si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Frigat Denmark Gagal Tembakkan Rudal Harpoon, Sebagian Selat Baltik Harus Ditutup
Quote:


Kabar kurang baik datang dari Angkatan Laut Denmark, pasalnya salah satu kapal frigat mereka gagal meluncurkan rudal anti-kapal Harpoon dalam sebuah latihan pada Kamis (04/04/2024). Menurut laporan Angkatan Bersenjata Denmark(Forsvaret), frigat yang mengalami masalah teknis dalam latihan tersebut bernama Niels Juel dengan nomor lambung F363. Niels Juel merupakan salah satu anggota keluarga [i[Iver Huitfeldt Class[/i] yang berbasis di Korsør. Agan pasti tak asing dengan nama Iver, pasalnya dulu kapal ini sempat dipertimbangkan untuk dibeli oleh TNI AL.

Menurut pernyataan Angkatan Bersenjata Denmark, masalah muncul ketika booster pada rudal diaktifkan dan kemudian tidak dapat dinonaktifkan. Meski rudal Harpoon yang terlibat latihan adalah rudal asli (bukan rudal khusus untuk latihan), Angkatan Bersenjata Denmark mengatakan tidak ada bahaya ledakan hulu ledak, atau mesin utama turbojet yang menyala, yang berpotensi membawan Harpoon terbang sejauh 120 km.

Selama uji coba pada 4 April kemarin, hanya booster yang diaktifkan untuk pengujian. Namun demikian, dengan kemungkinan bahwa pendorong rudal masih dapat aktif secara tidak sengaja, militer Denmark telah menyatakan area bahaya yang membentang sekitar 5-7 kilometer barat daya Stasiun Angkatan Laut Korsør hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas air.

Angkatan Bersenjata Denmark mengatakan bahwa daerah bahaya tidak mencakup Jembatan Great Belt, jalan utama dan jalur kereta api yang melintasi selat Great Belt antara pulau Zealand dan Funen. Terletak sekitar 4 km sebelah utara kawasan bahaya, jembatan ini tetap terbuka untuk lalu lintas. Sementara pada 4 April, Otoritas Maritim Denmark mengeluarkan peringatan bagi kapal-kapal untuk menghindari bagian selat Great Belt yang terkena dampak, dengan alasan adanya risiko “pecahan rudal yang jatuh” dan meminta kapal-kapal tersebut membuang jangkar jika perlu.

Quote:


Di sisi lain, masalah teknis pada frigat Niels Juel berhasil diselesaikan pada Kamis sore. Kapal kemudian kembali ke pangkalannya di Stasiun Angkatan Laut Korsør. Dengan biaya masing-masing US$325 juta atau setara Rp 51 triliun,  frigat Iver Huitfeldt Class memiliki panjang 138 m, lebar 20 m dan draft 6 m. Bobot muatan penuh kapal adalah 6.540 ton. Ada 3 kapal yang dibuat dan berdinas sejak 2011, ketiganya punya kemampuan dalam pertahanan udara.

Selain Harpoon, persenjataan penggebuk andalan Iver Huitfeldt Class terdiri dari 32-cells Mark 41 Vertical Launching System (VLS) yang bisa meluncurkan 32 rudal permukaan ke udara Standard SM-2 Block IIIA dan Mk 56 VLS untuk menampung 48 rudal RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missiles (ESSM). Kapal ini biasanya dilengkapi dengan delapan rudal Harpoon yang diluncurkan dari tabung di tengah kapal, meskipun muatan maksimum 16 rudal dapat dibawa, dengan mengorbankan senjata lainnya.

Insiden 4 April kemarin merupakan kabar yang sangat buruk bagi Kementerian Pertahanan Denmark. Pasalnya pada 3 April, Kepala Angkatan Bersenjata Denmark, yakni Jenderal Flemming Lentfer, dipecat karena tidak melaporkan sistem persenjataan yang bermasalah pada frigat Denmark lainnya yang sedang berdinas di Laut Merah. Sebagai tambahan informasi bagi Agan, Iver Huitfeldt dikirim ke Laut Merah untuk membantu melindungi lalu lintas maritim komersial dari serangan drone dan rudal Houthi.

Quote:


Secara khusus, dilaporkan bahwa salah satu kapal Iver Hutfieldt yang berada di Laut Merah tidak dapat menembakkan rudal pertahanan udara ESSM selama setengah jam, sementara setengah peluru yang ditembakkan dari meriam kembar 76 mm ditembakkan terlalu cepat dan dekat dengan kapal. Meski demikian, Iver Huitfeldt  mampu menembak jatuh empat drone Houthi, sementara sisanya berhasil digagalkan oleh kapal lain.

Setelah sistem rudal ESSM kembali beroperasi, frigat Denmark menggunakan tiga rudal permukaan ke udara dan 50 - 100 butir amunisi 76 mm untuk mengalahkan keempat drone tersebut, dengan video pertempurannya dapat Agan dilihat di bawah ini.

Quote:


Peluncuran rudal anti-kapal yang tidak disengaja sangat jarang terjadi, namun hal ini pernah terjadi sebelumnya, dengan akibat yang membawa bencana. Insiden tersebut terjadi pada 1 Juli 2016, ketika kapal patroli Jin Chiang (PGG-610) sedang berlabuh di pangkalan angkatan laut Zuoying, di pantai barat daya Taiwan. Waktu itu kapal melakukan penembakan rudal anti-kapal, rudal melesat sejauh 80 km dan mendarat di perairan Penghu yang dikuasai Taiwan.

Tragisnya rudal menghantam kapal nelayan milik warga Taiwan, sengatan rudal anti-kapal itu menyebabkan kapten kapal meninggal dunia sementara tiga orang krunya alami luka-luka. Rudal yang terlibat waktu itu merupakan rudal anti-kapal supersonik Hsiung-feng III (Brave Sword III) bertenaga jet, salah satu senjata anti-kapal paling canggih di Taiwan. Seorang Laksamana Angkatan Laut Taiwan mengatakan kepada wartawan bahwa, latihan yang dilakukan tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur normal. Sepertinya faktor manusialah yang menyebabkan peluncuran yang tidak disengaja waktu itu.

Di sisi lain, meskipun kecelakaan dan kegagalan teknis adalah bagian dari operasi militer baik di masa damai dan konflik. Pada kasus yang dialami Angkatan Laut Denmark, khususnya, akan menimbulkan pertanyaan mengenai kredibilitas Angkatan Bersenjata Denmark secara lebih luas.



-------------




Referensi Tulisan: Angkatan Bersenjata Denmark& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
gepyan
geopoliticsgeek
gonugraha76
gonugraha76 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.2K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan