Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

heavenlinggaAvatar border
TS
heavenlingga
Korbankan Kelas Bawah, DPRD DKI Soroti Pembatasan Satu Rumah Maksimal 3 KK

Korbankan Kelas Bawah, DPRD DKI Soroti Pembatasan Satu Rumah Maksimal 3 KK

Rumah Susun (Rusun) menjadi solusi aturan pembatasan satu rumah tiga kepala keluarga. (FOTO: DPRDJakarta)

DPRD DKI lagi fokus ngebahas keputusan Pemerintah Provinsi soal pembatasan satu rumah cuma boleh tiga Kepala Keluarga (KK). Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, bilang aturan baru ini kayaknya bakal bikin yang kelas bawah menderita.

Gilbert Simanjuntak khawatir kebijakan ini malah bikin hidup susah buat masyarakat berpenghasilan rendah atau yang miskin dan gak punya duit buat cari tempat tinggal baru.

Soalnya, banyak keluarga miskin yang harus tinggal bareng gara-gara faktor kemiskinan. Menurut dia, kebijakan ini bisa bikin bansos pangan jadi gak berguna karena masalahnya sekarang di tempat tinggal.

Pemprov DKI lagi rencanain aturan baru di mana satu alamat rumah cuma boleh tiga KK. Ini sebagai cara buat ngatur administrasi kependudukan di Jakarta.

Mereka banyak nemu kasus di mana ada orang yang gak lagi tinggal di Jakarta, tapi masih pake alamat Jakarta. Bahkan ada data yang nunjukin satu alamat dihuni sama 20 KK.

Gilbert bilang, solusinya bisa dengan bikin Rumah Susun (Rusun) jadi opsi buat yang terkena dampak aturan ini. Menurut dia, Pemprov DKI harus tanggung jawab kasih tempat tinggal yang layak kalo aturan ini diterapin.

Tapi, masalahnya bisa muncul karena lahan yang sempit dan harga sewa rumah yang mahal, yang bakal bikin warga makin kesulitan.

“Pemprov seharusnya cari solusi. Mereka butuh tempat tinggal. Di negara lain, Rusun jadi jawaban,” ujar dia.

Meskipun ngajuin permohonan buat tinggal di Rusun gak gampang dan butuh waktu, tapi gak ada solusi lain buat kasih ke warga yang terdampak.

“Kalo gak ada solusi soal perumahan, kebijakan ini cuma bikin yang kelas bawah menderita. Ngasih akses ke Rusun itu lebih gampang daripada ngasih pekerjaan,” tambah Gilbert.

Simon Lamakadu, anggota Komisi A DPRD DKI, juga minta Pemprov DKI perhatiin kondisi keluarga soal pembatasan satu alamat rumah cuma boleh tiga KK ini. Menurut dia, Pemprov perlu ngasih mekanisme fleksibel buat keluarga yang dalam situasi khusus, kayak yang tinggal di rumah warisan atau keluarga menengah ke bawah yang tinggal bareng.



Berdasarkan data yang dikumpulin, di tahun 2018 sekitar 46 persen warga Jakarta tinggal di rumah warisan orang tua.




0
394
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan