Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Joe Biden Paksa China Jual TikTok, Cek Harga dan Calon Pembelinya
Joe Biden Paksa China Jual TikTok, Cek Harga dan Calon Pembelinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu-satunya cara agar TikTok tak diblokir di Amerika Serikat (AS) adalah 'kerelaan' induk ByteDance asal China untuk melepas layanan tersebut. Dengan begitu, perusahaan AS bisa membeli TikTok.

Namun, 9to5Mac melaporkan pengusaha yang berminat membeli TikTok bisa jadi tak mendapatkan apa-apa. Sebab, kunci keberhasilan TikTok yang disebut-sebut bikin orang 'ketagihan' adalah algoritmanya.

Di sisi lain, pemerintah China melarang perusahaan menjual algoritma ke perusahaan asing termasuk AS. Regulasi soal pelarangan tersebut diperkenalkan Beijing setelah TikTok pertama kali ditargetkan pemerintah AS era Donald Trump pada 2020 lalu.

Pemerintahan Xi Jinping melarang keras ekspor beberapa teknologi, termasuk apa yang disebut 'data algoritma interaktif personal'. 


Tanpa algoritma, TikTok hanyalah aplikasi biasa yang tidak memiliki keunggulan berarti dibanding saingannya seperti YouTube dan Instagram.

Algoritma TikTok berpusat pada selera pengguna. Algoritma tersebut menganalisa secara canggih konten yang sesuai ketertarikan penggunanya.

Pengguna bisa mengikuti kreator tertentu atau mencari konten tertentu secara manual, tetapi apa yang disajikan di feed utama merupakan konten berbasis algoritma TikTok.

Sejauh ini, ada beberapa pengusaha AS yang dilaporkan berminat membeli TikTok dari ByteDance. Salah satunya miliarder properti Frank McCourt.

Laporan Wired menyebut investor potensial untuk membeli TikTok diprediksi harus merogoh kocek US$ 100 miliar atau setara Rp 1.596 triliun, dikutip Selasa (21/5/2024).

McCourt mengatakan telah mengumpulkan sekelompok investor untuk mengakuisisi TikTok. Ia juga menggandeng penasihat keuangan dari Guggenheim Securities dan firma hukum Kirkland & Ellis untuk membantunya.

"Tentu saya paham TikTok tak berharga tanpa algoritma. Namun, saya ingin membuat desain berbeda yang memungkinkan orang-orang move on dari mindset dan paradigma saat ini," kata McCourt.

Pembeli potensial lainnya adalah mantan Menteri Keuangan AS Steven Munchin. Ia mengatakan telah mengumpulkan sekelompok investor untuk turut menawarkan pembelian TikTok.

Munchin juga mengatakan paham bahwa pemerintah China tak akan mengizinkan ByteDance menjual algoritma TikTok. Namun, ia berencana membangun ulang teknologi penyokong TikTok jika berhasil membeli aplikasi tersebut. 


sumber
0
99
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan