Sebuah kisah tragis menimpa SW (31), seorang perempuan penyandang disabilitas dari Dusun Pelanggaran, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Ia menjadi korban rudapaksa oleh seorang pria tak dikenal yang menyebabkan kehamilan dan kelahiran seorang anak.

Ayah korban, Kasbola, menjelaskan bahwa sebelumnya SW tidak menunjukkan gejala kehamilan dan tidak pernah menikah karena keluarga khawatir dengan kondisinya. Kasbola menyatakan bahwa anaknya tidak pernah mengeluh selain merasa pusing.

"Ayah saya tidak pernah bercerita. Tidak menunjukkan tanda-tanda seperti orang mengandung sampai melahirkan. Anak saya hanya merasa pusing saja," ujarnya.
Kejadian tragis ini terungkap setelah SW melahirkan anak pertamanya pada Senin (1/4/2024) lalu.

Pelaku yang melakukan perbuatan keji tersebut adalah Mista alias Masno, warga Dusun Rekesan, Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang.

Masno mengaku sedang mencari pisang untuk dijual di pasar Wotgalih ketika bertemu dengan korban dan memaksa hubungan intim. Selain itu, dia juga mengancam akan membunuh korban jika dia menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.

"Saar itu rumah sedang kosong, hanya ada anak saya. Saya sendiri dari pagi sampai sore berada di sawah," ungkap Kasbola.

Kasus ini saat ini ditangani oleh Polsek setempat, sementara keluarga korban berharap pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya yang keji terhadap SW.

"Alasannya sama-sama ingin melakukan hubungan intim. Putri saya juga sempat diancam," tambah Kasbola dengan kesal.



Info lengkapnya  DI SINI