- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sebelum Tewas di Tangan Kekasih, Yohanes Sutoyo Pamit ke Keluarga Mancing Ikan


TS
earnest.sherin
Sebelum Tewas di Tangan Kekasih, Yohanes Sutoyo Pamit ke Keluarga Mancing Ikan
(Judul Kepanjangan)
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kesedihan Agustinus saudara kandung almarhum Yohanes Sutoyo (44) tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya, ketika ditemui di rumah tempat terakhir jenazah abang pertamanya itu berbaring.
Staf Bagian Prokopim Sekretariat Daerah Kabupaten (Setkab) Nunukan, Yohanes Sutoyo meninggal dunia secara tragis di tangan sang kekasih yang belum pernah diketahui oleh keluarga almarhum.
Pria yang akrab disapa Yoyo itu, meninggal dunia akibat dibunuh oleh seorang janda enam anak inisial EM (38) pada Selasa (25/06/2024), di Jalan Tanjung, RT 12, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.
Agustinus mengatakan sebelum kejadian pembunuhan tragis itu, almarhum Yoyo pamit kepada iparnya untuk pergi ke laut memancing ikan.
"Memang hobi almarhum itu memancing ikan. Malam itu sekira pukul 20.30 Wita, almarhum pamit ke ipar saya mau mancing ikan. Tapi anehnya dia tidak bawa alat pancing dan jala yang sering dibawa saat turun ke laut," kata Agustinus kepada TribunKaltara.com, Jumat (28/06/2024), pukul 13.00 Wita.
Pendiam dan Tertutup
Menurut Agustinus, almarhum Yoyo adalah sosok yang pendiam dan tertutup. Bahkan keluarga tak mengetahui hubungan asmara yang dijalin almarhum bersama tersangka selama tiga tahun.
"Kami tidak pernah tahu soal hubungan almarhum dengan tersangka. Saya juga belum pernah lihat tersangka sebelumnya. Almarhum orangnya memang tertutup," ujarnya.
Agustinus mengaku pertama mengetahui almarhum Yoyo sudah meninggal dunia di RSUD Nunukan pada Selasa (25/06/2024) sekira pukul 12.00 Wita.
"Siang itu adik bungsu saya yang kasi tahu saya kalau almarhum sudah meninggal dunia karena dibunuh orang. Kejadian itu dini hari dan adik bungsu saya datang ke tempat kerja saya, lalu teriak-teriak bahwa almarhum meninggal dunia di RSUD Nunukan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Nunukan dan jajarannya sempat melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga menjadi pelaku tewasnya almarhum Yoyo.
Pengejaran tersebut dilakukan tim gabungan Sat Reskrim Polres Nunukan dan Polsek Nunukan, berbekal keterangan kekasih korban yang belakangan terungkap merupakan skenario cerita untuk menghindari jeratan pidana.
Penyidik Polsek Nunukan tak henti-hentinya memintai keterangan EM sebagai saksi, hingga akhirnya dia mengaku telah membunuh kekasihnya itu saat korban sedang tidur.
"Tersangka pembunuhan seorang staf honorer Pemkab Nunukan adalah kekasihnya sendiri. Kejadian itu terjadi di rumah tersangka saat korban sedang tidur," ungkap Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit.
Menurut Lusgi, tersangka dan korban sudah menjalani hubungan pacaran selama tiga tahun.
Korban sering mengunjungi tersangka di rumahnya layaknya pacaran backstreet (hubungan rahasia). Keluarga dan teman-teman korban juga tak mengetahui hubungan asmara yang terjalin dengan tersangka.
Tersangka diketahui merupakan seorang janda yang memiliki enam anak. Sedangkan korban masih berstatus lajang. Lebih lanjut Lusgi katakan bahwa pembunuhan berawal dari sebuah pertengkaran yang dipicu oleh permintaan tersangka kepada korban untuk menikahinya.
"Motif tersangka membunuh kekasihnya, akibat sakit hati dan malu karena tak kunjung dinikahi," imbuh Lusgi.
Sumber Berita
Ternyata begitu ceritanya Gan
Beliau pamit mancing ternyata menginap di rumah kekasih/janda. Malang kemudian tewas dibunuh.
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kesedihan Agustinus saudara kandung almarhum Yohanes Sutoyo (44) tak bisa disembunyikan dari raut wajahnya, ketika ditemui di rumah tempat terakhir jenazah abang pertamanya itu berbaring.
Staf Bagian Prokopim Sekretariat Daerah Kabupaten (Setkab) Nunukan, Yohanes Sutoyo meninggal dunia secara tragis di tangan sang kekasih yang belum pernah diketahui oleh keluarga almarhum.
Pria yang akrab disapa Yoyo itu, meninggal dunia akibat dibunuh oleh seorang janda enam anak inisial EM (38) pada Selasa (25/06/2024), di Jalan Tanjung, RT 12, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.
Agustinus mengatakan sebelum kejadian pembunuhan tragis itu, almarhum Yoyo pamit kepada iparnya untuk pergi ke laut memancing ikan.
"Memang hobi almarhum itu memancing ikan. Malam itu sekira pukul 20.30 Wita, almarhum pamit ke ipar saya mau mancing ikan. Tapi anehnya dia tidak bawa alat pancing dan jala yang sering dibawa saat turun ke laut," kata Agustinus kepada TribunKaltara.com, Jumat (28/06/2024), pukul 13.00 Wita.
Pendiam dan Tertutup
Menurut Agustinus, almarhum Yoyo adalah sosok yang pendiam dan tertutup. Bahkan keluarga tak mengetahui hubungan asmara yang dijalin almarhum bersama tersangka selama tiga tahun.
"Kami tidak pernah tahu soal hubungan almarhum dengan tersangka. Saya juga belum pernah lihat tersangka sebelumnya. Almarhum orangnya memang tertutup," ujarnya.
Agustinus mengaku pertama mengetahui almarhum Yoyo sudah meninggal dunia di RSUD Nunukan pada Selasa (25/06/2024) sekira pukul 12.00 Wita.
"Siang itu adik bungsu saya yang kasi tahu saya kalau almarhum sudah meninggal dunia karena dibunuh orang. Kejadian itu dini hari dan adik bungsu saya datang ke tempat kerja saya, lalu teriak-teriak bahwa almarhum meninggal dunia di RSUD Nunukan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Nunukan dan jajarannya sempat melakukan pengejaran terhadap seorang pria yang diduga menjadi pelaku tewasnya almarhum Yoyo.
Pengejaran tersebut dilakukan tim gabungan Sat Reskrim Polres Nunukan dan Polsek Nunukan, berbekal keterangan kekasih korban yang belakangan terungkap merupakan skenario cerita untuk menghindari jeratan pidana.
Penyidik Polsek Nunukan tak henti-hentinya memintai keterangan EM sebagai saksi, hingga akhirnya dia mengaku telah membunuh kekasihnya itu saat korban sedang tidur.
"Tersangka pembunuhan seorang staf honorer Pemkab Nunukan adalah kekasihnya sendiri. Kejadian itu terjadi di rumah tersangka saat korban sedang tidur," ungkap Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Lusgi Simanungkalit.
Menurut Lusgi, tersangka dan korban sudah menjalani hubungan pacaran selama tiga tahun.
Korban sering mengunjungi tersangka di rumahnya layaknya pacaran backstreet (hubungan rahasia). Keluarga dan teman-teman korban juga tak mengetahui hubungan asmara yang terjalin dengan tersangka.
Tersangka diketahui merupakan seorang janda yang memiliki enam anak. Sedangkan korban masih berstatus lajang. Lebih lanjut Lusgi katakan bahwa pembunuhan berawal dari sebuah pertengkaran yang dipicu oleh permintaan tersangka kepada korban untuk menikahinya.
"Motif tersangka membunuh kekasihnya, akibat sakit hati dan malu karena tak kunjung dinikahi," imbuh Lusgi.
Sumber Berita
Ternyata begitu ceritanya Gan
Beliau pamit mancing ternyata menginap di rumah kekasih/janda. Malang kemudian tewas dibunuh.






bestieku dan 3 lainnya memberi reputasi
4
441
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan