WELCOME TO MY THREAD


sumber gambar

Dalam pertemuan KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya bersatu menyerukan dihentikannya operasi militer Israel di Gaza. Mereka menolak pembenaran Negeri Zionis atas tindakannya terhadap warga Palestina, menyatakan bahwa itu bukanlah bentuk pembelaan diri. Pernyataan tersebut juga mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki "kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel" di wilayah Palestina.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menekankan kecaman dan penolakan tegas terhadap perang biadab terhadap saudara-saudara di Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kondisi sebagai "perang genosida" dan mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan agresi Israel.

Presiden Joko Widodo dari Indonesia menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara terus diserang oleh Israel, dan ia menekankan perlunya berbagai cara untuk mencapai gencatan senjata. Presiden Iran Ebrahim Raisi memuji kelompok militan Islam Palestina, Hamas, dan mendesak negara-negara Islam untuk menjatuhkan sanksi minyak dan barang terhadap Israel.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memanggil konferensi perdamaian internasional untuk menemukan solusi permanen atas konflik antara Israel dan Palestina. Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berusaha menengahi pembebasan sandera Israel dan berharap gencatan senjata kemanusiaan akan segera tercapai.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyatakan bahwa tidak akan ada pembicaraan mengenai masa depan Gaza tanpa membicarakan gencatan senjata segera. KTT tersebut juga menuntut diakhirinya pengepungan Gaza, akses terhadap bantuan kemanusiaan, dan penghentian penjualan senjata ke Israel.

Situasi di Timur Tengah semakin genting sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, dengan meningkatnya jumlah korban di Gaza, termasuk 40% anak-anak, yang mencapai 11.078 orang pada hari Jumat.