Bansos Tak Otomatis Bikin Orang Berhenti Judi, Setuju Gansist?

Segala putusan kebijakan atau rencana dari pemerintah itu bisa dikritik ya gansist, baik yang termasuk yang terlihat sangat manjur seperti pemberian makan siang gratis bagi anak sekolah dan pemberian susu gratis bagi ibu hamil karena dinilai bakal menghabiskan uang yang besar sampai pada kebijakan yang sangat meragukan dari awal.

Semisal tentang pemberian bansos untuk korban akibat judi online, penamaan korban judi online pun masih tanda tanya apalagi tentang yang lainnya. Karena yang gagal saat berjudi online disebut korban, bagaimana jika orang tersebut yang anggap korban itu nasibnya menang judi online dan meraup uang ratusan juta rupiah.

Apakah masih tetap dinamakan sebagai korban?







Juga tanggapan dari Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi (15/6) yang menganggap jika niat pak Muhadjir ini memang baik, yaitu peduli pada kemiskinan. Namun ia berpendapat, jika berbahaya apapun masalah dari rakyat harus selalu digantungkan dan dibiayai oleh negara. Apalagi menurutnya, memberi bansos ke mereka (para korban yang melakukan perjudian tapi kalah) belum tentu bisa menghentikan kebiasaan berjudi.

Netizen juga turut memberikan komentar terkait polemik ini, dengan beberapa di antaranya meragukan keputusan pemberian bansos kepada korban judi online. Mereka berpendapat bahwa hal tersebut seakan-akan memberikan legitimasi terhadap tindakan ilegal yang dilakukan oleh para penjudi online.

Dalam keseluruhan konteks, muncul perdebatan yang kompleks mengenai pemberian bansos kepada korban judi online. Di tengah-tengah berbagai pendapat yang berbeda, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan secara matang implikasi dan konsekuensi dari kebijakan yang akan diambil terkait dengan penyaluran bansos kepada kelompok korban judi online.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2