Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deniswiseAvatar border
TS
deniswise
Kerugian Waralaba KFC di Indonesia Membengkak Hingga 789%, Ini Sebabnya!
Kerugian Waralaba KFC di Indonesia Membengkak Hingga 789%, Ini Sebabnya!


Jakarta - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) pemilik hak waralaba KFC di Indonesia hingga kuartal I 2024 mengalami pembengkakan rugi hingga sebesar 789% menjadi Rp197,08 miliar dari Rp22,06 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pembengkakan rugi tersebut disebabkan terjadinya pernurunan pendapatan 17,6% dari Rp1,42 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,17 triliun di tiga bulan pertama 2024.

Anjloknya pendapatan perseroan disebabkan oleh menyusutnya seluruh pos pendapatan perseroan. Dari pendapatan makanan dan minuman perseroan pada kuartal I hanya mampu mengantongi Rp1,17 triliun turun dari Rp1,41 triliun. Kemudian, pendapatan dari komisi atas penjualan yang diperoleh perseroan juga terpangkas dari Rp5,25 miliar menjadi Rp4,45 miliar. Selanjutnya, penurunan juga mendera pendapatan dari jasa layanan antar perseroan yang menjadi Rp460 juta dari Rp525 juta.

Penurunan pendapatan diperparah dengan membengkaknya beban operasi lain dari Rp4,82 miliar menjadi Rp8,1 miliar. Dimana, beban operasi lain dari biaya bank melesat menjadi Rp3,17 triliun dari Rp3,03 trilliun, lalu kerugian kredit ekspektasoan piutang lain-lain meroket dari Rp1 triliun menjadi Rp1,87 triliun, dan kerugian penghapusan biaya renovasi bangunan sewa ditangguhkan juga naik menjadi Rp210 miliar dari Rp10,58 miliar.

Meski begitu, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp514,42 miliar dari Rp522,50 miliar, sehingga laba bruto turun menjadi Rp664,17 miliar dari laba bruto Rp901,41 miliar.

Adapun, total liabilitas mencapai Rp3,42 triliun hingga periode 31 Maret 2024 naik dari total liabilitas Rp3,18 triliun hingga periode 31 Desember 2023.

Sementara, total aset tercatat mencapai Rp3,96 triliun hingga periode 31 Maret 2024 naik dari total aset Rp3,91 triliun hingga periode 31 Desember 2023.

https://wartaekonomi.co.id/read53570...9-ini-sebabnya

Pendapatan menurun katanya
agusn6778
scorpiolama
aloha.duarr
aloha.duarr dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.8K
109
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan