- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Kubu Anies-Muhaimin: Tak Bijak, Tidak Dewasa


TS
yellowmarker
Jokowi Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Kubu Anies-Muhaimin: Tak Bijak, Tidak Dewasa
Kompas.com - 15/02/2024, 14:22 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).(KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu)
Tatang Guritno, Icha Rastika Tim Redaksi 469
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Mardani Ali Sera menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang mengaku telah bertemu dan memberikan selamat pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, Jokowi semestinya menahan diri untuk bersikap karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi belum mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saat ini, hasil yang muncul baru didapatkan dari berbagai lembaga survei melalui hasil quick count atau hitung cepat.
“Ya secara etika salah. Beliau (Jokowi) itu penjaga moral, Kepala Negara, harus sangat menghargai proses yang official (resmi),” ujar Mardani pada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).
Ia menyatakan, tak membantah bahwa quick count sebagai metode penghitungan suara patut dipercaya.
Hanya saja, Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyatakan hasil pemilu resmi hanya disampaikan oleh KPU melalui penghitungan bertahap.
“Biarkan KPU (bekerja). Kalau sudah ada keputusan KPU baru (bicara). Mungkin, Pak Jokowi mikirnya kayak di luar negeri, hari ini coblosan, hari ini diumumkan. Kalau kita kan enggak, bertahap. Undang-undang kita 7 tahun 2017 itu perhitungan itu secara manual dan berjenjang di rekapnya,” papar dia.
Atas dasar itu, Mardani merasa sikap Jokowi berlebihan. Terlebih, situasi politik dan masyarakat saat ini belum kondusif setelah pemungutan suara, Rabu (14/2/2024) kemarin.
“Menunjukan tidak dewasa dan tidak bijak. Mestinya Beliau kian sudah tahu ada anaknya di situ. Sensitif, bisa menimbulkan banyak tafsir, jangan memperkeruh, Sudah lupakan saja,” tutur dia.
“Pilpres itu urusan rakyat, nanti KPU yang buat pengumuman, tugas saya ngurus negara, bikin harga beras murah, bikin pekerjaan murah, gitu saja. Jangan singgung-singgung, sudah tahu sensitif anaknya ikut, sudah tahu banyak yang nolak, sudah tahu lagi bergejolak,” kata Mardani.
Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah memberikan ucapan selamat pada Prabowo dan Gibran secara langsung. Ia mengungkapkan sudah menemui kedua figur tersebut, Rabu malam.
“Ketemu langsung sudah. Semalam. Berempat. enggak bisa sebut (dengan siapa saja),” sebut Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis pagi.
Sumber
China dan 4 pemimpin dunia yang mengucapkan selamat itu tidak dewasa semua artinya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).(KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu)
Tatang Guritno, Icha Rastika Tim Redaksi 469
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Mardani Ali Sera menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang mengaku telah bertemu dan memberikan selamat pada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Menurut dia, Jokowi semestinya menahan diri untuk bersikap karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi belum mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saat ini, hasil yang muncul baru didapatkan dari berbagai lembaga survei melalui hasil quick count atau hitung cepat.
“Ya secara etika salah. Beliau (Jokowi) itu penjaga moral, Kepala Negara, harus sangat menghargai proses yang official (resmi),” ujar Mardani pada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).
Ia menyatakan, tak membantah bahwa quick count sebagai metode penghitungan suara patut dipercaya.
Hanya saja, Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyatakan hasil pemilu resmi hanya disampaikan oleh KPU melalui penghitungan bertahap.
“Biarkan KPU (bekerja). Kalau sudah ada keputusan KPU baru (bicara). Mungkin, Pak Jokowi mikirnya kayak di luar negeri, hari ini coblosan, hari ini diumumkan. Kalau kita kan enggak, bertahap. Undang-undang kita 7 tahun 2017 itu perhitungan itu secara manual dan berjenjang di rekapnya,” papar dia.
Atas dasar itu, Mardani merasa sikap Jokowi berlebihan. Terlebih, situasi politik dan masyarakat saat ini belum kondusif setelah pemungutan suara, Rabu (14/2/2024) kemarin.
“Menunjukan tidak dewasa dan tidak bijak. Mestinya Beliau kian sudah tahu ada anaknya di situ. Sensitif, bisa menimbulkan banyak tafsir, jangan memperkeruh, Sudah lupakan saja,” tutur dia.
“Pilpres itu urusan rakyat, nanti KPU yang buat pengumuman, tugas saya ngurus negara, bikin harga beras murah, bikin pekerjaan murah, gitu saja. Jangan singgung-singgung, sudah tahu sensitif anaknya ikut, sudah tahu banyak yang nolak, sudah tahu lagi bergejolak,” kata Mardani.
Sebelumnya, Jokowi mengaku sudah memberikan ucapan selamat pada Prabowo dan Gibran secara langsung. Ia mengungkapkan sudah menemui kedua figur tersebut, Rabu malam.
“Ketemu langsung sudah. Semalam. Berempat. enggak bisa sebut (dengan siapa saja),” sebut Jokowi di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis pagi.
Sumber
China dan 4 pemimpin dunia yang mengucapkan selamat itu tidak dewasa semua artinya.






mahfudz.umri dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan