Pengungkapan potensi gas dangkal di Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi sorotan serius.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian ESDM pada masa itu, Rita Susilawati. Menurutnya, penemuan gas ini terjadi ketika tim melakukan pengecekan kondisi di bawah permukaan di IKN.

Kehadiran sumur gas dangkal ini membawa implikasi serius terhadap anggaran proyek-proyek infrastruktur di IKN. Diperkirakan, biaya yang semula telah direncanakan akan mengalami peningkatan signifikan hingga tiga kali lipat dari yang seharusnya.

Prediksi ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan investor yang terlibat dalam pembangunan di wilayah tersebut.

Sementara itu, respons masyarakat terhadap temuan ini sangat beragam. Ada yang menyambutnya dengan optimisme, melihat potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari pengelolaan sumber daya alam tersebut.

Namun, di sisi lain, beberapa pihak juga mengkhawatirkan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh eksploitasi gas dangkal ini.

Dalam konteks ini, perlu dilakukan evaluasi mendalam mengenai strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumur gas dangkal di IKN.

Langkah-langkah preventif dan mitigatif harus diterapkan secara efektif guna memastikan bahwa pengembangan sumber daya alam ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan.


Selain itu, perlu pula dilakukan kajian menyeluruh terkait dampak ekonomi dan sosial dari potensi peningkatan anggaran akibat penemuan gas dangkal ini.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait harus berkolaborasi dalam menetapkan kebijakan yang tepat guna mengelola potensi ini secara bertanggung jawab.

Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam.

Pengembangan ekonomi harus selalu sejalan dengan pelestarian lingkungan, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati kekayaan alam yang sama.*

https://www.ayobandung.com/umum/amp/...pon-masyarakat