Kau Datang dan Pergi Sesuka Hatimu! Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Kau Datang dan Pergi Sesuka Hatimu! Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur

amekachi

01-06-2024 21:19

Kau Datang dan Pergi Sesuka Hatimu! Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur

Kau Datang dan Pergi Sesuka Hatimu! Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Kita hidup bernegara wajib mematuhi peraturan yang berlaku ya gansist, baik didalam maupun diluar negeri sepertinya sama saja. Sama halnya kayak kemarin pas heboh barang-barang beli diluar negeri dipajaki tinggi oleh bea cukai, ya memang peraturannya seperti itu. Boleh protes akan peraturan, namun jika sudah ditetapkan ya harus dipatuhi. Dan berlaku pula pada pengungsi dari negara lain di Indonesia, masuk didata maka keluarnya pun harus didata secara resmi.

Kalau tidak didata, banyak polemik. Bagus kalau keluarnya ke negara lain, lha kalau malah kabur dari penampungan ke tempat lain di Indonesia bagaimana?

Kini pun kembali terjadi gansist, lagi-lagi pengungsi kabur dan nggak kira-kira karena diberitakan seluruh pengungsi etnis Rohingya yang sebelumnya ditampung di Aceh Barat telah kabur dari tempat penampungan mereka. Kabar tersebut menghebohkan masyarakat setempat dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan pengawasan di kamp penampungan tersebut.

Quote:

Pada Sabtu dini hari tanggal 1 Juni 2024, sekitar 27 orang pengungsi Rohingya dikabarkan melarikan diri dari kamp penampungan yang berlokasi di kompleks Kantor Bupati Aceh Barat. Hal ini membuat kepala Dinas Satuan Polisi memberikan konfirmasi bahwa semua warga Rohingya yang ditampung di belakang kantor bupati telah pergi.

Protection Associate UNHCR Indonesia, Faisal Rahman, menyatakan bahwa kaburnya pengungsi Rohingya dari tempat penampungan di Aceh Barat bukanlah hal yang biasa, melainkan telah menjadi hal yang lazim terjadi. Bagi pengungsi Rohingya, Aceh hanyalah menjadi tempat transit sementara.

Menurut Faisal kembali menerangkan, jika kaburnya para pengungsi itu dinyatakan tanpa sepengetahuan dari pihak UNHCR. Oleh karena itu dirinya malah khawatir itu atas keinginan sendiri atau ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan mereka.

Berdasarkan keterangan kepala satpol PP, Asril diterangkan jika petugas mengetahui pas malam masih ada para pengungsi. Namun pas paginya ditengok kembali, petugas kaget karena ternyata mereka sudah hilang semua. Bukan hilang tanpa bekas sih, bekasnya masih ada. emoticon-Big Grin

Quote:

Diketahui ada sekitar 75 pengungsi Rohingya menempati kantor bupati sejak 26 Maret 2024, asalnya di kantor PMI Aceh Barat. Namun karena ditolak oleh warga kemudian dipindahkan ke area komplek kantor pemerintah itu. Mereka sebenarnya kabur secara bertahap dan ada juga yang dipindahkan secara resmi, hingga pas tanggal 1 Juli 2024 tersebut di sana tinggal 27 orang pengungsi.

Pengungsi Rohingya ini tiba di Aceh Barat pada bulan Maret tahun ini setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam. Beberapa dari mereka bahkan ditemukan tewas di perairan Aceh Barat. Pemerintah dan UNHCR Indonesia tidak dapat memastikan sampai kapan pengungsi tersebut akan ditampung di kamp penampungan tersebut.

Kabar kaburnya pengungsi Rohingya ini menjadi perhatian utama, karena meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan dan pengawasan di kamp penampungan tersebut. Meskipun belum diketahui secara pasti apakah pengungsi kabur sendiri atau ada keterlibatan pihak lain, UNHCR akan berusaha mencari informasi mengenai keberadaan pengungsi yang kabur melalui keluarga mereka yang memiliki nomor kontak terdaftar.

Kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh Barat telah memicu berbagai perdebatan dan perhatian internasional. Aceh Barat sendiri telah menjadi tempat transit sementara bagi pengungsi Rohingya sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke negara tujuan mereka, seperti Malaysia.

Quote:

Kepolisian dan pemerintah setempat harus segera mengkaji kembali sistem keamanan dan pengawasan di kamp penampungan ini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, upaya internasional juga perlu dilakukan untuk mengatasi akar masalah pengungsi Rohingya agar mereka tidak lagi terjebak dalam kondisi yang tidak manusiawi dan meresahkan.

Semoga mereka para pengungsi bisa cepat ditemukan atau diketahui keberadaanya ya gansist, kita mungkin bisa ngomong seperti di alinea pertama diatas. Barang atau benda saja ada prosedur kalau keluar-masuk Indonesia, sesuatu yang lebih penting seperti manusia pun seharusnya wajib didata. Serta bisa juga mengkritisi ucapan Faisal Rahman dari UNHCR tersebut, kalau ada yang kabur tanpa keterangan terus katakan hal yang seperti itu adalah biasa karena negeri ini hanyalah tempat transit, mending transitnya ke negara lain saja. emoticon-Big Grin

Namun ada ungkapan dari Iskandar Dewantara, Koordinator Monitoring dan Evaluasi Yayasan Geutanyoe, lembaga yang fokus pada isu kemanusiaan yang mengatakan jika para pengungsi Rohingya tersebut bukan kabur dari kamp. Tapi melainkan karena dikeluarkan oleh sindikat perdagangan manusia, nah itu sebenarnya yang lebih berbahaya dan harus dikhawatirkan.

Spoiler for :

Konten Sensitif

Jangan sampai malah dari beberapa waktu lalu kita aktif bersuara tentang perdamaian di tempat nun jauh di Timur Tengah, bahkan baru saja pak Jokowi meminta Israel untuk berhenti menyerang Palestina. Tapi malah kemudian terjadi sebuah peristiwa tragis di negeri ini, para pengungsi Rohingya diperbudak dan diperjualbelikan di tempat prostitusi atau yang lainnya.

”Pengungsi Rohingya tidak tahu kawasan, tidak mungkin mereka tahu jalan keluar. Saya menduga ada yang memfasilitasi, bisa saja di belakang ini sindikat perdagangan orang,” ujar Iskandar atas indikasi kemungkinan keterlibatan sindikat perdagangan orang dalam kasus ini.

Jadi ingat lagunya Diana Nasution yang berjudul Benci Tapi Rindu, dilirik kau datang dan pergi sesuka hatimu! emoticon-Big Grin

Yang pastinya Indonesia sudah menunaikan kewajibannya untuk melindungi dan menampung pengungsi, bulan Januari lalu bahkan Indonesia sempat dicecar oleh lembaga Human Right Watch melalui Phil Robertson. Yang ia menyatakan pemerintah harusnya menyelidiki dan meminta pertanggung jawaban atas mobilisasi kampanye online yang menghasut kekerasan terhadap kedatangan Rohingya, mungkin dia sekarang juga bisa menjelaskan kenapa para pengungsi tersebut bisa kabur. Bahkan semuanya, tak tersisa sedikit pun.

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2