- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TPNPB - OPM Tembak Mati Anggota Koramil, Minta TNI Tak Persekusi Warga Sipil


TS
mabdulkarim
TPNPB - OPM Tembak Mati Anggota Koramil, Minta TNI Tak Persekusi Warga Sipil
TPNPB - OPM Tembak Mati Anggota Koramil, Minta Balasan TNI Tak Persekusi Warga Sipil

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyatakan telah menembak mati seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Sabtu, 15 Juni 2024. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom meminta TNI tidak mempersekusi warga sipil jika akan melakukan serangan balasan.
Penembakan anggota TNI oleh TPNPB-OPM itu terjadi di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. “TPNPB telah berhasil melakukan eksekusi mati terhadap tentara Indonesia selaku anggota Koramil 1717-02 Sinak berpangkat Praka, aksi tembak mati tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 siang,” kata Sebby melalui keterangan tertulis pada Ahad, 16 Juni 2024.
Sebby menyatakan TPNPB-OPM siap bertanggung jawab dan menghadapi serangan balasan dari TNI. Namun, dia meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk tidak melakukan penyisiran dan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga sipil saat membalas serangan TPNPB-OPM.
“Kami siap hadapi serangan balasan dari militer Indonesia, hanya saja menjamin hak-hak warga sipil yang berada di Sinak,” ucap Sebby.
Sebelumnya, Kemarin, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Polisi Faizal Ramadhani mengatakan penembakan yang dilakukan OPM berlangsung pada pukul 13.20 WIT di Jalan Bandara, Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. “Telah terjadi penembakan di Distrik Sinak terhadap satu anggota Koramil 1717-02/Sinak Prajurit Kepala Hendrik Fonataba,” kata Faizal dalam keterangannya pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Menurut Faizal, kejadian tersebut terjadi siang tadi pukul 13.20 WIT di Jalan Bandara, Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Peristiwa ini memang bukan hal baru di Sinak. Sebab Sinak merupakan satu di antara wilayah yang diumumkan oleh TPNPB-OPM sebagai wilayah perang dengan Indonesia.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Satgas Damai Cartenz-2024 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan penembakan terjadi di area punggung hingga menyebabkan korban tewas. Bayu menyebut, aksi penembakan di Sinak ini merupakan serangan di bawah pimpinan Kelenak Murib.
Penembakan terjadi saat anggota sedang melakukan tugas patroli dengan menggunakan roda empat. Setelah peristiwa penembakan, korban langsung dievakuasi ke puskesmas Sinak untuk mendapat penanganan, tetapi tidak tertolong.
Sebelumnya TPNPB-OPM memang mengumumkan Sinak sebagai salah satu wilayah perang dengan TNI-Polri. Selain Sinak, TPNPB-OPM telah mengumumkan beberapa wilayah di Papua sebagai wilayah perang. Di antaranya Ilaga, Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Sorong.
https://nasional.tempo.co/read/18805...si-warga-sipil
TNI Kembali Kuasai Distrik Bibida Papua Tengah, Pangkogabwilhan III Sebut OPM Jadikan Warga Sipil Tameng

Suasana pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Paniai, Papua Tengah, dipaksan kosongkan rumah sakit pada Ahad, 26 Mei 2024. Keluarga memboyong pasien keluar diduga atas desakan aparat TNI-Polri. Dok. Istimewa
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Tampubolon mengklaim anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadikan warga sipil sebagai tameng. Dia mengatakan warga yang bermukim di Distrik Bibida sebelumnya dijadikan tameng oleh OPM pimpinan Undius Kogoya.
"Oleh karena itu TNI melakukan tindakan kemanusiaan di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, yang selama ini dikuasai OPM," kata Letjen TNI Richard Tampubolon dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Sempat terjadi kontak tembak antara TNI dengan OPM. Usai kejadian itu, TNI menguasai kembali wilayah tersebut pada Jumat, 14 Juni 2024. Menurut Richard, tidak ada korban jiwa warga sipil.
Saat ini, kata Richard, TNI sudah menguasai Distrik Bibida dan berupaya memulihkan situasi keamanan di kawasan itu. Pangkogabwilhan III mengatakan sebelumnya OPM pimpinan Undius Kogoya menyasar Rusli (40), warga sipil yang berprofesi sebagai sopir.
Oleh OPM, Richard menyebut Rusli ditembak dan dibakar beserta kendaraan yang dikemudikannya. Setelah melakukan aksinya, Richard mengatakan OPM melarikan diri dari Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida, yang lokasinya bersebelahan dan masih dalam satu wilayah Kabupaten Paniai.
" Prajurit TNI terus mengejar OPM yang melarikan diri ke arah Distrik Bibida," katanya
https://nasional.tempo.co/read/18803...a-sipil-tameng
KKB berharap agar TNI menjamin hak-hak warga sipil. Tapi kayaknya kebalik ini...

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyatakan telah menembak mati seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Sabtu, 15 Juni 2024. Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom meminta TNI tidak mempersekusi warga sipil jika akan melakukan serangan balasan.
Penembakan anggota TNI oleh TPNPB-OPM itu terjadi di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. “TPNPB telah berhasil melakukan eksekusi mati terhadap tentara Indonesia selaku anggota Koramil 1717-02 Sinak berpangkat Praka, aksi tembak mati tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 15 Juni 2024 siang,” kata Sebby melalui keterangan tertulis pada Ahad, 16 Juni 2024.
Sebby menyatakan TPNPB-OPM siap bertanggung jawab dan menghadapi serangan balasan dari TNI. Namun, dia meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk tidak melakukan penyisiran dan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga sipil saat membalas serangan TPNPB-OPM.
“Kami siap hadapi serangan balasan dari militer Indonesia, hanya saja menjamin hak-hak warga sipil yang berada di Sinak,” ucap Sebby.
Sebelumnya, Kemarin, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Komisaris Besar Polisi Faizal Ramadhani mengatakan penembakan yang dilakukan OPM berlangsung pada pukul 13.20 WIT di Jalan Bandara, Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. “Telah terjadi penembakan di Distrik Sinak terhadap satu anggota Koramil 1717-02/Sinak Prajurit Kepala Hendrik Fonataba,” kata Faizal dalam keterangannya pada Sabtu, 15 Juni 2024.
Menurut Faizal, kejadian tersebut terjadi siang tadi pukul 13.20 WIT di Jalan Bandara, Kampung Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Peristiwa ini memang bukan hal baru di Sinak. Sebab Sinak merupakan satu di antara wilayah yang diumumkan oleh TPNPB-OPM sebagai wilayah perang dengan Indonesia.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Satgas Damai Cartenz-2024 Ajun Komisaris Besar Bayu Suseno mengatakan penembakan terjadi di area punggung hingga menyebabkan korban tewas. Bayu menyebut, aksi penembakan di Sinak ini merupakan serangan di bawah pimpinan Kelenak Murib.
Penembakan terjadi saat anggota sedang melakukan tugas patroli dengan menggunakan roda empat. Setelah peristiwa penembakan, korban langsung dievakuasi ke puskesmas Sinak untuk mendapat penanganan, tetapi tidak tertolong.
Sebelumnya TPNPB-OPM memang mengumumkan Sinak sebagai salah satu wilayah perang dengan TNI-Polri. Selain Sinak, TPNPB-OPM telah mengumumkan beberapa wilayah di Papua sebagai wilayah perang. Di antaranya Ilaga, Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, dan Sorong.
https://nasional.tempo.co/read/18805...si-warga-sipil
TNI Kembali Kuasai Distrik Bibida Papua Tengah, Pangkogabwilhan III Sebut OPM Jadikan Warga Sipil Tameng

Suasana pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Paniai, Papua Tengah, dipaksan kosongkan rumah sakit pada Ahad, 26 Mei 2024. Keluarga memboyong pasien keluar diduga atas desakan aparat TNI-Polri. Dok. Istimewa
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Tampubolon mengklaim anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadikan warga sipil sebagai tameng. Dia mengatakan warga yang bermukim di Distrik Bibida sebelumnya dijadikan tameng oleh OPM pimpinan Undius Kogoya.
"Oleh karena itu TNI melakukan tindakan kemanusiaan di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, yang selama ini dikuasai OPM," kata Letjen TNI Richard Tampubolon dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Sempat terjadi kontak tembak antara TNI dengan OPM. Usai kejadian itu, TNI menguasai kembali wilayah tersebut pada Jumat, 14 Juni 2024. Menurut Richard, tidak ada korban jiwa warga sipil.
Saat ini, kata Richard, TNI sudah menguasai Distrik Bibida dan berupaya memulihkan situasi keamanan di kawasan itu. Pangkogabwilhan III mengatakan sebelumnya OPM pimpinan Undius Kogoya menyasar Rusli (40), warga sipil yang berprofesi sebagai sopir.
Oleh OPM, Richard menyebut Rusli ditembak dan dibakar beserta kendaraan yang dikemudikannya. Setelah melakukan aksinya, Richard mengatakan OPM melarikan diri dari Distrik Paniai Timur menuju Distrik Bibida, yang lokasinya bersebelahan dan masih dalam satu wilayah Kabupaten Paniai.
" Prajurit TNI terus mengejar OPM yang melarikan diri ke arah Distrik Bibida," katanya
https://nasional.tempo.co/read/18803...a-sipil-tameng
KKB berharap agar TNI menjamin hak-hak warga sipil. Tapi kayaknya kebalik ini...


candidat.master memberi reputasi
1
281
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan