Sumber Gambar

Kartika Putri, selebriti yang mengalami penyakit kulit, akhirnya sembuh setelah menjalani pengobatan di luar negeri, termasuk di Singapura. Kulit wajahnya mengalami ruam dan melepuh di bagian dalam rongga mulut akibat penyakit autoimun. Meskipun begitu, Kartika Putri tetap bersemangat dan berbagi pengalaman melalui media sosial.

Namun, ada netizen yang mengaitkan kondisinya dengan azab atau karma. Beberapa orang menuduh Kartika Putri suka menyakiti perasaan orang lain dengan perkataannya. Bahkan, ada yang menyebut masalah masa lalu antara Kartika Putri dan dokter Richard Lee, yang akhirnya terbukti bahwa Richard Lee tidak bersalah¹. Kini saat dirinya sudah pulih, Kartika Putri balik menghujat para netizen yang menyebutnya kena azab dan membuktikan dirinya bisa sembuh.

Dalam menghadapi kritik dan tuduhan tersebut, Kartika Putri dengan bijaksana menjelaskan bahwa dia berbagi pengalaman agar orang lain yang mengalami kondisi serupa dapat segera mengambil tindakan medis. Penyakit kulit seperti yang dialaminya dapat ditangani secara medis, dan dia berharap orang tidak lagi mengaitkannya dengan hal-hal mistis¹.

Sementara itu, dokter Richard Lee mengeluarkan komentar yang mengundang perhatian. Ia mendoakan agar apa yang dialami Kartika Putri bukanlah azab, sambil menyindir bahwa Kartika memilih berobat ke Singapura daripada ke dokter di Indonesia². Meskipun dengan nada bercanda, komentarnya tetap mencuri perhatian.

Semoga Kartika Putri tetap sehat dan semakin kuat setelah melewati masa pengobatan yang tidak mudah. Semoga juga kita semua dapat belajar dari pengalaman ini dan menghargai pentingnya tindakan medis yang tepat dalam menghadapi penyakit kulit.

Penyakit autoimun sendiri adalah kondisi medis di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan atau organ tubuh sendiri. Biasanya, sistem kekebalan dirancang untuk melindungi tubuh dari patogen seperti bakteri dan virus. Namun, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan mengenali sel-sel tubuh sebagai ancaman dan menyerangnya. Beberapa contoh penyakit autoimun termasuk lupus, rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, dan tiroiditis Hashimoto. Gejala penyakit autoimun dapat bervariasi tergantung pada jenis dan organ yang terkena, dan penderitanya mungkin mengalami kelelahan, nyeri sendi, gangguan pencernaan, atau gejala lainnya. Pengelolaan penyakit autoimun sering melibatkan penggunaan obat imunosupresan untuk meredakan respons kekebalan tubuh yang berlebihan. Meskipun belum ada penyembuhan lengkap untuk penyakit autoimun, penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang mekanisme penyakit ini dan mengembangkan terapi yang lebih efektif.


Sumber:Link Referensi