Di antara lautan biru Bobotoh, terselip sekelompok suporter Persib Bandung yang berbeda. Mereka adalah Bobotoh Casual, komunitas yang identik dengan gaya kasual dan chants berbahasa Inggris.




Kehadiran mereka di tribun utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tak jarang menuai kontroversi, terutama dari Flower City Casual (FCC), kelompok suporter Persib lainnya.

Perbedaan mencolok antara Bobotoh Casualdan FCC terletak pada gaya dan pendekatan mereka dalam mendukung Persib. FCC, dengan atribut serba biru dan chants berbahasa Sunda, identik dengan gaya tradisional Bobotoh. Di sisi lain, Bobotoh Casual lebih condong ke gaya kasual ala suporter Eropa, lengkap dengan chants berbahasa Inggris.

Perbedaan ini tak jarang melahirkan friksi. FCCmemandang Bobotoh Casual sebagai penyimpangan dari identitas Bobotoh yang kental dengan tradisi. Di sisi lain, Bobotoh Casual merasa dihakimi dan tidak dihargai sebagai bagian dari komunitas Bobotoh yang lebih besar.

Loyalitas yang Tak Diragukan

Terlepas dari kontroversi, Bobotoh Casualtak perlu diragukan loyalitasnya terhadap Persib. Mereka selalu hadir di stadion, mendukung tim kesayangan dengan penuh semangat. Kontribusi mereka dalam menciptakan atmosfer di tribun pun tak perlu dielakkan.

Mencari Titik Temu

Rivalitas antara Bobotoh Casualdan FCC memang tak terelakkan. Namun, di tengah perbedaan, penting untuk dicari titik temu. Persatuan dan kesolidan Bobotoh sebagai suporter Persib jauh lebih penting daripada perpecahan internal.

Anemengajak seluruh Bobotoh, baik Bobotoh Casual maupun FCC dan juga suporter lainnya yang berbeda klub selan PERSIB yang sekarang semakin memanas, untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Dukungan kita untuk Persib haruslah bersatu, demi membawa Maung Bandung meraih kejayaan.