Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis properti China masih berlanjut. Terbaru, Fitch menurunkan peringkat kredit pengembang properti besar China Vanke pada Jumat (22/3/2024), lembaga kedua yang melakukan hal tersebut dalam sepuluh hari terakhir.
Beberapa pengembang China berada di ambang kebangkrutan dan harga properti yang lebih rendah telah menghalangi konsumen untuk melakukan investasi.
Vanke, yang sudah lama dianggap stabil secara finansial, diturunkan peringkatnya oleh Fitch pada hari Jumat dari "BBB" menjadi "BB+", mengutip "kinerja penjualan yang melemah" dan tantangan dalam mengakses pendanaan.


"Peringkat China Vanke dibatasi oleh profil kewajiban dan akses pendanaannya di tengah jatuh tempo utang pasar modal yang cukup besar dan meningkat pada tahun 2024 dan 2025," kata lembaga pemeringkat kredit AS tersebut, dilansir AFP.
Tanpa akses pasar yang efektif, penyangga likuiditas perusahaan kemungkinan besar akan berkurang.

Vanke adalah pengembang terbesar kedua di China tahun lalu dalam hal penjualan, menurut perusahaan spesialis CRIC.
Perusahaan ini sebagian dimiliki oleh pemerintah kota Shenzhen di China selatan - yang pernah dianggap sebagai jaminan soliditas korporasi tersebut.
Namun kemunduran tersebut menjadikannya pengembang China terbaru yang terjebak dalam krisis yang meningkat di sektor real estat, setelah Evergrande dan Country Garden.


sumber