Trenggalek, Beritasatu.com - Pengasuh dan pimpinan sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan belasan santriwati.

Kedua tersangka berinisial M (72) dan F (37) digelandang Satreskrim Polres Trenggalek, ke ruang konferensi pers, pada Selasa (14/5/2024).

BACA JUGA
Pria 23 Tahun Ditetapkan Tersangka Pencabulan 5 Bocah di Cengkareng

Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti baju para korban (santriwati), kerudung, dan pakaian kedua pelaku.

Kapolres Trenggalek AKBP Gatut Bowo Supriyono mengatakan, saat proses penyidikan berlangsung jumlah korban yang melapor ke polisi bertambah dua orang, dari sebelumnya empat orang menjadi enam orang. Sedangkan beberapa korban lain masih belum melapor.

Polisi memastikan penanganan perkara ini akan dilanjutkan hingga mendapatkan vonis dari hakim. Saat ini penyidik telah melimpahkan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Trenggalek, tetapi dinyatakan masih belum lengkap.

BACA JUGA
Nenek Korban Ungkap Oknum Polisi di Surabaya Minta Laporan Pencabulan Dicabut

"Modus dari kedua tersangka ini, yakni dengan memanggil korban untuk membersihkan kamar dan tempat tidurnya. Korban kemudian dicabuli oleh tersangka di kamar yang berbeda," Jelas Gatut Bowo Supriyono.

"Saya menyesal telah melakukan cabul. Semoga keluarga korban mau memaafkan saya." pengakuan salah seorang tersangka, F.

Akibat kasus ini kedua tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara serta tambahan sepertiga dari putusan.


Sejuta Manfaat Anak Sekolah Di Pesantren