- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Travellers
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak seperti Bali yang Dulu! Tapi Anugerah Baru?
TS
amekachi
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak seperti Bali yang Dulu! Tapi Anugerah Baru?
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu! Tapi Bisakah Disebut Anugerah Baru?
Membludaknya jumlah wisatawan yang berkunjung di sebuah tempat adalah anugerah tersendiri bagi banyak orang ya gansist, mungkin ini yang terlihat di Bali sekarang. Banyak masyarakat di sana pun yang turut menikmati hasilnya, namun tak sedikit pula orang bahkan media asing yang beranggapan jika Bali sekarang bukanlah sebagaimana pulau Bali yang dulu lagi yang menawarkan keindahan dan keasrian alam, keelokan budayanya disertai kenyamanan dan ketentraman.
Media berbasis di Singapura, yaitu CNA, baru-baru ini menyoroti ledakan jumlah wisatawan di Bali setelah pandemi Covid-19 mereda. Dalam artikel berjudul 'Not quite the Bali it used to be? This is what overtourism is doing to the island', media tersebut menyampaikan pandangannya tentang suasana di Pulau Dewata yang sudah tidak sesantai dan sebebas dulu.
Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa pada bulan Februari lalu, pemerintah Bali bahkan telah membentuk unit polisi pariwisata baru untuk menangani masalah yang dilakukan oleh wisatawan baik asing maupun domestik, seperti mabuk-mabukan dan meminta uang. Ini menunjukkan bahwa perilaku beberapa turis tidak sepantasnya, sehingga membuat Gubernur Bali, Wayan Koster, pada bulan Mei mengusulkan pembatasan jumlah pengunjung. Namun, usulan tersebut tidak terwujud.
Pun diungkapkan dalam media CNN Indonesiadi pemberitaan terbaru, tertanggal 15 April 2024 Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi menyatakan bahwa "Mereka pasti kehabisan uang dan kemudian mengemis. Ada kasus seperti itu,"
Quote:
Sebagai wisatawan, kita juga memiliki peran dalam menjaga keindahan dan keaslian Bali. Dengan mematuhi aturan dan menghormati budaya lokal, kita dapat turut menjaga pulau ini agar tetap menjadi tempat yang indah dan lestari untuk dikunjungi oleh generasi mendatang.
Dalam era informasi ini, sorotan media asing seperti artikel dari CNA dapat menjadi pembelajaran bagi kita. Melalui penyebaran informasi yang cepat dan mudah diakses, kita dapat memahami masalah yang terjadi dan bekerja sama untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali.
Sepertinya tentang ini hanya masalah kemampuan pemerintah saja sih dalam menangani tindakan kurang menyenangkan dari para wisatawan yang berkunjung di Bali, untuk sampai saat ini kayaknya Bali atau tempat wisata di Indonesia lainnya masih sangat membutuhkan kunjungan wisatawan yang sangat banyak khususnya yang dari luar negeri. Belum bisa sehebat negara Italia atau Spanyol di wilayah bagian Barcelona, Catalonia yang dimana mereka sudah mampu menekan jumlah wisatawan yang masuk atau setidaknya memberikan tarif yang sangat tinggi bagi para turis asing tersebut.
Sumber Tulisan dan Gambar:
1
2
meiimeee dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.3K
30
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan