- Beranda
- Komunitas
- LG ThinQ Community
Emang boleh Pria nonton Twilight? Jangan salah, Ternyata Film yang Pria banget!


TS
bukhorigan
Emang boleh Pria nonton Twilight? Jangan salah, Ternyata Film yang Pria banget!
Quote:
Halo Gan!
Selamat datang,
Sesuai dengan judul di atas, Thread ini akan membagikan kesan dan pengalaman saya mengenai salah satu film terlaris di akhir tahun 2000-an, yaitu Twilight! Mungkin bagi beberapa Kaskuser ada yang suka dengan film ini dan mungkin saja sebaliknya. Nah di sini saya akan bercerita sisi lain dari kisah Twilight, apa hal yang membuat saya tertarik menonton, bagaimana cerita di dalamnya hingga serba-serbi mengenai film ini.
Simak sampai selesai ya Gan!
Dan jangan lupa memberi cendol di Thread, sekaligus menulis testimoni dan kesan kalian mengenai film ini.
Because
Sharing is Caring

Selamat datang,
Sesuai dengan judul di atas, Thread ini akan membagikan kesan dan pengalaman saya mengenai salah satu film terlaris di akhir tahun 2000-an, yaitu Twilight! Mungkin bagi beberapa Kaskuser ada yang suka dengan film ini dan mungkin saja sebaliknya. Nah di sini saya akan bercerita sisi lain dari kisah Twilight, apa hal yang membuat saya tertarik menonton, bagaimana cerita di dalamnya hingga serba-serbi mengenai film ini.
Simak sampai selesai ya Gan!
Dan jangan lupa memberi cendol di Thread, sekaligus menulis testimoni dan kesan kalian mengenai film ini.
Because
Sharing is Caring



Quote:
Disclaimer
Bagi yang belum pernah menonton Twilight, Thread ini akan sedikit mengandung Spoiler.Sebisa mungkin saya akan meminimalisirnya.
Saya bukanlah 'Movie-holic' ataupun 'Sine-film', tentu ada beberapa point yang berbeda pandangan dari Agan yang suka menonton Film.
Untuk kenyamanan membaca, saya menempatkan semua sumber gambar dan referensi artikel di akhir Thread.
No Offense, enjoy the Thread.


Bagi yang belum pernah menonton Twilight, Thread ini akan sedikit mengandung Spoiler.Sebisa mungkin saya akan meminimalisirnya.
Saya bukanlah 'Movie-holic' ataupun 'Sine-film', tentu ada beberapa point yang berbeda pandangan dari Agan yang suka menonton Film.
Untuk kenyamanan membaca, saya menempatkan semua sumber gambar dan referensi artikel di akhir Thread.
No Offense, enjoy the Thread.

(Sambil baca Thread, kalian wajib memutar salah satu soundtrack Twilight di atas)

Quote:
Opening
Apa kesan pertama dan kenapa film ini bisa cocok ditonton Pria?
Apa kesan pertama dan kenapa film ini bisa cocok ditonton Pria?


Sebagai pembuka, saya akan menjelaskan secara ringkas Produksi film Twilight. Jadi Twilightmerupakan film yang mengadaptasi langsung cerita dari Novel berjudul sama karya Stephanie Meyer. Novel ini mengusung tema Fantasy Romance yang dibalut nuansa feminim yang kental, terlebih sang penulis Novel ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Bukan hanya itu saja Catherine Hardwicke selaku Director yang berpengalaman ikut andil mengarahkan film Twilight sampai selesai.
Benar, Film ini seolah benar-benar ditujukan untuk perempuan. Mulai dari Penulis Novel, Penaskahan Film, sampai Direksi Pengarahan adalah seorang perempuan. Ditambah film ini bertemakan Fantasi Romantis!
Di film yang syarat akan nuansa feminis, apa yang diharapkan dari seorang laki-laki seperti saya dari Twilight? Perkelahian intens seperti film John Wick? Peperangan dan teknologi masa depan seperti film-film Christopher Nolan? Tak mungkin ada!
Sebenarnya tak ada yang salah dari penjelasan di atas mengenai film ini. Target pasarnya pas serta pengarahannya cocok. Justru yang menjadi kontroversi bagi beberapa pria adalah tema yang dibawa Stephanie Meyer, yaitu mengenai 'Seorang Vampire yang jatuh cinta dengan Manusia biasa'. Vampire merupakan makhluk kolosal yang penggambarannya bengis dan dingin yang tak segan untuk menerkam Manusia. Hollywood selama bertahun-tahun membangun figur Vampire demikian melekat dengan nuansa gelap nan menyeramkan, itulah yang ada dalam benak setiap semua orang saat itu. Namun segala kontruksi itu runtuh saat Twilight menusuk imajinasi kita selama ini mengenai sosok Vampire.
Bagi lelaki seperti saya yang saat itu masih duduk di bangku SMP, sosok Vampire itu selayaknya Blade dari Marvel, ataupun para Dracula dari film Van Hellsing. Buas, dingin, dan haus akan darah, semuanya sirna saat melihat sosok Edward Cullen di film ini. Sedangkan bagi perempuan semua hal ini seperti pencerahan, sosok Vampire yang sebelumnya teramat menakutkan ternyata demikian lembut dan tentu saja tampan!
Stephanie Meyer memberi Plot Twist yang merangsang imajinasi setiap orang untuk merubah sosok Vampire dalam ingatan. Dan perubahan kultur itu tidak disukai kebanyakan lelaki di luar sana.
Bayangkan saja sudah merusak sosok Vampire kemudian menciptakan standar baru bagi banyak perempuan, jika Vampire-pun bisa berdandan rupawan ditambah sifat yang soft attitude.
Dari awal perisilisan film Twilight di tahun 2008 sampai dengan film terakhirnya di tahun 2012, saya benar-benar melewatkan film itu, bagi saya itu hanya sekedar euforia semata dan segera terlupakan.
Namun, ternyata tidak berubah!
Twilight masih menjadi 'mimpi buruk' bagi saya karena film ini merevolusi beberapa film romansa distopia setelahnya. Sebut saja Fifty Shades of Grey, Divergent, sampai dengan beberapa sinetron yang tayang di layar kaca Indonesia. Memang memuakan.
Hingga pada satu kesempatan, saya menemukan beberapa artikel yang membahas tentang film ini. Ternyata Twilight merupakan salah satu film terlaris di Hollywood sana dengan keuntungan berkali-kali lipat. Pun halnya dengan penjualan novelnya, karya-karya Stephanie Meyer selalu ditunggu oleh jutaan penggemar.
Euforia yang tak henti, fans fanatik, sampai ulasan positif lain membuat saya luluh untuk mencoba menonton film ini di pertengahan 2023 lalu, memang sangat telat mengingat saga film ini sudah lama selesai, namun tak ada salahnya memulai demi menjawab sebuah pertanyaan "Apa bagusnya film ini?"

Saya menonton Twilight melalui layanan streaming N*tflix, dengan device laptop LG 14Z950 milik teman saya. Jujur, saya tak pernah suka menonton di bioskop karena senyamannya kursi bioskop akan kalah dengan empuknya bantal di rumah (dalam hal ini rumah teman saya).

Saat menonton di rumah, saya bisa merasakan konsep "Me Time" yang memuaskan, kita bisa mengatur intensitas cahaya dan efek dari volume suara dari device kita Gan. Belum lagi bisa 'pause & play' untuk sekedar pergi toilet dan dapur. Suasana hujan yang syahdu, cemilan rumah yang pas di lidah, ruangan yang hangat membuat pengalaman nonton Twilight terasa membekas bahkan sampai sekarang.
Back to the topic!
Saya menonton semua film Twilight Saga secara maraton dan ternyata film ini menyuguhkan plot cerita yang luar biasa!
Memang benar banyak hal yang terasa kurang di film ini, namun makna cerita di dalamnya tak terbantahkan. Bagus dan rapih untuk film yang rilis di tahun 2008 sampai 2012 ini, Sutradara menyuguhkan film yang terasa pas di zamannya. Perseteruan Vampire dan Manusia, Legenda manusia serigala, sampai dengan konflik cinta di antara para tokohnya.
Saya mengerti kenapa film tersebut banyak digemari para perempuan. Namun sebagai laki-laki, saya merasa jika saga film ini-pun mengandung sisi positif yang bisa dipelajari para laki-laki di luar sana.
Stephanie Meyer selaku penulis novel benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya para Pria di luar sana bersikap, bagaimana mereka mengeksekusi konflik dan bereaksi dengan segala rintangan.
Sisi tersebut menyadarkan saya jika Twilight bukan hanya sekedar film fantasi romantis, namun 'keresahan' para perempuan jika mereka sebenarnya mendambakan ketokohan Pria dalam film ini.
Mungkin di sini saya akan menjabarkan beberapa tokoh Pria yang sentral di film ini, dan Agan semua bisa mengambil pelajaran di sana. Jadi simak sampai selesai!
Atau mungkin Agan ingin menonton langsung saja? Bebas Gan, jikalau sudah menonton tolong tinggalkan kesan kalian mengenai film ini di kolom komentar ya.

Benar, Film ini seolah benar-benar ditujukan untuk perempuan. Mulai dari Penulis Novel, Penaskahan Film, sampai Direksi Pengarahan adalah seorang perempuan. Ditambah film ini bertemakan Fantasi Romantis!
Di film yang syarat akan nuansa feminis, apa yang diharapkan dari seorang laki-laki seperti saya dari Twilight? Perkelahian intens seperti film John Wick? Peperangan dan teknologi masa depan seperti film-film Christopher Nolan? Tak mungkin ada!
Sebenarnya tak ada yang salah dari penjelasan di atas mengenai film ini. Target pasarnya pas serta pengarahannya cocok. Justru yang menjadi kontroversi bagi beberapa pria adalah tema yang dibawa Stephanie Meyer, yaitu mengenai 'Seorang Vampire yang jatuh cinta dengan Manusia biasa'. Vampire merupakan makhluk kolosal yang penggambarannya bengis dan dingin yang tak segan untuk menerkam Manusia. Hollywood selama bertahun-tahun membangun figur Vampire demikian melekat dengan nuansa gelap nan menyeramkan, itulah yang ada dalam benak setiap semua orang saat itu. Namun segala kontruksi itu runtuh saat Twilight menusuk imajinasi kita selama ini mengenai sosok Vampire.
Bagi lelaki seperti saya yang saat itu masih duduk di bangku SMP, sosok Vampire itu selayaknya Blade dari Marvel, ataupun para Dracula dari film Van Hellsing. Buas, dingin, dan haus akan darah, semuanya sirna saat melihat sosok Edward Cullen di film ini. Sedangkan bagi perempuan semua hal ini seperti pencerahan, sosok Vampire yang sebelumnya teramat menakutkan ternyata demikian lembut dan tentu saja tampan!
Stephanie Meyer memberi Plot Twist yang merangsang imajinasi setiap orang untuk merubah sosok Vampire dalam ingatan. Dan perubahan kultur itu tidak disukai kebanyakan lelaki di luar sana.
Bayangkan saja sudah merusak sosok Vampire kemudian menciptakan standar baru bagi banyak perempuan, jika Vampire-pun bisa berdandan rupawan ditambah sifat yang soft attitude.
Dari awal perisilisan film Twilight di tahun 2008 sampai dengan film terakhirnya di tahun 2012, saya benar-benar melewatkan film itu, bagi saya itu hanya sekedar euforia semata dan segera terlupakan.
Namun, ternyata tidak berubah!
Twilight masih menjadi 'mimpi buruk' bagi saya karena film ini merevolusi beberapa film romansa distopia setelahnya. Sebut saja Fifty Shades of Grey, Divergent, sampai dengan beberapa sinetron yang tayang di layar kaca Indonesia. Memang memuakan.
Hingga pada satu kesempatan, saya menemukan beberapa artikel yang membahas tentang film ini. Ternyata Twilight merupakan salah satu film terlaris di Hollywood sana dengan keuntungan berkali-kali lipat. Pun halnya dengan penjualan novelnya, karya-karya Stephanie Meyer selalu ditunggu oleh jutaan penggemar.
Euforia yang tak henti, fans fanatik, sampai ulasan positif lain membuat saya luluh untuk mencoba menonton film ini di pertengahan 2023 lalu, memang sangat telat mengingat saga film ini sudah lama selesai, namun tak ada salahnya memulai demi menjawab sebuah pertanyaan "Apa bagusnya film ini?"

Saya menonton Twilight melalui layanan streaming N*tflix, dengan device laptop LG 14Z950 milik teman saya. Jujur, saya tak pernah suka menonton di bioskop karena senyamannya kursi bioskop akan kalah dengan empuknya bantal di rumah (dalam hal ini rumah teman saya).

Saat menonton di rumah, saya bisa merasakan konsep "Me Time" yang memuaskan, kita bisa mengatur intensitas cahaya dan efek dari volume suara dari device kita Gan. Belum lagi bisa 'pause & play' untuk sekedar pergi toilet dan dapur. Suasana hujan yang syahdu, cemilan rumah yang pas di lidah, ruangan yang hangat membuat pengalaman nonton Twilight terasa membekas bahkan sampai sekarang.
Back to the topic!
Saya menonton semua film Twilight Saga secara maraton dan ternyata film ini menyuguhkan plot cerita yang luar biasa!
Memang benar banyak hal yang terasa kurang di film ini, namun makna cerita di dalamnya tak terbantahkan. Bagus dan rapih untuk film yang rilis di tahun 2008 sampai 2012 ini, Sutradara menyuguhkan film yang terasa pas di zamannya. Perseteruan Vampire dan Manusia, Legenda manusia serigala, sampai dengan konflik cinta di antara para tokohnya.
Saya mengerti kenapa film tersebut banyak digemari para perempuan. Namun sebagai laki-laki, saya merasa jika saga film ini-pun mengandung sisi positif yang bisa dipelajari para laki-laki di luar sana.
Stephanie Meyer selaku penulis novel benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya para Pria di luar sana bersikap, bagaimana mereka mengeksekusi konflik dan bereaksi dengan segala rintangan.
Sisi tersebut menyadarkan saya jika Twilight bukan hanya sekedar film fantasi romantis, namun 'keresahan' para perempuan jika mereka sebenarnya mendambakan ketokohan Pria dalam film ini.
Mungkin di sini saya akan menjabarkan beberapa tokoh Pria yang sentral di film ini, dan Agan semua bisa mengambil pelajaran di sana. Jadi simak sampai selesai!
Atau mungkin Agan ingin menonton langsung saja? Bebas Gan, jikalau sudah menonton tolong tinggalkan kesan kalian mengenai film ini di kolom komentar ya.


Quote:
Twilight Saga
Siapa saja tokoh "Pria Banget" di film ini?
Siapa saja tokoh "Pria Banget" di film ini?


Konten Sensitif

Kita mulai di Film Pertama yang berjudul Twilight.Scene dibuka oleh tokoh utama Isabella Swan yang harus melanjutkan sekolahnya di kota Forks, Washington. Di kota itu dia tinggal bersama Ayahnya, Charlie Swan. Setelah bercerai dengan Ibu Bella, Charlie menetap sendirian di kota itu, terlebih dia adalah Kepala Kepolisian setempat. Kedatangan Bella membuat Charlie merasa senang dan berharap Bella bisa nyaman tinggal bersama dirinya.
Hari pertama di sekolah, Bella disambut baik oleh murid-murid di sekolah Forks. Namun, perhatiannya teralihkan saat dia bertemu dengan Edward Cullen, Pria tampan dan misterius dambaan murid-murid perempuan di sana. Penggambaran Edward yang tak banyak bicara membuat Bella terkejut karena dia memperkenalkan dirinya sendiri terhadap Bella. Sejak saat itu, Edward dan Bella berteman hingga lambat laun Bella menyadari satu hal jika Edward adalah seorang Vampire. Kehidupan Bella yang terasa membosankan sejak awal scene seolah berbalik arah 180°, Bella tergerus dan masuk dalam pusaran konflik antara Vampire dan Manusia.
Di film ini satu hal yang sangat saya puji dari Edward Cullen adalah ia mempunyai power sebagai seorang Playboy di sekolah, namun hal itu tak ia tampilkan padahal ia tampan, kaya raya dan juga pintar. Nyaris tak ada kekurangan satu pun. Penggambaran Edward saat mendekati Bella-pun terasa kikuk selayaknya manusia normal.
Edward adalah tipikal Pria yang mendekati Perempuan apa adanya, dan tak memaksakan keegoisannya untuk mendapatkan hati perempuan. Di film ini pun kita mengerti jika Edward adalah seorang Pria yang berusaha keras untuk melenyapkan sisi gelapnya sebagai seorang Vampire, karena ia tak ingin mencelakai Bella yang seorang Manusia.
Pertentangan hati Edward akan rasa cinta terhadap Bella dan rasa haus akan darahnya menjadi ciri khas di film ini. Terlepas dari segala kekurangannya, saya sangat menyukai Plot Cerita di film pertama Twilight, berkesan dan tak sabar menonton kelanjutannya.



Film kedua berjudul New Moon. Setelah melalui berbagai konflik Manusia dengan Vampire, Edward memutuskan untuk pindah dari kota Forks karena tak ingin membahayakan nyawa Bella seperti halnya di film pertama. Akhirnya Bella mengalami depresi dan kesedihan yang dalam. Namun semuanya berubah kala Jacob Black menemani dan meredam segala kesedihan Bella.
Jacob merupakan teman masa kecil Bella di kota Forks, namun setelah perceraian kedua orang tua Bella, Bella pindah dari kota itu. Kemudian saat dewasa mereka dipertemukan kembali. Sikap Jacob yang riang, cerah dan tentu saja menghangatkan rasa sedih Bella, membuatnya lambat laun melupakan Edward.
Namun bahaya musuh dari film pertama kembali mengintai Bella, hal itu memicu Jacob berubah menjadi Werewolf atau Manusia serigala. Seperti halnya Edward, Jacob dihadapkan pada pilihan yang sulit, menjadi sosok Serigala untuk melindungi jasad Bella, atau menjadi sosok manusia untuk memberi cinta pada Bella. Konflik memanas kala Edward ternyata kembali ke kota Forks. Bella, Edward, dan Jacob akhirnya terlibat cinta segitiga dan saling bersaing untuk mendapatkan hati Bella.
Sebenarnya di film pertama, Jacob sudah diperkenalkan sebagai seorang anak dari suku asli amerika setempat, yaitu suku Quileute. Salah satu suku yang dipercaya sebagai keturunan Serigala. Namun di film ke dua kita benar-benar mengeksplore tentang legenda suku ini sehingga merubah sosok Jacob yang normal menjadi sosok Serigala.
Saya terkesan di film kedua ini, mungkin menjadi favorit saya dalam film Twilight Saga. Penggambaran sosok Jacob sangat maskulin dan lebih terlihat "Pria" dibanding dengan sosok Edward. Lalu bagaimana ia terus berusaha menyatakan cinta pada Bella walau beberapa kali ditolak, sangat mencerminkan Pria yang tak pantang menyerah.
What a man!



Film ketiga berjudul Eclipse. Sesuai namanya, konflik di film ini berfokus pada Bella Swan menghadapi serangan Vampire yang semakin tak terkendali seolah didalangi oleh seseorang. Seperti halnya gerhana, para tokoh utama mencari siapa Vampire jahat yang berada dibalik serangan ke kota Forks.
Edward dengan keluarga Vampirenya dan Jacob dengan kawanan serigalanya pada akhirnya harus bekerja sama untuk menghalau serangan tersebut. Dan tentu saja demi melindungi kekasih hati mereka, Bella.
Konflik di film ini memang terasa flat, namun di film ini kita bisa mengenal jauh sosok Charlie Swan yang selalu menghawatirkan Bella bahkan sejak dari film pertama. Saya sangat memuji penulis naskah dalam film Twilight Saga karena memberi porsi lebih bagi Charlie sebagai seorang Ayah yang senantiasa memperhatikan anaknya.
Mulai memberi segala kebutuhan Bella, menanyakan kehidupan sekolah dan teman-temannya, melerai pertengkaran Edward dan Jacob karena memperebutkan Bella. Hal-hal sederhana seperti itu membuat Charlie demikian sempurna sebagai sosok Ayah pelindung bagi tokoh utama.




Film keempat berjudul Breaking Dawn. Dalam cerita akhir tetralogi Twilight, novel terakhir memang terasa panjang, wajar saja jika Directors membagi filmnya menjadi dua bagian.
Di film terakhir ini, Bella menerima pinangan dari Edward dan akhirnya menikah. Pesta pernikahan mereka demikian hangat dengan dihadiri keluarga dan teman-temannya. Konflik dimulai kala Bella mengandung anak dari Edward, janin dalam tubuh Bella justru menggerogoti kesehatannya.
Bukan hanya itu saja, janin dalam tubuh Bella akhirnya membawa konflik utama karena janin tersebut membahayakan keberadaan 'Asosiasi Vampire' di seluruh dunia yaitu Volturi.
Saya tak ingin mengulas terlalu dalam mengenai Breaking Dawn, karena ceritanya bagus dan penuh plot twist.
Bagi seorang lelaki seperti saya, konflik di saga terakhir Twilight memberikan pengalaman luar biasa. Konflik besar-besaran antara Manusia, Vampire, dan Werewolf disuguhkan di film terakhir ini. Dua part yang memuaskan sebagai penutup saga Twilight.
Di film ini dr. Carlisle Cullen mengambil peranan penting sebagai pemimpin keluarga Cullen. Bagaimana cara dia melindungi keluarganya dari bahaya, menasehati Edward saat dia tidak bisa mengendalikan amarahnya, dan tentu saja menemukan solusi terbaik bagi semua ras agar bisa hidup berdampingan dengan damai.
Sejak film pertama, kemunculan dr. Carlisle sangat bersahaja, bijak, dan pintar mengambil keputusan. Wajar saja bagi banyak penonton, Carlisle adalah tipikal Ayah Mertua idaman.

Demikian review singkat dari Twilight Saga ini. Karena keterbatasan space, tentu banyak point yang belum sempat saya jabarkan. All over film ini benar-benar mengekplorasi kisah romansa dengan liar, hingga sosok Laki-laki ideal dari sudut pandang Perempuan.
Jika "Laki-laki" ingin menjadi seorang "Pria", ia harus meredam rasa egoisnya selayaknya Edward, ia harus memberi kasih tanpa pamrih selayaknya Jacob, ia harus mengayom tanpa mengekang selayaknya Charlie, dan tentu saja mapan dan melindungi selayaknya Carlisle.
Itu pelajaran pentingnya, bagaimana menurut Agan?


Quote:
Closing
Sebagai penutup, apa film ini masih layak ditonton untuk era sekarang?
Sebagai penutup, apa film ini masih layak ditonton untuk era sekarang?


(Statistik rata-rata reviewers lain)
Film ini masih sangat layak ditonton!Terlebih jika ditonton bersama pasangan kalian. Vibesnya akan lebih terasa jika menonton kala hujan di bulan Februari yang syarat akan makna kasih sayang. Me Time berubah menjadi We Time. Buat saya film ini wajib dikategorikan sebagai film klasik, yaitu film yang tak mungkin lekang oleh zaman.
Sudah dikonfirmasi jika film ini akan diremake ulang menjadi serial telivisi!
Point plus dari film ini ada dalam penaskahan, Stephanie Meyer benar-benar mengarahkan naskah agar tak terlalu jauh melenceng dari kisah novelnya.
Soundtrack, Sound, dan Scoring demikian rapih dan tak terlalu berlebihan. Pas dan berkesan di telinga. Saya yakin jika Agan yang selesai menonton film ini, salah satu soundtracknya pasti akan selalu didengarkan.
Point minus di film ini tentu saja acting dan perencanaan kostum mereka, jika menelisik ke film pertama Agan semua pasti paham.
Selebihnya film ini terkesan rata-rata seperti halnya film genre romansa lainnya. Namun untuk sekedar memuaskan dahaga akan "Me Time". Twilight sangat cocok dimasukkan ke dalam list tontonan Agan semua.
Akhir kata, Berkesan dan Memuaskan!

Sudah dikonfirmasi jika film ini akan diremake ulang menjadi serial telivisi!
Point plus dari film ini ada dalam penaskahan, Stephanie Meyer benar-benar mengarahkan naskah agar tak terlalu jauh melenceng dari kisah novelnya.
Soundtrack, Sound, dan Scoring demikian rapih dan tak terlalu berlebihan. Pas dan berkesan di telinga. Saya yakin jika Agan yang selesai menonton film ini, salah satu soundtracknya pasti akan selalu didengarkan.
Point minus di film ini tentu saja acting dan perencanaan kostum mereka, jika menelisik ke film pertama Agan semua pasti paham.
Selebihnya film ini terkesan rata-rata seperti halnya film genre romansa lainnya. Namun untuk sekedar memuaskan dahaga akan "Me Time". Twilight sangat cocok dimasukkan ke dalam list tontonan Agan semua.
Akhir kata, Berkesan dan Memuaskan!


Sekian Gan ulasan dan pengalaman saya saat menikmati film ini. Terlepas dari segala kekurangannya, sebuah film memiliki kisah yang tentu bisa kita ambil sisi baiknya.
Buat Agan yang ingin menonton film ini sangat wajib menggunakan layanan streaming legal dan tentu Home Theater yang mumpuniuntuk mendukung pengalaman terbaik saat menonton film Agan-agan semua.
Sebagai penutup, Agan wajib memutar playlist ini sekaligus menulis komentar di bawah ya Gan. Adios!

Buat Agan yang ingin menonton film ini sangat wajib menggunakan layanan streaming legal dan tentu Home Theater yang mumpuniuntuk mendukung pengalaman terbaik saat menonton film Agan-agan semua.
Sebagai penutup, Agan wajib memutar playlist ini sekaligus menulis komentar di bawah ya Gan. Adios!


Spoiler for other source:
Narasi: Original by Bukhorigan
Twilight Official Instagram: Cover and Main Thread (edited)
LG X Note
Movie 1-5 Cover
Video 1: Roslyn
Video 2: A Thousand Years
Twilight Official Instagram: Cover and Main Thread (edited)
LG X Note
Movie 1-5 Cover
Video 1: Roslyn
Video 2: A Thousand Years


Diubah oleh bukhorigan 20-02-2024 23:43






branca dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.1K
Kutip
130
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan