dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Pendukung Fanatik Ganjar Pranowo Depresi Usai Hasil Hitung Cepat, Kini Dibawa ke RSJ
Pendukung Fanatik Ganjar Pranowo Depresi Usai Hasil Hitung Cepat, Marah Tak Jelas Kini Dibawa ke RSJ

Sabtu, 17 Februari 2024 06:20 WIB

Ganjar Pranowo dan Psikiater RSUD Sumbawa, Komang Triyana Arya, Jumat (16/2/2024). 



TRIBUN-MEDAN.com - Pria pendukung Capres Ganjar Pranowo mengalami depresi usai hasil hitung cepat. 

Pendukung fanatik Ganjar Pranowo ini harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setelah matan Gubernur Jawa Tengah itu diprediksi tak memenangkan Pilpres. 

Pria itu terus mengomel karena perolehan suara Ganjar Pranowo anjlok.

Dia diketahui merupakan simpatisan garis keras Ganjar Pranowo.

Perasaannya hancur ketika capres pilihannya tak bisa berbuat banyak di Pemilu 2024 ini.

Alhasil, dia pun saat ini harus menjalani perawatan jiwa di RSUD Sumbawa.

“Benar. Dia tidak bisa tidur dan ngomel-ngomel terus menerus karena hasil hitung cepat perolehan suara capres nomor urut tiga anjlok."

"Itu memperparah kondisi kesehatan jiwanya,” kata Psikiater RSUD Sumbawa, Komang Triyana Arya, Jumat (16/2/2024).

"Simpatisan ini garis keras, termasuk sangat fanatik. Ia datang ke sini sendiri dalam keadaan kelelahan."

“Dari hasil rekam medis, pasien simpatisan capres ini sebelumnya pernah dirawat di bagian perawatan jiwa karena alami gangguan kesehatan mental,” ungkapnya.

Menurutnya, simpatisan fanatik berisiko lebih besar mengalami respons stres atau depresi dibandingkan pemilih rasional atau golput.

Musababnya, banyak di antara mereka yang sudah menjadi pendukung garis keras cenderung lebih mudah terstimulasi emosinya.

Ia menjelaskan, gejalanya mulai dari kecemasan, preokupasi terkait tema-tema pemilu, gangguan pola tidur, pola makan, sampai mempengaruhi fisiknya, seperti sakit kepala, sakit-sakit bagian tubuh lainnya hingga mengganggu relasi keluarga, teman, pekerjaan, dan lain-lain.

“Kalau tiga hari tidak bisa tidur berarti ada gangguan jiwa yang dialami tetapi dia tidak sadari. 

Gangguan jiwa mulai dari ringan, sedang hingga berat,” sebut dokter yang akrab disapa Komang.

Selain itu, satu pasien anggota KPPS alami gangguan jiwa sedang juga dirawat di RSUD Sumbawa.

Hal itu karena tiga hari tidak bisa tidur pascapencoblosan dan proses hitung pemilu 2024.

"KPPS itu karena kelelahan jadi tiga hari tidak bisa tidur. 

Kami sudah tangani dan berikan obat penenang. Sekarang sudah bisa tidur,” ujar Komang.

Menurutnya, gangguan tidur bisa dialami seseorang karena beban kerja dan lain-lain.

Selain itu, kondisi fisik dan emosional dapat mempengaruhi.

“Benar, satu anggota KPPS berdasarkan hasil diagnosa alami gangguan jiwa sedang.

Kondisi sudah kami tidurkan. Pagi ini baru masuk ke RSUD,” kata Komang.

Ia menyebutkan, gangguan mental atau kejiwaan tidak boleh dibiarkan, harus segera diobati.

Dampaknya apabila tidak ditangani segera bisa meningkat hingga gangguan jiwa berat psikotik seperti ada bisikan dan berhalusinasi.

“Ketika gangguan jiwa berat, pasien tidak bisa bedakan kenyataan dan imajinasi,” sebutnya.

Ia memaparkan, pasien yang mengalami gangguan jiwa di RSUD Sumbawa cenderung meningkat.

“Dalam satu bulan bisa ratusan pasien kami tangani. 

Kami juga belum tahu apakah ada peningkatan pas momen pemilu ini pasien karena hari pencoblosan baru dua hari selesai,” paparnya.

Kemungkinan ada pasien dari caleg gagal ke parlemen bisa jadi ada tetapi prediksinya terjadi setelah ada hasil rekapitulasi suara resmi dari KPU.

“Kalau sekarang belum ada pasien caleg yang datang konsul maupun dirawat. Kemungkinan setelah ada hitungan suara resmi dari KPU,” kata Komang memprediksi.

Lebih jauh, sambungnya, kepada masyarakat apabila mengalami gangguan kesehatan mental atau kejiwaan silakan datang ke bagian perawatan jiwa RSUD Sumbawa.

“Kami terima semua pasien. Silakan datang, 24 jam buka pelayanan,” pungkasnya.

Wanita Nyanyi dan Selalu Bicara Tentang Prabowo di IGD, Apa Benar Caleg Depresi?

Sementara itu di lain sisi, beredar di media sosial video seorang wanita di Kota Makassar, Sulawesi Selatan diduga depresi karena Pemilu 2024.

Dalam video yang beredar, wanita yang diduga caleg itu mengenakan daster hijau dengan rambut terurai.

Dia juga terlihat sedang memegang handphonenya.

Wanita paruh baya itu kemudian bernyanyi-nyanyi di ruang Unit Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Labuang Baji.

"Jika hanya dia akhirnya di hati," penggalan lirik nyanyian wanita paruh baya itu.

"Korban caleg pertama masuk di (RS) Labuang Baji," ucap perempuan yang merekam pasien yang diduga caleg depresi itu.

Humas RS Labuang Baji Makassar, Irna yang dikonfirmasi membenarkan jika perempuan yang ada di dalam video itu lokasinya di IGD RS Labuang Baji.

"Kalau lihat ruangannya sepertinya di ruangan IGD kami," kata Irna kepada Kompas.com, Jumat (17/2/2024).

Namun Irna menyatakan, perempuan paruh baya itu hanya keluarga pasien.

Dia hanya menemani suaminya yang tengah mendapatkan perawatan di RS Labuang Baji Makassar.

"Saat ini info yang kami terima yang bersangkutan adalah keluarga pasien yang di rawat di lantai 3," ujarnya.

Kini Dirujuk

Dia juga menuturkan, perempuan paruh baya itu telah di rujuk ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.

"Infonya sudah di rujuk ke RS Dadi," tuturnya.

Sementara Koordinator Divisi Humas RSKD Dadi, Wawan Satriawan membenarkan perempuan paruh baya itu telah berada di RSKD Dadi Jl. Lanto Dg. Pasewang, Kecamatan Mamajang, Makassar, untuk mendapatkan perawatan kejiwaan.

"Pasiennya sudah ada di IGD," kata Wawan.

Kendati demikian, Wawan membantah jika pasien tersebut adalah seorang caleg yang depresi akibat gagal Pemilu 2024.

"Bukan caleg, tapi selalu bicara tentang Prabowo," pungkasnya.


https://medan.tribunnews.com/2024/02...e-rsj?page=all






pilotproject715
bukan.bomat
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
5
1.6K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan