiah, dan jika orang tua korban yang dihubungi menolak. MA mengancam jika selain foto putrinya di sebar di medsos, foto dan video tanpa busana korban bakal dikirim ke sekolah, ke guru dan teman-teman AN biar korban malu.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast (29/6), menyebut bahwa modus love scamming ini dilakukan oleh MA dari dalam Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Polda Jabar menegaskan bahwa penipuan berkedok asmara seperti ini sangat merugikan dan merugikan, terutama bagi korban yang masih berusia belia dan rentan.

Pihak kepolisian menekankan pentingnya kesadaran dan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia maya, terutama bagi anak-anak dan remaja. Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap ancaman penipuan online, serta meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan media sosial untuk melindungi generasi muda dari tindak kriminal di dunia maya.

Bisa jadi pelajaran untuk kita ya gansist, terutama yang memiliki anak kecil, remaja atau beranjak dewasa untuk selalu mengawasi mereka. Diketahui, menurut kepolisian pelaku MA ini sudah dipindahkan ke Nusakambangan. Namun itu hukuman untuk pelaku, tetap saja dampaknya akan sangat merugikan ke kita kalau sampai menimpa ke anak kita sendiri.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2