langitsoreeAvatar border
TS
langitsoree
8760 JAM (Based on True story)
Quote:






Part I

Siang hari di bulan oktober 2012

Tahun ini gue kelas tiga SMA. Segala macem persiapan untuk Ujian Nasional udah gue persiapin. Kecuali ujian hidup, gatau kalau itu, gue masih belum punya persiapan apa-apa. Tiap hari kamis, jumat sama sabtu adalah jadwal pemantapan. Jadi gue di sekolah sampe jam tiga sore di tiga hari tersebut.

Gue tinggal sama Ibu doang. Bapak gue meninggal waktu gue kelas dua SMP, jadi Ibu adalah superhero di rumah. Beliau menafkahi hidup gue dengan buka toko sembako. Hidup gue cukup, tapi bukan orang kaya. Tapi Ibu selalu bilang, jangan jadikan gaya hidup melibihi atas kepala.

Bentar, nama gue Raka. Gue tampan dan pemberani. Cuman sayangnya, gue belum pernah yang namanya pacaran. Soalnya apa, hidup gue udah kebilang sibuk, dari basket, tidur dan nongkrong sama Bernard, sahabat gue yang katolik tapi faseh banget kalau ngomong Bismillah. BTW, gue anak tunggal. Artinya gak punya adik atau kakak. Oke lah itu sekilas tentang gue.

Siang ini gue sama bernard lagi nongkrong di gazebo halaman rumah sambil nungguin toko, soalnya Ibu ngelayat ke rumah temannya.

"Emak lo ke mana Ka?"

"Emak gue lagi ngelayat ke rumah temennya."

"Innalillahi," Kata bernard.

Apa gue bilang, dia itu krislam alias kristen islam.

"Tumben mati ya, Ka. Biasanya enggak." Lanjut Bernard.

"Ya waktunya mati bangke."

"Iya emang udah jadi bangke."

"Elu yang bangke." cecar gue karena mulut si Bernard gak bisa dikondisikan.

Gak lama berselang, ada mobil yang merapat, parkir di rumah gedong tepat di depan rumah gue. Seorang bapak-bapak jika ditilik usianya mungkin 38 tahunan, keluar dan membuka gerbang. Tapi ada satu lagi yang keluar, wahhh... cewek seumuran gue kayaknya, cantik, rambutnya dikuncir kuda, putih.

Cewek itu berjalan ke arah rumah gue.

"Anjir cantik banget, Ka." Bisik Bernard sambil nyubit lengan gue.

"Awww sakit bego."

"Ada roti sama air mineral dingin gak?" Tanya cewek itu ketus.

Cantik-cantik ketus astaga.

"Ada kak, mau berapa?" kata gue ramah.

"Ya satu aja, gue gak rakus kali."

Anjrit, gue kn nanya baik-baik. Nyolot banget nih cewek.

"Baru pindahan ya, kak?" Seloyor Bernard.

"..."

Gue nahan ketawa karena cewek aneh itu gak ngegubris pertanyaan Bernard.

"Nih kak." Gue memberikan apa yang cewek itu pesan.

Cewek itu mengambil roti dan mineral, lalu memberikan uang seratus ribu ke gue dan ngeloyor pergi.

"Loh kak, ini kembaliannya belum."

"Ambil aja." Kata cewek itu tanpa menoleh ke gue dan terus berjalan.

Gue gak ngejawab apa-apa dan kembali duduk di gazebo.

"Cewek aneh."

"Sumpah sih, rejeki banget hari ini, liat cewek cantik, dapet uang lebih pula, alhamdulillah."

"Siapa yang dapet uang lebih?" Tanya gue nyolot.

"Kita lah."

"Gausah ngimpi lo"

"Astagfirullah, Ka. Sama temen gitu amat."

Itu lah pertemuan singkat gue sama cewek aneh yang adalah tetangga gue. Meskipun gue mengakui kecantikan dia. Tapi tetap, dia aneh dan ngeselin.

###

Sore hari gue di suruh ngasih bingkisan sama Ibu ke rumah gedong yang pemiliknya cewek aneh tadi. Biasa, ibu gue emang gitu, suka ngasih-ngasih maknan kalau misal ada tetangga baru. Ini nih tetangga gue yang sebelah, dikasih juga bingkisan sama Ibu.

Gue males banget mau ke rumah itu. Mana gerbangnya tinggi lagi.

Sambil Lemas, gue jalan melewati gerbang besi tinggi itu. Gue ketok rumahnya. Gak lama kemudian, pintu pun dibuka.

"Loh, ngapain lo ke sini Aa toko sebrang?"

Sumpah sih, ini cewek bikin gue naik darah banget.

"Nama gue Raka. Nih dari ibu gue." Sambil ngasihin bingkisan dari Ibu.

"Bu ..."

"Karena lo tetangga baru. Ibu gue udah biasa kek gini."

Potong gue biar kemungkinan dia nanya itu habis. Mampoes lo!

"Oh okey, thanks." Dia ngambil kresek yang gue sodorin.

"Terus lo ngapain masih di sini?" Tanyanya.

Sialan, ngapain gue bengong!

"Dih, ini mau balik."

Gue buru-buru cabut. Keadaan sudah gak terkendali di sini. Fucek banget!

"Tutup lagi gerbangnya!" Teriaknya sambil nutupin pintu rumah.

"Sialannnnn!!!"

Sepanjang gue melangkah ke rumah, gue kutuk itu cewek. Gak ada sopan-sopannya. Berasa jadi orang kaya lo? Awas aja, gue cuekin kalo lo beli ke toko Ibu gue!

Gue menjatuhkan diri di atas kursi kayu yang berderit.

"Kenapa kamu, Ka? kok cemberut kayak gitu? Gak ikhlas Ibu suruh?"

"Bukan gitu bu, itu loh tetangga barunya Ibu anaknya nyebelin banget."

"Cewek apa cowok, Ka?"

"Cewek, Bu."

"Cantik?"

"Ya ..."

"Awas ah naksir kalo cantik."

Seketika gue melotot, "Gak dulu deh Bu, mending ngelamun dari pada sama tuh orang."

"Tuhkan, kalo ngomong suka sembarangan." Ibu sambil memulul pelan mulut gue.

"Gak boleh ngomong kayak gitu, tetangga itu ..."

"Yang pertama bantuin kita kalo kita kena musibah." sahut gue.

"Nah betul sekali."

Susah udah kalo sama Ibu mah. Urusannya bisa panjang kalo udah sama tetangga.

Diubah oleh langitsoree 26-03-2024 22:19
bukhorigan
umbhelijo35
lekcungkring882
lekcungkring882 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
2.5K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan