Maaf kalau riddlenya terlalu mudah
Quote:
Namaku Bobi. Aku adalah seorang remaja laki-laki yang berusia 12 tahun. Aku duduk di bangku kelas 7 SMP.
Di rumahku, aku selalu diperlakukan seperti pembantu rumah tangga oleh ayahku, ibuku dan kakak laki-lakiku. Setiap hari, aku selalu dipaksa bekerja keras dari jam 4 pagi sampai jam 10 malam dan hanya boleh berhenti bekerja ketika aku sedang bersekolah saja, sehingga aku sama sekali tidak punya waktu untuk belajar, bermain dan mengerjakan PR. Kalau aku kurang cepat sedikit saja dalam bekerja, aku pasti akan dimarahi dan dipukuli habis-habisan oleh ibuku, kakak laki-lakiku dan ayahku.
Akibatnya, aku sering dimarahi oleh guruku karena aku tidak pernah mengerjakan PR dan selalu mendapatkan nilai ulangan yang jelek. Bahkan, teman-teman sekelasku juga sering membully aku karena aku terlalu sering dimarahi oleh guruku. Hal ini membuat aku semakin merasa tersiksa.
Pada suatu hari, aku mencoba mencari kegiatan yang bisa aku lakukan untuk menghilangkan stres. Satu-satunya kegiatan yang bisa aku lakukan adalah dengan mengikuti kegiatan halang rintang di alam bebas yang diadakan oleh ekstrakurikuler pecinta alam di sekolahku.
Pada hari Minggu pagi, seluruh pendaftar ekstrakurikuler pecinta alam wajib mengikuti kegiatan seleksi masuk berupa halang rintang di alam bebas. Selama kegiatan halang rintang, seluruh peserta tidak boleh membawa barang apapun ke lokasi kegiatan, termasuk HP, minuman dan makanan.
Sayangnya, walaupun aku sudah melewati 3 rintangan, aku tidak kunjung menemukan satupun rintangan yang menyenangkan. Semuanya membosankan. Aku merasa kecewa. Kalau sampai tidak ada rintangan yang menyenangkan, aku lebih baik berhenti dan tidak melanjutkan kegiatan halang rintang ini.
Setelah melewati 4 rintangan, barulah aku menemukan sebuah rintangan yang sangat menyenangkan. Rintangan yang sangat menyenangkan bagiku adalah ketika seluruh peserta kegiatan disuruh menuruni sebuah tangga pintu air yang sangat curam dengan ketinggian 3 meter dan kemiringan 80 derajat. Tangga pintu air tersebut sama sekali tidak mempunyai tempat untuk berpegangan tangan, baik di sebelah kanan maupun di sebelah kiri tangga.
Aku mencoba turun ke dasar tangga pintu air tersebut untuk menghilangkan stres. Setelah aku benar-benar sampai di dasar tangga, segala stres di pikiranku hilang semua. Sungguh kegiatan sekolah yang sangat berguna.
Pertanyaan: Apa makna tersembunyi di balik cerita ini?
@squitward@sedikitkurus @brucebanner23