Pidie, acehnews.id-- Seorang pimpinan pesantren di Padang Tiji, Kabupaten Pidie, berinisial AJ (39), diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santri.

Kasus ini mencuat setelah beberapa santri melaporkan tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh pimpinan mereka kepada pihak berwajib.

"Ada lima orang yang melapor dalam kasus tersebut. Saat ini masih ada dua orang lagi yang kita periksa sebagai saksi," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, Jumat, 24 Mei 2024.

Kapolres menjelaskan bahwa pihak penyidik telah menetapkan AJ sebagai tersangka. Kasus tersebut dilaporkan sekitar awal 2024, namun penetapan tersangka dilakukan sekitar sepekan lalu setelah memenuhi unsur yang diperlukan.

Menurutnya, tersangka AJ telah diperiksa dua kali dan dimintai keterangan oleh penyidik. Para korban juga telah menjalani visum, dan pendapat ahli telah diminta.

"Tersangka kooperatif, jadi itu sebagai alasan belum kita tahan. Pertimbangan lainnya adalah soal proses belajar, tapi kasus ini tetap berlanjut," ungkap Imam Asfali.

Kapolres menambahkan bahwa sejauh ini pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi dan mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung laporan tersebut. Kepolisian berkomitmen menangani kasus ini dengan serius dan memberikan perlindungan kepada para korban.

Polres Pidie juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) untuk mendampingi korban.

"Korban harus didampingi dan kami lakukan trauma healing. Nanti kami lihat sejauh mana tingkat trauma yang mereka rasakan," jelas Kapolres Pidie.

Diketahui, para korban masih berusia remaja dan di bawah umur. Mereka mengaku mengalami pelecehan beberapa kali, namun merasa ketakutan dan tertekan untuk mengungkapkan kejadian ini.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat Pidie, khususnya para orang tua santri yang merasa cemas dengan keselamatan anak-anak mereka.


Pesantren Mencetak Generasi Lonte Berkualitas