- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Temui Nenek yang Dipungli Anggota, Kasatpol PP Pekanbaru Minta Maaf-Ganti Uang


TS
Cupeake
Temui Nenek yang Dipungli Anggota, Kasatpol PP Pekanbaru Minta Maaf-Ganti Uang

Foto: Kasatpol PP kembalikan uang nenek Mardiana (Raja Adil Siregar/detikSumut)
Pekanbaru - Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi menemui nenek Mardiana yang dimintai Rp 3 juta oleh 3 anak buahnya. Ia mengaku ke rumah nenek Mardiana untuk minta maaf dan kembalikan uang.
Zulfahmi dan rombongan Satpol PP Kota Pekanbaru menemui nenek Mardiana sore tadi. Rombongan datang ke rumah nenek Mardiana di Perumahan Trans Jasa Industri Jalan Cipta Karya, Pekanbaru.
Selain Zulfahmi, hadir Ketua Keamanan setempat Nurhadi, Ketua RT Winarno dan Ketua LPM Sialang Munggu Agus Eko. Sementara nenek Mardiana didampingi sang cucu, Wahyu.
"Kita sudah ketemu sama ibu Mardiana, kita ingin mendengarkan secara langsung soal berita yang viral itu. Beliau ceritakan semua bagaimana teman-teman ini minta uang ke beliau," tegas Zulfahmi, Jumat (21/6/2024).
Zulfahmi mengaku tindakan ketiga orang tersebut ilegal. Bahkan ia menilai langkah Mardiana dan sang cucu menanyakan surat tugas sudah tepat.
"Kami sampaikan itu di luar penugasan kita dan ilegallah istilahnya. Ibu Mardiana sudah betul sebenarnya, beliau nanya surat tugas dan lain-lain. Tapi karena mereka ini sudah sering ya kasih jawaban berbelit-belit sama ibu Mardiana," katanya.
Zulfahmi memastikan sudah banyak aduan soal ulah ketiga oknum tersebut. Namun di kasus nenek Mardiana inilah yang lengkap, ada gambar, foto terima uang dan video di rumah nenek Mardiana.
"Mereka ini sudah ada beberapa pengaduan ke kami beberapa kali. Tapi inilah yang kami lihat lengkap, ada video, ada penyerahan uang yang semua bukti sudah lengkap ya karena selama ini kan mereka membantah terus," katanya.
Selain meminta maaf, Zulfahmi mengaku kedatangan bersama rombongan adalah untuk mengembalikan uang yang diminta ketiga oknum. Uang yang dikembalikan Rp 900 ribu.
"Duit ibu itu Rp 900 ribu sudah kami ganti. Ada bahasa Rp 3 juta itu mungkin di awal-awal permintaan, tapi yang disepakati Rp 900 ribu sesuai kwitansi," katanya.
Sedangkan terkait kalimat 'diselesaikan di lapangan', Zulfahmi memastikan hanyalah alasan ketiga anak buahnya. Ia mengaku semua persoalan terkait pelanggaran dan perizinan harus diselesaikan di kantor.
"Terkait kalimat 'Mau diselesaikan di kantor atau di lapangan' Zulfahmi memastikan tak ada penyelesaian di lapangan. Semuanya harus diselesaikan di kantor dan dibayarkan secara resmi. Tidak ada itu (penyelesaian di lapangan). Itu alasan dia saja karena sudah lama mereka ini juga tak masuk kantor, jadi kantor cuma alasan saja," katanya.
Dua Honorer Dipecat, Satu Disanksi Tegas
Buntut viral video itu, dua oknum honorer Satpol PP dipecat. Sementara satu oknum lainnya berstatus PNS akan didanksi tegas.
"Untuk yang honorer inisial A (Agus Azriadi) dan H sudah kami berhentikan mulai hari ini. Ada juga inisial R (Raziek) ini PNS, tidak ada jabatan sudah saya usulkan untuk diproses karena kalau PNS bukan ada kewenangan lain," kata Zulfahmi.
Sumber




servesiwi dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
582
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan