Badak jawa adalah salah satu hewan mamalia paling langka di dunia. Di tahun 2021 pemerintah mengumumkan populasi badak jawa sekitar 76 ekor sementara sumber lain menyebut 68 ekor. Namun dari jumlah tersebut tidak seluruhnya benar-benar diamati dan didata lewat kamera. Semua badak jawa saat ini hanya hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di Pandeglang, Banten.

Belakangan ada kabar pilu tentang penangkapan sindikat perburuan liar badak jawa. Polisi menemukan 6 orang tersangka pemburu liar badak jawa, salah satunya yang berhasil tertangkap adalah Suhendi(32) alias Nendi, bersama dengan 2 tersangka lain yaitu Yogie Purwadi(41) sebagai makelar dan Liem Hoo Kwan Willy(71) sebagai pembeli cula badak. Perburuan liar ini terungkap setelah identitas wajah pelaku berhasil terekam kamera hutan pada tahun 2023.






Dari sumber lain juga terungkap kalau pelaku pembeli cula yaitu Willy membeli 1 cula badak seharga 525 juta rupiah.

7 ekor badak mungkin bukan angka besar bagi sebagian orang, namun menimbang populasi badak jawa yang super rendah ditambah reproduksi lambat, ancaman inbreeding dan bencana alam membuat aktivitas perburuan liar Suhendi cs sangat berdampak besar bagi kelangsungan hidup badak jawa.

Suhendi didakwa atas kasus perburuan satwa dilindungi, kepemilikan senjata api ilegal, dan pencurian 4 kamera hutan. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, pelaku perburuan liar dihukum penjara paling lama 5 tahun dan denda 100 juta. Tapi saat ini belum ada kepastian tentang berapa lama masa hukuman untuk Suhendi cs. Saat ini polisi masih mengejar 5 pemburu lain yang masih buron. Diharapkan dengan tertangkapnya sindikat Suhendi cs dapat membuka fakta aktivitas pemburu-pemburu liar lain di Indonesia.



Sumber

• https://banten.tribunnews.com/2024/0...l-ratusan-juta
  
• https://betahita.id/news/detail/1017...l?v=1714186394
  
• https://news.detik.com/berita/d-7310...tn-ujung-kulon
  
• https://news.mongabay.com/2024/04/a-...os-since-2019/
  
• https://banten.idntimes.com/news/ind...-jawa?page=all