- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ngasih Jatah ke Mantan
TS
amekachi
Ngasih Jatah ke Mantan
Sabtu sore Andi duduk di teras rumahnya, rumah yang paling indah dan besar di kampung Gembira Loka. Maklum saja ye kan, ni bocah anak satu-satunya dari bapak pengusaha mebel dan ibunya guru SD di kampung tersebut, saudara-saudaranya pun banyak yang jadi pejabat daerah dari yang tingkat desa sampai pegawai kecamatan.
"pus, pus, pus, pus"
Alangkah nikmatnya sore hari ini, guman Andi. Dilihatnya matahari terbenam di ufuk barat, warnanya kuning keperakan bagaikan hati Andi yang sangat berbunga-bunga karena sang ibu tadi minggu kemaren datengin rumah orang tua Ani, lamaran agar anaknya mau dinikahkan dengan Andi.
"Anakmu ayu Jeng, gimana kalau dijodohkan saja dengan Andi?" Ungkap bu Retno
"Ngih, ngih, ngih..kapan bu?" Warnendah hanya mengangguk saja, namanya orang desa yang miskin juga bakal tahu lah. Apa yang harus dilakukan, sekalipun menolak itu hak, tapi jika itu diputuskan ya alamat. Bantuan-bantuan kayak sembako, THR kalau lebaran dan lain-lain bisa hilang nantinya.
Quote:
Malam hampir datang,...
Di sebuah perumahan kosong dipinggir kali dekat pesawahan kampung Gembira Loka, tempat biasa pemuda pada berkumpul untuk mabuk-mabukan,
"Woi, tumben dateng lu to?"
"Wkwkwk, lagi kesurupan setan apa nih?" Tanya Joni memandang temannya yang mulai mendekat itu,
"Wkwkwk
Wkwkwk"
Rudi, Tyson, Yudi dan Boni yang setengah teler minum dari siang ngekek dibuatnya,
"Rumahnya kena serangan wedus gembel mungkin Jon, makanya kemari dia!" Sahut Boni.
"Wkwkwk"
Quote:
"Aku sih berpendapat Yan, ini bukan kesalahan Andi kayaknya. Orang tuanya yang menjodohkan, andi sering dateng kemari kok tapi nggak pernah bicara soal Ani deh!" Tyson seperti memberikan kesimpulan.
"Ya mau gimana lagi Yan, kalau ortu sudah bicara." Boni menimpali,
"Bingung aku Bon, hari Senin ini mereka akan tunangan dan minggu depan langsung nikah." Ujar Yanto sepertinya kebingungan melepaskan kekasih hatinya.
Empat pemuda tanggung itu saling berpandangan, entah mengapa. Suasana santai yang biasa mereka nikmati kok hari ini jadi beda saat Yanto yang biasanya nggak ada, tiba-tiba datang tanpa dipanggil.
Yudi yang dari tadi diem, senyum-senyum sendiri, nyeletuk:
"Gini aja Yan!"
"Mumpung masih sore nih Yan, malam ini kesempatan terakhirmu dengan Ani. Ayolah sebagai bukti cinta, karena dia akan menikah dan kamu jadi mantannya. Mintalah jatah, untuk kenang-kenangan!"
"Wkwkwk, wkwkwk, wkwkwk"
Joni tonyor pala Yudi,
"Pinter lu, kadal burik!"
"Wkwkwk, wkwkwk, wkwkwk"
Minum hanya sebentar Yanto pergi meninggalkan kawan-kawannya tersebut, matahari mulai terbenam dan sore pun telah berganti malam,
"Apa yang harus kulakukan?" Guman Yanto dalam hati.
Pict: Google
bukhorigan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan