Besar kemungkinan Paslon nomor urut 2 Prabowo – Gibran memenangkan Pilpres 2024 dari perolehan Real Count KPU yang saat ini perhitungannya masih sedang berjalan.

Namun menjadi pertanyaan, mengapa meski besar kemungkinan paslon 02 menang, Prabowo – Gibran ingin merangkul semua elemen politik termasuk lawan-lawannya ketika memerintah nanti?

Demi menjawabnya, mari kita simak penjelasan berikut.

Pada Kamis 22 Februari 2024,  Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) 02, Drajad Wibowo mengatakan bahwa Prabowo – Gibran sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Presiden Jokowi.

”Mereka yang berwenang menyusun kabinet itu adalah Pak Jokowi, karena beliau transisi. Dia juga kasarnya sekarang adalah pemimpin koalisi. Kemudian tentu (capres dan cawapres) Pak Prabowo dan Mas Gibran, lalu kemudian para ketua umum partai,” ujar Drajad.

Program – program dari Presiden Jokowi juga akan menjadi rujukan dalam penyusunan program ekonomi Prabowo – Gibran.

Tidak hanya menjadi rujukan, Drajad yang juga ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menjelaskan program-program selama kepemimpinan Jokowi juga bakal menjadi fondasi.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...sektor-ekonomi
https://nasional.kompas.com/read/202...i-jadi-fondasi

Saat ini, Prabowo – Gibran tengah menggodok dua gebrakan di bidang ekonomi, yakni:

1. Pemisahan Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Bea Cukai (DJBC) dari struktur Kementerian Keuangan, untuk kemudian dilebur menjadi Badan Penerimaan Negara (BPN).

Sebagai informasi, BPN merupakan salah satu dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung pasangan Prabowo – Gibran.

Pihak Prabowo – Gibran mengatakan pemisahan ini merupakan amanat rakyat yang akan diwujudkan kurang lebih 1 tahun setelah pelantikan.

"Mungkin perlu satu tahunan atau lebih sedikit. Namun, selama penyiapan peraturan, persiapan dan proses pra-transisi kelembagaan mulai bisa dijalankan," ujar Drajad.

Dengan adanya pemisahan ini, maka ditargetikan penerimaan negara akan meningkat sebesar 23 %, sehingga akan berdampak positif pada roda ekonomi negara maupun swasta.

Selain itu, peningkatan itu akan menjadi bahan bakar baru untuk memacu percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sumber :
https://ekonomi.republika.co.id/beri...penjelasan-tkn
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...erintah-rakyat
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...negara-naik-23

2. Prabowo – Gibran berkomitmen melanjutkan program makan siang dan susu gratis menjadi program pemerintah.

Pembahasan terkini soal program makan siang dan susu gratis sedang mengarah pada pembentukan Kementerian Koordinator (Kemenko) baru yang membawahi 5 kementerian (Pertanian, Desa, UMKM, Koperasi, Kesehatan, dan Pendidikan Kebudayaan).

Kemenko baru inilah yang akan merealisasi program rutin makan siang dan susu gratis.

Dengan demikian, program ini akan saling mengisi dengan tujuan dibentuknya BPN yang terpisah dari Kemenkeu, yang memiliki target peningkatan penerimaan negara sebesar 23 %.

Sumber : 
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...n-makan-gratis
https://bisnis.tempo.co/read/1836910...prabowo-gibran

Efek turunan dua program gebrakan Prabowo – Gibran (BPN dan Kemenko baru) akan menghasilkan peningkatan anggaran negara dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu mencapai cita-cita negara yang makmur dan masyarakat yang sejahtera.

Visi misi Prabowo – Gibran dalam mewujudkan cita – cita negara makmur dan masyarakat sejahtera melalui 2 gebrakan di sektor ekonomi yang telah dipaparkan di atas, tentu akan menjadi lebih optimal dalam pelaksanaannya nanti, jika didukung oleh seluruh elemen politik yang ada.

Elemen politik itu mulai dari Presiden Jokowi sebagai pelaksana pemerintahan 2019 – 2024, hingga lawan – lawan politik Prabowo – Gibran.

Itulah sebabnya, Prabowo – Gibran selalu menekankan pentingnya semua pihak duduk bersama di satu meja, untuk membangun bangsa.

Sebab mewujudkan cita -cita negara yang makmur dan masyarakat yang sejahtera, membutuhkan partisipasi aktif semua pihak.