Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia pernah mengimpor kurma dari Israel pada 2012 lalu. Jumlahnya mencapai 20,6 ton.

Lalu, bagaimana respons pedagang terhadap produk impor kurma dari Israel? Ibnu, seorang pedagang kurma di Pasar Tanah Abang, mengatakan tak pernah menjual kurma impor dari Israel.

Kurma yang dia jual selama ini diimpor dari Palestina.

"Saya pesan 7 jenis kurma dari agen langganan. Kalau kurma dari Israel nggak mau deh, biasa kita nggak beli itu sih," kata Ibnu kepada detikFinance, di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (9/3/2016).

Ibnu mengaku lebih dari 6 tahun berjualan kurma di Pasar Tanah Abang. Selama ini, dia memesan 7 jenis kurma yaitu Kalas, Dabas, Nabi, Madinah, Ajwa, Tunisia, hingga Palestina.

Kurma tersebut dipesan dari 3 agen yang memasok seminggu sekali ke toko Ibnu, dan tak ada yang berasal dari Israel.

"Kalo yang dari Israel nggak ada, paling dari Palestina ini per kilogram Rp 220 ribu," kata Ibnu.

Pedagang kurma lainnya bernama Eko mengatakan, selama ini tak menjual kurma impor dari Israell, melainkan dari Palestin.

" Dari Palestina itu kurma Jericho," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Januari 2012 silam, Indonesia pernah mengimpor kurma dari Israel, jumlahnya 20,6 ton dengan nilai US$ 191.300.
-----
Yakin itu bukan Israel? Haram loh,