Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

CupeakeAvatar border
TS
Cupeake
Gadis Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji Pemerintah
Impian Sopyah yang Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji Pemerintah



Gadis Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji Pemerintah

Sopyah kini ngojek 


TRIBUNJATIM.COM - Perempuan yang terpaksa berpenampilan seperti laki-laki demi bisa bekerja, Sopyah Supriatin (22), kini tinggal menunggu janji pemerintah.

Setelah kisahnya yang rela mengubah penampilan demi menyambung hidup jadi sorotan, Sopyah Supriatin kini jadi sorotan publik.

Kini Sopyah Supriatin ngojek sembari menunggu janji Pemkab IndramayuJawa Barat.
Sebelumnya diberitakan, perempuan asal IndramayuJawa Barat, tersebut berpenampilan seperti laki-laki demi bisa bekerja menghidupi dirinya dan adik.

Demi bisa makan, Sopyah Supriatin terpaksa memotong pendek rambutnya agar terlihat seperti laki-laki dan jadi kuli.
Sopyah Supriatin rela melakukan apapun demi bisa bekerja dan mendapat penghasilan untuk membiayai sang adik bernama Samsul Ramadan (15).
Diketahui, keduanya sudah dua tahun tinggal di sebuah rumah sederhana di atas tanah pemerintah.

Tepatnya di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten IndramayuJawa Barat.
Sopyah Supriatin sendiri sudah putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.
Kini Samsul terpaksa ikut putus sekolah karena terkendala oleh biaya.
Padahal Samsul adalah sosok murid yang berprestasi.

Belum lama ini, Samsul sukses merebut trofi juara 2 dalam ajang Wall Climbing Competition (WCC) bersama Mahameru Climbing Club (MCC) Indramayu yang diadakan oleh organisasi Mahasiswa Kehutanan Pecinta Alam (Mahakupala) Universitas Kuningan.

Bahkan Sopyah Supriatin pernah tidak makan sampai tiga hari karena tidak ada pekerjaan.

Sopyah Supriatin dan Samsul adalah seorang piatu.





Ibu Sopyah Supriatin dan Samsul telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Sementara itu, keduanya masih memiliki seorang ayah yang merantau ke luar kota menjadi buruh serabutan.
Kendati demikian, penghasilan dari sang ayah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kakak-beradik ini.

Selama ditinggal orang tuanya, Sopyah Supriatin mengaku, tetangga kerap memberikan bantuan makanan.
Namun Sopyah Supriatin bertekad untuk tidak membebani siapapun dan mencari penghasilan dengan keringatnya untuk menyambung hidup.
"Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan," ujar Sopyah Supriatin pada Tribun Jabar, Kamis (16/5/2024).

Apapun Sopyah Supriatin rela lakukan ketika bekerja jadi kuli, mulai dari mengangkut semen, mengaduk semen, dan lainnya.
Sopyah Supriatin pun bisa membawa upah hingga Rp120 ribu dalam satu hari.
Namun pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari. 
Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah Supriatin menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

"Ini juga lagi enggak kerja-kerja," ujar dia.

Ketika tidak bekerja, Sopyah Supriatin dan adiknya terkadang sampai tidak makan karena tidak memiliki uang.
"Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari," ujar dia.

Gadis Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji PemerintahSopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15), kakak beradik di Indramayu yang memiliki kisah hidup memilukan (Tribun Jabar/Eki Yulianto)


Sopyah dan Samsul pun sudah didatangi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu pada Selasa (16/5/2024).
Kedatangan mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.
Dalam pertemuan tersebut, pihak pemerintah menjanjikan Samsul bisa kembali bersekolah ketika memasuki tahun ajaran baru.
Sementara Sopyah memilih modal usaha agar dirinya bisa memiliki penghasilan sehari-hari yang cukup untuk dirinya dan sang adik.
"Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul," kata Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, kepada TribunCirebon.com, Kamis (16/5/2024).
Caridin menyampaikan, pihaknya sudah berbicara dari hati ke hati dengan kakak-beradik tersebut.
Mereka mengaku sangat ingin melanjutkan sekolah.

Samsul pun sekarang sudah kembali bersekolah lagi.
Ia pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.
Sementara Sopyah juga punya keinginan yang sama untuk sekolah.
Hanya saja, sebagai kakak, ia mengaku tidak bisa melakukan keinginan tersebut karena tetap harus jadi tulang punggung menghidupi adiknya.
Faktor usia pun menjadi alasan bagi Sopyah, sehingga tidak memungkinkan untuknya kembali bersekolah.
"Sehingga inginnya itu ia membuka usaha saja. Insyaallah untuk Sopyah kita fasilitasi untuk ikut Kejar Paket B dan nanti diteruskan ke Kejar Paket C," ujar dia.
Caridin menyampaikan, pihaknya juga akan memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan sekolah untuk Samsul, mulai dari seragam hingga peralatan sekolah lainnya. 
Disdikbud Indramayu juga akan mengupayakan agar Samsul mendapat beasiswa.




Mengingat Samsul merupakan salah satu siswa yang berprestasi di bidang olahraga panjat tebing.

"Untuk alasan keduanya tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi," pungkas dia.

Gadis Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji PemerintahDisdikbud Indramayu bersama pemerintah Kecamatan Indramayu saat mengunjungi kediaman Sopyah dan Samsul di rumah mereka di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (16/5/2024). (Istimewa)



Sopyah pun memahami, butuh proses bagi pemerintah untuk merealisasikan janji tersebut.
Oleh karena itu, Sopyah pun tetap berupaya mencari pundi-pundi rupiah selama menanti kelanjutan dari janji pemerintah.
Belakangan ini, Sopyah pun menjadi tukang ojek.
"Lumayan nganter-nganter jadi ojek," ujar Sopyah saat ditemui di kediamannya pada Minggu (19/5/2024).

"Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan," lanjutnya.
Sopyah menuturkan, dirinya bercita-cita ingin berwirausaha jika memiliki modal.
Ia ingin membuka usaha tempat cuci motor.
Alasannya pun sederhana, Sopyah ingin memiliki pemasukan setiap harinya.
"Kalau sekarang enggak tentu, kadang-kadang dapat uang," ujar dia.
Sopyah mengaku, jika dirata-rata, uang yang didapatnya hanya cukup untuk makan saja.
Sebagai anak perempuan, Sopyah juga tidak menampik soal kerasnya hidup yang harus ia lalui.
Adiknya, Samsul juga merasakan hal yang sama.

Kata Sopyah, adiknya selalu ingin pergi ke tempat ayah mereka dengan harapan bisa hidup seperti anak-anak lainnya.
"Bapak lagi di Kalimantan, di sana juga sama susah, makanya saya bilang sudah di sini saja, sabar dulu," pungkas Sopyah.

Gadis Berpenampilan Laki-laki Demi Jadi Kuli, Kini Ngojek Tunggu Janji PemerintahSopyah Supriatin (22) dan adiknya, Samsul Ramadan (15), kakak beradik di Indramayu yang memiliki kisah hidup memilukan (Tribun Jabar/Eki Yulianto)







Sumber

gmc.yukon
gmc.yukon memberi reputasi
1
543
27
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan