

TS
FBS.official
Upaya Serang Balik dari OPEC di Perang Minyak
Dalam beberapa minggu terakhir, para investor optimis merayakan kemenangan besar di dunia minyak. Harga minyak Brent naik sekitar 8,5% bulan lalu. Saat ini, pasar energi bener-bener jadi yang paling gede banget buat kedua blok negara sana. Kalo Agan Sista lihat, ada negara-negara BRICS+ yang jadi tim Timur, sementara blok Barat itu yang ada G7-nya. Dan persaingan seru soal harga minyak itu masih berlanjut terus. Pasalnya pasar minyak jadi kunci buat apa yang bakal terjadi di dunia geopolitik dan ekonomi nanti. Go grab your snack, karena ini bakal seru banget dibahas

Apa kondisi yang harus terpenuhi sebelum terjadi pertarungan harga di pasar minyak? 

Menurut rasio jumlah uang beredar, 80% dari semua uang yang masuk ke sistem Amerika terjadi antara tahun 2020 dan 2023. Semua saluran yang tersedia digunakan untuk memompa likuiditas: Helicopter Money, pelonggaran kuantitatif, dan suku bunga rendah. Situasi di negara-negara G7 kurang lebih terkendali pada tahun 2021, dengan tingkat inflasi 5%. Pada Februari 2022 (awal konflik Rusia-Ukraina), CPI di Amerika Serikat mencapai 7,5%. Personal Consumption Expenditure (PCE) yang ditargetkan oleh The Fed mendekati 6%. Namun, pada saat terjadi guncangan harga di pasar minyak, The Fed masih belum memulai siklus pengetatan kebijakan moneter sehingga suku bunga riil masih berada di zona yang sangat negatif.
Harga minyak lagi bergejolak gara-gara masalah di Ukraina, dan hal ini bikin The Fed mesti putar otak buat ambil keputusan serius. Pertama, tim FOMC mereka mulai ngegas naikin suku bunga dengan sangat agresif, setiap kali pertemuan naikin minimal 50 basis poin (bps). Kedua, di April 2022, neraca di The Fed mulai ngalamin penurunan (QT), untuk pertama kalinya dalam waktu yang cukup lama.
Tapi, hal ini belum cukup. Ini karena kontrol penuh atas inflasi hanya mungkin terjadi jika harga minyak terkendali.
Negara-negara G7 menang di babak pertama
Yang pertama kali dilakukan Amerika Serikat setelah konflik di Ukraina dimulai adalah memutuskan ikatan mereka dengan Rusia di pasar energi Eropa. Meskipun hal ini ada dampak negatifnya buat kepentingan sekutu-sekutu kita, tapi justru Amerika Serikat yang jadi yang paling diuntungkan. Sektor energi Amerika nyatanya bikin kemajuan besar, nih. Di bulan Oktober 2022, sektor S&P Energy hampir mencapai level tertinggi sejak tahun 2014, sampai-sampai mencapai angka 724,74 poin.
Untuk mengatasi masalah ini, Amerika Serikat secara signifikan meningkatkan produksi minyak (hingga 12,8 juta barel per hari) dan terus menjual minyak dari cadangan strategisnya. Cadangan minyak strategis di Amerika Serikat selama dua tahun terakhir (yaitu sejak krisis COVID) telah menurun dari 635 juta menjadi 350 juta barel. Ini berarti bahwa dengan melepaskan likuiditas ke pasar, Amerika Serikat secara bersamaan memulai tindakan aktif di pasar energi, mencegah kenaikan harga minyak. Dengan demikian, kontrol moneter pada tahun 2020—2022 secara bertahap beralih ke kontrol energi. Omong-omong, cadangan strategis bersifat strategis karena berfungsi untuk menyelesaikan tujuan jangka panjang AS. Sementara cadangan komersial adalah untuk penggunaan taktis jangka pendek.
Di tahun 2023, Amerika Serikat makin mengendalikan pasar energi. Mereka nambahin WTI Midland ke dalam Brent DTD, satu langkah demi satu langkah bikin minyak Inggris kepotong peranannya di pasar derivatif.
Amerika Serikat memperkirakan akan terjadi guncangan energi lagi, tetapi nggak menyangka bahwa guncangan ini akan begitu kuat. Jika sebaliknya, FOMC kemungkinan besar sudah memulai siklus pengetatan sebelum konflik Rusia-Ukraina dimulai.
Selanjutnya, Amerika Serikat nyoba buat nambahin produksi minyak, mereka berhasil capai kesepakatan sama dua negara produsen minyak besar, yaitu Iran (peringkat 9 dunia) dan Venezuela (peringkat 20). Dari bulan Januari hingga Juli 2023, produksi minyak di Iran naik dari 2,5 juta barel per hari jadi 2,8 juta barel (naik sekitar 12%), sementara di Venezuela dari 732 ribu barel naik jadi 810 ribu barel.
Akibatnya, harga minyak turun di bawah $80 per barel pada paruh kedua tahun 2022 dan paruh pertama tahun 2023. Koreksi di pasar energi dengan pengetatan kebijakan moneter yang terjadi secara bersamaan menurunkan inflasi konsumen sebesar 500 bp, dari 8,2% menjadi 3,2%.
Tiongkok yang enggan membuka pintu ekonominya tahun ini jadi kabar baik buat negara-negara konsumen minyak. Perekonomian Tiongkok lagi lesu dan nggak bikin harga minyak tambah mahal.
Apa respon OPEC+?
Negara-negara di blok Timur menanggapinya dengan mengurangi produksi minyak. Arab Saudi mengurangi produksi menjadi 9 juta barel per hari (pada tahun 2022, negara ini memproduksi sekitar 11 juta), dan Rusia sedikit mengurangi produksi menjadi 10 juta barel per hari (produksi pada Juli 2022 adalah 10,3 juta). Menurut laporan terbaru OPEC, para anggota kartel minyak ini memangkas produksi sebesar 836 ribu barel dari Juni hingga Juli tahun ini, menjadi 27,3 juta barel per hari.
Gerakan mereka bikin harga naik dari $74 jadi $93 per barel. Ini bakal berefek inflasi negara-negara konsumen minyak, dan memulai siklus baru tekanan inflasi. Selain itu, situasi politik dunia juga jadi makin tegang.
Analisis teknis
Quote:
Apa yang bisa kita simpulkan dari harga perang minyak ini? 

1. Harga minyak dan kontrol terhadapnya selalu menjadi tujuan utama dalam konfrontasi antarnegara di panggung dunia. Tujuan ini menjadi semakin penting, mengingat hampir habisnya cara untuk mengendalikan inflasi (tingkat suku bunga di negara maju telah dipertahankan cukup tinggi untuk waktu yang cukup lama; Cadangan Minyak Strategis (SPR) di AS telah menurun secara signifikan).
2. Harga minyak kemungkinan besar akan terus naik. Akibatnya, negara maju mustahil untuk beralih ke pelonggaran moneter dengan cepat. Suku bunga akan tetap tinggi untuk waktu yang lama.
3. Risiko geopolitik sedang meningkat sehingga alokasi aset-aset yang aman (safe haven) akan meningkat.
4. Volatilitas pasar akan meningkat, dan strategi spekulatif mungkin lebih menarik dalam jangka menengah daripada pendekatan klasik “buy and hold”.
Semoga informasi ini bermanfaat!



0
13
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan