- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Apa itu sunat perempuan dan mengapa itu dilakukan?


TS
User telah dihapus
Apa itu sunat perempuan dan mengapa itu dilakukan?

Sebuah penelitian yang dilakukan The Woman Stats Project menunjukkan female genital mutilation (FGM) atau sunat perempuan marak di 30 negara, termasuk Indonesia. Mengapa praktik mutilasi terhadap perempuan ini dilakukan?
Di Indonesia, lebih dari setengah populasi perempuan pernah mengalami sunat perempuan pada 2015, merujuk data The Woman Stats Project.
Kebanyakan dari perempuan yang disurvei oleh UNICEF dan WHO mengatakan bahwa pembahasan sunat perempuan tabu di komunitas mereka karena khawatir akan memicu kritik dari orang luar, khususnya dari negara-negara di mana sunat perempuan dilarang.
Mereka takut hal itu akan mengarah pada persekusi keluarga atau anggota masyarakat. Oleh karena itu, angka yang tercantum didasarkan pada perkiraan.

Peta di atas disusun oleh The Woman Stats Project, yang telah mengumpulkan penelitian tentang masalah ini, termasuk data dari PBB dan Unicef.
Diperkirakan oleh PBB bahwa meskipun sunat perempuan terkonsentrasi pada 30 negara di wilayah Afrika dan Timur Tengah, itu juga dipraktikkan di beberapa negara di Asia dan Amerika Latin.
Bahkan, sunat perempuan dipraktikan di antara populasi imigran yang tinggal di Eropa Barat, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru, kata PBB.

Sejak pembentukan Program Kerja Sama UNFPA-UNICEF tentang Penghapusan Mutilasi Alat Kelamin Perempuan, 13 negara telah mengeluarkan undang-undang nasional yang melarang sunat perempuan.
Program ini juga telah membantu lebih dari enam juta anak perempuan dan perempuan dewasa menerima layanan pencegahan, perlindungan dan pengobatan terkait dengan sunat perempuan.
Sekitar 45 juta orang dari masyarakat di 15 negara telah membuat deklarasi publik untuk meninggalkan praktik tersebut.

Gambia berpotensi mencabut larangan sunat perempuan
Di tengah upaya mengurangi praktik sunat perempuan, parlemen Gambia justru memilih untuk mencabut larangan sunat perempuan. Keputusan itu akan menghapus perlindungan hukum bagi jutaan anak perempuan.
Mayoritas dari anggota-anggota Majelis Nasional memberikan suara mendukung RUU yang membatalkan larangan sunat perempuan pada 18 Maret silam.
Keputusan itu kemudian dikirim ke komite sebelum pemungutan suara terakhir yang akan berlangsung dalam waktu tiga bulan.
Baca juga:
Sunat perempuan: Kisah para ibu melindungi putrinya dari mutilasi alat kelamin perempuan
Praktik sunat perempuan di Sierra Leone: 'Saya percaya pacar saya meninggal karena alat kelaminnya disunat'
Sunat perempuan di Indonesia, tradisi atau ajaran agama?
Jika disetujui, langkah itu akan menjadikan Gambia negara pertama di dunia yang mencabut perlindungan hukum terhadap praktik tersebut.
Aktivis hak asasi manusia mengatakan membatalkan larangan itu, yang disahkan pada 2015, akan membatalkan upaya berupa puluhan tahun untuk mengakhiri praktik sunat perempuan.
"Kami sudah melihat peningkatan laporan sunat perempuan yang dipraktikan secara terbuka di dalam komunitas kami, jadi bayangkan apa yang akan terjadi jika undang-undang ini dicabut," kata Fatou Baldeh, seorang aktivis hak-hak perempuan di Gambia dan penyintas FGM.
Apa itu sunat perempuan?
Female genital mutilation (FGM) atau sunat perempuan adalah pemotongan atau pencabutan alat kelamin eksternal perempuan yang dilakukan secara sengaja.
Hal ini melibatkan pengangkatan atau pemotongan labia dan klitoris, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikannya sebagai "prosedur apa pun yang melukai organ genital perempuan karena alasan non-medis".
Omnia Ibrahim, seorang blogger dan pembuat film dari Mesir, mengatakan FGM mempersulit dan merusak hubungan perempuan dan perasaan mereka tentang diri sendiri.
"Anda membeku. Anda mati rasa; Anda tidak mencintai; Anda tidak memiliki keinginan," katanya.
sunat perempuan

Omnia mengatakan dia telah berjuang dengan dampak psikologis sunat perempuan sepanjang masa dewasanya.
Ia mengatakan komunitasnya mengajarkan "bahwa tubuh melambangkan seks dan seks itu adalah dosa. Dalam pikiran saya, tubuh saya telah menjadi kutukan".
"Saya dulu bertanya pada diri sendiri: apakah saya membenci seks karena saya diajari untuk takut akan hal itu, atau apakah saya benar-benar tidak peduli hal itu?"
Meskipun sunat perempuan dilarang di banyak negara, praktik itu masih rutin dilakukan di beberapa daerah di Afrika, Asia dan Timur Tengah - juga di antara diaspora dari negara-negara di mana sunat perempuan tergolong umum.
Terdapat empat jenis FGM
Tipe 1: Klitoridektomi. Itu adalah pencabutan total atau sebagian dari klitoris sensitif dan kulit di sekitarnya.
Tipe 2: Eksisi. Pengangkatan sebagian atau seluruh klitoris ditambah pengangkatan labia minora, atau lipatan kulit bagian dalam yang mengelilingi vagina.
Tipe 3: Infibulasi. Pemotongan dan penempatan ulang labia minora dan labia majora - lipatan kulit luar yang mengelilingi vagina. Ini sering termasuk penjahitan yang hanya menyisakan celah kecil.
Baca juga:
Sunat perempuan: Ayah di Mesir ‘tipu putrinya dengan alasan vaksinasi virus corona
Tipe 3 ini tak hanya sangat menyakitkan dan menyedihkan, tetapi juga memiliki risiko infeksi yang berlanjut: penutupan vagina dan uretra meninggalkan perempuan dengan lubang yang sangat kecil dan sulit dilalui cairan menstruasi dan urin.
Bahkan, kadang pembukaan itu sangat kecil sehingga perlu dipotong terbuka untuk memungkinkan hubungan seksual atau melahirkan. Hal ini sering menyebabkan komplikasi yang membahayakan ibu dan bayi.
Tipe 4: Ini mencakup semua prosedur berbahaya lainnya seperti menusuk, menembus, menorehkan, mengikis dan membakar klitoris atau area genital.
Mengapa sunat perempuan dilakukan?
Alasan yang paling sering digunakan untuk melakukan sunat perempuan adalah penerimaan sosial, agama, kesalahpahaman tentang kebersihan, dan upaya menjaga seorang perempuan agar tetap perawan, membuat perempuan “layak menikah" dan meningkatkan kenikmatan seksual pria.
Di beberapa budaya, sunat perempuan dianggap sebagai ritus peralihan menuju kedewasaan, dan dianggap sebagai prasyarat untuk menikah.
Kewajiban Menjalankan Perintah Allah
PBB sebaiknya tidak melarang umat islam menjalankan perintah agamanya




antiketek memberi reputasi
1
459
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan