The journey of mokel

Tepatnya disiang yg gak begitu panas, tapi bisa juga disebut cukup panas. Ya.... Gerah!
Pekerjaan yg gw lakukan cukup membuat bisikan yg sudah setan tanamkan sebelum bulan ramadan kembali muncul. Seolah diputar berulang ulang dg rekaman jadul.
Meskipun setan dikurung pada bulan suci ini, nyatanya akal setan selalu ada untuk menjerumuskan manusia menuju kesesatan yg nyata.

*Entah kenapa gw selalu menyalahkan setan

Singkat cerita...
Selesai dg pekerjaan yg cukup menguras tenaga, gw memilih untuk langsung pulang.
Lagi lagi akal setan yg satu ini selalu muncul tak terduga, melihat para manusia berbagai macam bentuknya. Ada yg sexy, ada yg aduhai, bahkan hingga aduh!! Hah!! Godaan lekuk tubuh yg ketat sekarat membuat jiwa bergetar hebat!
Tak lupa pula godaan saat jam ngabuburit. Melihat pedagang mulai menjajakan dagangan membuat lambung gembel bergejolak.

Seribu pikiran pertanyaan melintas begitu saja di kepala. Maka dg kuat hati gw membatalkan puasa. Segelas es sudah cukup untuk membasahi tenggorokan yg kering bak gurun Sahara.




Ada penyesalan yang mendalam mulai terpikirkan, tapi ini resiko jika batal puasa. Tak ambil pusing, gw tambah lagi dg beberapa gorengan untuk menggoda kaum kaum yg masih kuat iman dg puasa. Rasanya menyenangkan melihat orang orang dg iman kuat tergoda oleh gw, tapi kembali lagi dg malaikat yg menyertai mereka untuk menahan nafsu.

Rupanya godaan yg gw tebar tak cukup kuat untuk menggoyahkan iman mereka.
Karena malu, akhirnya gw memutuskan menyudahi hal konyol ini. Gw putar gas dalam dalam agar segera sampai rumah demi bertemu dayang dayang yg setia menanti kepulangan gw sebagai kepala.

Rasa lelah setelah bekerja terbayar melihat isi rumah yg begitu menyejukkan kalbu. Rasa yg memang patut untuk disyukuri dan tak boleh kufur apapun alasannya. Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang, sebagai hamba gw memang patut bersyukur. Jika ada yg bertanya pada gw apa arti cinta. Maka gw akan jawab tak tahu akan hal itu, karena sejatinya gw memang tak mengetahuinya. Tapi yg pasti gw selalu menyukai kata itu. Biarkan arti cinta datang dg sendirinya atau gw yg akan mendapatkan jawaban arti cinta dari sang empunya kehidupan ini.
Rasa cinta ini anugerah terindah dari-Nya, tak mampu gw lawan. Tak ada rasa terima kasih yg sepadan dg dipersatukannya kami oleh-Nya. Maka biarkan gw mencoba berterima kasih dg cara yg Ia kehendaki.

Tapi masih ada satu lagi yg menurut gw kurang, rasa kekurangan itu muncul begitu saja. Dan rasa itu perlahan menghilang tatkala gw membuka kulkas.
Karena sudah terlanjur mokel es, maka gw meneruskan dg sebuah minuman yg tak patut untuk gw.




Memang hal ini penuh akan dosa, tapi gw sendiri tak tahu bagaimana bentuk dosa itu. Toh nanti gw tobat!
Tanpa basa basi, tiap teguk minuman ini terasa nikmat nan memabukkan. Diiringi Omelan khas perempuan membuat rasanya makin nikmat.
Omelan dayang dayang sebagai musik pengiring mulai perjalan memudar di telinga gw seiring dg kepala yg mulai berputar putar.

*Karena mabuk parah gw melakukan hal hal lucu

Setelah beberapa jam dalam keadaan tidak sadar, gw bangun dg kepala masih berputar putar layaknya pengendara tolol penjilat GPS. Tentu saja dayang dayang masih melantunkan seriosa dg suara sumbang yg melengkapi penderitaan bagi yg mendengarnya.

" Jangan tanggung kalau mau dosa" perkataan bodoh keluar begitu saja dari mulut gw

Alhasil gw mendapatkan sesuatu yg bisa kalian bayangkan selanjutnya 😂😂👌