Bismillah

Semua orang dikaruniai lisan. Kita tahu bahwa lisan itu posisinya cukup dalam, ada di dalam rongga mulut, dipagari gigi-gigi dan dilapisi dengan dua bibir.

Jika kita telisik dan coba pahami semua kondisi itu, maka kita harusnya paham pesan apa yang tersirat dari penciptaan sebuah lisan.

Begitu berbahayanya lisan, maka oleh sang pencipta posisinya tidak hanya tersembunyi, tetapi juga tertutup rapat.

Berikut ini beberapa pertimbangan agar engkau lebih dahulu memikirkan apa dampak dari lisan yang terucap:

1. Apakah yang Keluar dari Lisan tidak Menyakiti?

Kita tidak pungkiri, bahwa setiap kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang sejatinya menjadi alat penguji kita.

Untuk itu, agar lisan kita tidak menjadi penyebab luka atau sakit hati, maka pilih-pilih kalimat dan kata yang sekiranya tidak menyakitkan.


2. Jangan Sampai yang Keluar dari Lisan itu Berita Bohong

Cukup dikatakan seorang pembohong jika apapun yang diketahuinya diceritakan kembali.

Ada sebagian besar orang hari ini yang gemar bercerita, apapun diceritakan. Ia tidak memfilter atau mengecek dahulu apa yang diketahui. Sehingga berita atau kabar bohong pun kerap diceritakan kembali.


3. Berbicara Jangan Sampai Mengadu Domba

Untuk yang keempat ini cukup berbahaya, jika apa yang keluar dari lisan adalah hal-hal yang bersifat adu domba.

Meski terkadang yang disampaikan itu perkataan benar, tetapi jika berniat untuk mengadu domba antar dua pihak, maka sangat tidak dibenarkan.


Begitulah buruknya orang yang gemar adu domba dan akibat yang akan didapatnya kelak.

4. Kata-katanya Kerap Menuduh dan Memfitnah

Kata-kata yang keluar dari lisan juga jangan sampai perkataan yang menuduh, atau perkataan yang memfitnah. Menuduh itu menyakitkan dan mencelakai hati dan perasaan orang lain. Apalagi jika tuduhan itu kemudian mengarah kepada firnah.



5. Perkataannya Seringkali Suudzan
Kita juga sering temui orang-orang yang kerap suudzan. Kita ketahui bahwa orang-orang yang suudzan itu akan mendapat ganjarannya sendiri dari yang maha kuasa.

Kita tidak perlu kecewa dan sakit hati, cukup kita ingat saja beberapa firman Allah subhanahu wa ta'ala dengan janji dan peringatan-Nya.

Semoga kita bisa mengontrol diri, tidak menjadi orang-orang yang tidak mampu mengontrol lisan kita.

Wassalamu'alaikum warahmatullah

Tulisan: nibrasulhaq
Narasi: oppri