Kasihan, Padahal Nggak Tahu Apa-apa: Akibat Tudingan yang Menyeruak setelah Insiden Tragis Pengeroyokan Rombongan Rental dari Jakarta, Warga Pati Gelar Aksi Cinta Damai: Stop Generalisir!

Menggeneralisir merupakan tindakan yang sangat tidak bijak dan merugikan ya gansist, serta jangan dianggap remeh juga perlakuan tidak terpuji tersebut. Dampaknya banyak sekali, yang paling ringan hanya sebatas seseorang akan merasa malu dengan tuduhan umum yang diberikan. Yang terberat banyak sekali, dari mulai tidak mengerti apa-apa namun kemudian dimusuhi sampai pada nggak diterima lamaran kerjanya gara-gara dituduh berasal dari kawasan yang dianggap tidak baik.

Menggeneralisir sebenarnya ada banyak macam, namun kalau di Indonesia biasanya paling sering adalah dari mulai kampung, kecamatan, kabupaten dan provinsi yang ada beberapa orang dari sana berbuat kejahatan maka masyarakat menuduh kawasan tersebut tempat yang tidak baik, berikut sekalian orang-orangnya.

Padahal ya nggak semua, saya sendiri punya teman dari provinsi yang dituduh banyak tukang begal motor. Selama berhubungan pertemanan, tidak ada masalah. Tapi yang pasti, mungkin karena sangat malu akan predikat tersebut, dia kalau pertama berkenalan pasti ogah menyebut berasal dari tempat provinsi dimana ia dilahirkan.







Dalam aksi cinta damai yang digelar, terlihat semangat persatuan untuk menolak narasi negatif yang terlanjur tersebar. Hal ini menunjukkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga harmoni di tengah-tengah perbedaan.

Ke depannya, diharapkan masyarakat dan pihak terkait dapat bekerja sama untuk meredam konflik, membangun dialog yang konstruktif, serta meningkatkan pemahaman akan sikap dan tindakan yang berupa tuduhan yang belum tentu benar adanya.

Hanya dilakukan oleh oknum, beberapa orang saja tapi dialamatkan kesemuanya. Tidak bisa wilayah asal pelaku kejahatan kemudian mendapatkan predikat jelek hanya gara-gara segelintir orang yang berbuat jahat, dan tentang orang yang suka menggeneralisir juga sebenarnya kurang bisa disalahkan karena seperti itu mungkin sudah membudaya.

Yang perlu disorot tentunya adalah ketegasan pemerintah terutama aparat kepolisian dalam menegakkan keamanan di wilayahnya, padahal masalah yang rumit semacam pemberantasan terorisme saja mereka bisa lho. Indonesia sekarang sudah bisa dikatakan berhasil menetralisir gangguan para pelaku teror berkat Densus 88 dan BNPT, apalagi jika dibandingkan dengan masa-masa dekade sebelum ini.

Tapi kenapa yang lebih mudah kok nggak bisa?


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2