Yustinus Prastowo Buka Suara soal Isu Oknum Bea Cukai Diduga Terlibat Kasus 109 Ton Emas Antam Ilegal: Akan Dikoordinasikan




KILAT.COM – Staf Khusus (Stafsus) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yustinus Prastowo akhir-akhir ini jadi sorotan publik.

Bagaimana tidak, Yustinus Prastowo dicecar beberapa warganet terkait adanya dugaan bahwa oknum Bea Cukai ikut andil dalam kasus 109 ton emas antam ilegal.

Diketahui, oknum Bea Cukai disebut terlibat lantaran pernyataan yang disampaikan oleh akun Kejaksaan Agung (Kejagung) di platform X.

Oleh karena itu, Yustinus Prastowo selaku Stafsus Kemenkeu ini sontak menindaklanjuti kasus yang telah mencoreng nama Bea Cukai.

“Demi kejelasan secara formal akan dikoordinasikan dan dimintakan penjelasan ke pihak berwenang,” cuitnya yang dilansir Kilat.com dari akun X @prastow.

Yustinus juga menuturkan bahwa Kemenkeu akan menyikapi dengan tegas terkait adanya oknum yang telah meresahkan publik.

“Kementerian Keuangan tidak memberi toleransi pada pelanggaran, termasuk jika ada kaitan di kasus ini,” lanjutnya.

Seperti yang diketahui, Kejagung sebelumnya telah membeberkan fakta adanya keterlibatan petinggi Bea Cukai dalam kasus tersebut.

Baca Juga:
Stafsus Kemenkeu ‘Keukeuh’ Bantah Ada Oknum Bea Cukai Terlibat Kasus 109 Ton Emas Antam Ilegal, Netizen: Gak Mungkin

Kejagung mengklaim bahwa sosok tersebut merupakan orang yang mengetahui pasti siapa saja yang telah merugikan instansi Bea Cukai.

“Silahkan bapak tanya Kepala Bidang Penindakan & Penyidikan Bea Cukai KPU Bea & Cukai Tipe-C Bandara Soekarno-Hatta,” tanggap Kejagung ke Yustinus.

“Serta stafnya yg pernah diperiksa terkait kasus ini,” imbuh akun media Kejagung.

Lebih lanjut, Kejagung tidak hanya membeberkan sosok yang diduga memiliki peran penting dalam kasus tersebut.

Yang mana, oknum tersebut mempermudah tindak pidana yang dilakukan pejabat PT Antam yang kini telah menjadi tersangka.

Diketahui, emas yang dikelola oknum PT Antam ini didapatkan dari luar negeri dengan bantuan Bea Cukai.

“Emas-emas ini, antara lain, berasal dari Singapura yg diselundupkan dgn bantuan pejabat Bea Cukai,” jelasnya. (*)

https://www.kilat.com/nasional/84412...ikoordinasikan

Akan dikoordinasikan ya gan

Kalau ada informasi memang seharusnya koordinasi terlebih dahulu, jangan dijadikan konsumsi publik

Selalu sama2 menjaga marwah dan martabat institusi. Jangan mau di adu domba atau mau di provokasi