Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

padanglurus1Avatar border
TS
padanglurus1
Indonesia Mampu Hadapi Tantangan Perekonomian Global
Indonesia Mampu Hadapi Tantangan Perekonomian Global
Situasin keamanan global yang terus diwarnai berbagai konflik membuat berbagai proyeksi pertumbuhan ekonomi berbagai negara cenderung suram. Hal itu terlihat proyeksi berbagai lembaga internasional yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2024 ini hanya akan mencapai angka pada kisaran persen (year on year). Namun hal demikian diharapkan tidak akan dialami Indonesia. Situasi itu didukung oleh data fundamental ekonomi dalam negeri yang relatif stabil dan terkendali.Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2024 yang tercatat sebesar 5,11% (yoy) dengan tingkat inflasi pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1% yakni sebesar 3,00% (yoy).

“Kami cukup percaya diri dengan kemampuan untuk menjaga situasi yang ada sekarang”, ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan courtesy call dengan pimpinan Nikkei Inc. diantaranya yakni Mr. Hidenaka Kato dan Mr. Daisuke Arakawa di Main Building Imperial Hotel di Tokyo, Jepang, dalam rangkaian acara Nikkei Forum 29th Future Asia, Jumat (24/5/2024).

Kemampuan tersebut dibuktikan dengan data terbaru dimana posisi Indonesia yang berada di posisi lima terbaik diantara negara G20 dengan tingkat pertumbuhan di angka 5 persen disertai rendahnya tingkat inflasi terendah dari semua negara di kelompok tersebut.

Meski dengan catatan pertumbuhan yang memuaskan tersebut, Indonesia tetap fokus kepada berbagai upaya lain agar tingkat pertumbuhan itu bisa dipertahankan. Salah satu inisiatif yang sedang dijalankan adalah pengembangan sektor ekonomi digital. Sebagaimana dipaparkan Airlangga dalam pertemuan tersebut bahwa Indonesia nilai ekonomi digital Indonesia sebesar USD90 miliar dan pada tahun 2025 diharapkan akan berada dalam kisaran USD130 miliar. Peningkatan tersebut tak lepas dari potensi peningkatan ekonomi digital di regional ASEAN yang berpenduduk sekitar 600 juta.

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan bahwa volume tersebut akan semakin besar. Hal tersebut bisa terwujud jika platform Digital Economy Framework Agreement (DEFA) ASEAN resmi diimplemtasikan pada 2030. Jika semula angkanya diperkirakan mencapai USD1 triliun, maka berdasarkan studi berbagai lembaga, jumlah tersebut bakal naik hingga mencapai angka USD2 triliun. Untuk itu, isu terkait penguatan keamanan teknologi digital menjadi hal yang niscaya. Langkahnya dikaitkan dengan ketersediaan infrastruktur digital sebagai salah satu isu dalam meningkatkan ketersediaan jaringan internet. “Saya melihat bahwa isu cyber security akan selalu menjadi masalah dalam ekonomi digital. Indonesia dengan karakteristiknya yang terdiri dari ribuan pulau, maka tidak mungkin hanya mengandalkan kabel optik dalam mengatasi persoalan penyediaan jaringan internet di seluruh wilayah ucap Menko Airlangga.

Untuk itu, salah satu alasan mengapa dirinya bertemu dengan sejumlah CEO  perusahaan teknologi dunia yang datang ke Indonesia,  Airlangga menyebut hal demikian sebagai langkah strategis utamanya dalam menjadikan  ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan ekonomi utama berikutnya. Bukti sektor digital telah jadi target mesin pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia adalah dengan keberedaan  10 unicorn dan 2 decacorn dan itu menjadi wujud awal dari apa yang hendak dirancang pemerintah di masa datang.

Tak cuma persolan digital, Menko Airlangga dan para CEO juga berbicara seputar isu hilirisasi, rencana kedatangan Sekjen OECD ke Jakarta, market share dari pasar otomotif Indonesia, hingga signifikansi keanggotaan OECD bagi Indonesia. "Jika Indonesia bergabung dengan OECD, Indonesia bisa memulai reformasi ekonomi tahap dua melalui kalibrasi dengan praktik terbaik dari negara lainya. Ini dengan harapan agar investasi jadi lebih banyak masuk dan membuat Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah,"tutup Airlangga.
0
47
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan