SIDOARJO — Warganet ramai- ramai membanjiri kolom komentar akun Facebook @ Dwi Nur Mas Ulla. Hal itu diduga imbas dari viralnya persoalan tentang paket COD atau bayar setelah barang datang.

“Resi sobekan dan di solasi klo yg sobekan besar itu saya buka memang karena udh sy bayar ya sy buka,“ tulis keterangan dalam foto yang diunggah @Dwi Nur Mas Ulla.

Ia seperti ingin meluruskan atau menjelaskan kabar yang telah beredar, namun bukannya mendapat tanggapan positif, postingannya itu malah di banjiri hujatan.

Mereka (Nitizen-red) rata-rata menyayangkan dan mengkritik atas apa yang dilakukannya, lebih- lebih ia diduga merupakan seorang guru di SD Jeruk Gamping, kecamatan Krian Sidoarjo.

Diantaranya menuis sebagai berikut: “Guru agama tu... jeruk gamping emng terkenal jahat,“tulis @Siti Chusnul Chotimah.

@Jaka Aji Satria Utama: “Guru tapi tak mencerminkan seorang guru,dan buah jatuh tak jauh dari pohonnya,“ tulis @ Jaka Aji Satria Utama

@Besan Tetangga: 1. Ibu seorang guru (pendidik), artinya ibu pasti tahu adab.
2.Ibu adalah pelaku jual beli online, artinya Ibu pasti sangat faham makna COD dan tupoksi kurir yang hanya karyawan suruhan.

Saya sangat menyesalkan cara Ibu menyikapi kasus ini. Seharusnya Ibu lebih bisa mengendalikan emosi. Sebagai pendidik kita harus memberikan tauladan kepada anak didik kita kan?

Bayangkan bu, bagaimana jika video yang viral itu ditonton oleh anak didik Ibu. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua. Dan saya doakan kasus ini bisa diselesaikan secara baik-baik.

“Guru ( digugu lan ditiru ) tapi gurune modelan koyok Iki Yo gak masuk ditiru,“sahut @Ipung Adi Saka.

Diberitakan sebelumnya, video emak- emak dan anaknya yang memaki-maki dan marah marah kepada seorang kurir paket viral di media sosial. Ia diduga tidak mau membayar barang yang dibeli secara online dengan sistem Cash on Delivery (COD).

cakrawala.co