ahmadmikail10Avatar border
TS
ahmadmikail10
Deretan Film Dokumenter Garapan Dandhy Dwi Laksono Setelah Dirty Vote
Film Dirty Vote jadi sorotan netizen lantaran film garapan Dandhy Dwi Laksono ini membahas kecurangan di Pemilu 2024. Selain itu, jurnalis investigasi itu juga launching sejumlah film dokumenter lainnya.

Tiga pakar hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari mengungkap serangkaian kecurangan Pemilu 2024 lewat sebuah karya film dokumenter berjudul Dirty Vote.

Film Dirty Vote eksplanatori yang digarap sutradara Dandhy Dwi Laksono tersebut resmi dirilis Minggu (11/2/2024) menuai tanggapan dari lini netizen.

Dalam film tersebut Zainal Arifin, Bivitri, dan Feri Amsari berperan menerangkan bagaimana berbagai instrumen kekuasaan digunakan untuk tujuan memenangkan Pemilu sekalipun prosesnya menabrak hingga merusak tatanan demokrasi.

Penggunaan kekuasaan yang kuat dengan infrastruktur yang mumpuni diterangkannya telah dilakukan penguasa demi mempertahankan status quo.

Penjelasan ketiga ahli hukum dalam film dokumenter tersebut dilandasi atas sejumlah fakta dan data yang mereka miliki. Kemudian bentuk-bentuk kecurangannya diurai dengan analisa hukum tata negara.

Film Dirty Vote bukanlah film pertama bagi Dandhy Dwi Laksono, sejumlah film dokumenter pernah ia garap yang sempat membuat geger publik. Lantas, apa saja karya video berdurasi panjang jurnalis itu? Simak sejumlah film hasil garapannya dari berbagai sumber.

1. Samin vs Semen (2015)

Film Samin vs Semen merupakan bagian dari Ekspedisi Indonesia Biru yang diproduksi selama perjalanan Dandhy Laksono di Pulau Jawa sejak Januari hingga Februari 2015.

Berlatar belakang 3 Kapubapaten, yaitu Kabupaten Pati dan Rembang, Jawa Tengah, serta di Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini berdurasi 39 menit 26 detik yang menampilkan bentuk gerakan penolakan masyarakat terhadap pembangunan pabrik semen terbesar di Indonesia.

Dalam film ini, gerakan penolakan yang diprakarsai oleh masyarakat Samin memicu konflik karena upaya penjagaan dan pengawasan dari aparat di sekitar area pembangunan pabrik tersebut.

Dalam pembuatannya, film ini hanya mengambil satu sudut pandang saja, yakni orang-orang atau warga Samin. Film Samin vs Semen telah ditonton sebanyak 692 ribu pengguna YouTube.

2. Sexy Killers (2019)

Film Sexy Killers garapan Dandhy Laksono ini berhasil menyedot perhatian publik lantaran diluncurkan saat Pemilu 2019 sedang mengalami puncaknya. Bahkan, film ini diklaim menjadi salah satu alasan pemilih untuk golput.

Film yang dikeluarkan melalui platform daring YouTube oleh Watchdoc itu menceritakan dampat besar pertambangan batu bara dan pembangkit listrik tenaga uap terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Selain itu, film Sexy Killers juga mengungkap dugaan keterlibatan para pejabat dan purnawirawan dalam bisnis pertambangan. Mereka terlibat dengan berbagai posisi antara lain direksi, komisaris, pemilik saham, dan sebagainya.

Sexy Killers merupakan bagian terakhir dari dokumentasi perjalanan Ekspedisi Indonesia Biru yang dilakukan oleh Dandhy Laksono dan Ucok Suparta sejak dari 2015. Film dokumenter ini telah ditonton 37 juta penonton.

3. Pulau Plastik (2021)

Sampah plastik telah lama menjadi perhatian karena dampak buruk plastik terhadap lingkungan. Bukan hanya kematian satwa laut seperti penyu, ikan, atau paus, sampah plastik juga berbahaya bagi manusia karena tingkat mikroplastik yang ikut terbawa pada makanan yang kita konsumsi.

Film Pulau Plastik pun tak berhenti menyuarakan isu penting ini. Film dan aksinya akan terus ada hingga benar-benar ada regulasi nyata dari pemerintah mengenai sampah plastik yang harus dipatuhi masyarakat dan industri.


Foto: Freepik

Berbeda dari garapan Dandhy Laksono lainnya, film Pulau Plastik menjadi film dokumenter ke 12 yang pernah tayang di bioskop Indonesia. Nyatanya, genre dokumenter terbilang jarang tayang di bioskop.

Visinema Pictures dengan berani membawa film yang bekerja sama dengan Rahung Nasution itu ke level nasional dengan audiens yang lebih luas.

4. The Endgame (2021)

Film The Endgame merupakan "rahasia dapur" yang diungkapkan melalui video yang berdurasi 2 jam.

Film ini mengungkapkan kesaksian belasan pegawai dari 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dianggap gagal tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat peralihan status kepegawaian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam film tersebut, pegawai KPK yang dibebas tugaskan memberikan kesaksian bahwa TWK dinilai diskriminatif dan tidak masuk akal.

Berdasarkan keterangan mereka, tes tersebut justru tak ada hubungannya dengan kompetensi mereka sebagai orang yang menangani kasus korupsi. Hal ini, yang mengakibat tes itu akhirnya kontroversial.

Pada akhirnya film ini menjadi salah satu tontonan rekomendasi agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang melek politik. Hingga artikel ini diterbitkan, film The Endgame telah ditonton 4,6 juta via platform streaming, YouTube.

5. Barang Panas (2023)

Film Barang Panas menceritakan perlawanan masyarakat terhadap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Salah satu alasannya adalah proyek tersebut akan merampas tanah orang adat Nunang, merelokasi mereka serta menyebabkan masalah pada mata pencaharian utama mereka yakni pertanian dan perkebunan.

Film pun turut menceritakan bagaimana keluh kesah orang Dieng di Wonosobo, Jawa Tengah yang terkena dampak PLTPB Dieng, seperti tanah mengering hingga gas yang mengganggu aktivitas pertanian. Tidak hanya Dieng, Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara juga turut menghiasi salah satu scene yang menampilkan kengerian geotermal.

Secara umum film ini berisi narasi perlawanan masyarakat mengenai keberadaan proyek PLTPB, yang kebanyakan banyak masalah daripada manfaat. Selain itu, film ini juga ingin menunjukkan bagaimana kebijakan top-down, tidak terbuka dan tidak partisipatif dijalankan oleh pemerintah.

Film besutan Dandhy Laksono dan Farid Gaban bersama Tim Ekspedisi Indonesia Baru, serta turut didukung organisasi masyarakat sipil seperti Jaringan Advokasi Tambang Nasional (JATAMNAS) ini telah ditonton 117 ribu penonton.

Baru tau asli saya kalau Dandhy Dwi Laksono juga garap Sexy Killers yang berhasil menyedot perhatian publik lantaran diluncurkan saat Pemilu 2019.

Sexy Killers juga diklaim menjadi salah satu alasan pemilih untuk golput.

Tapi, di Pemilu 2024 jangan pada golput ya. Sayang banget tau..

Aseli dah...


 

 
Diubah oleh ahmadmikail10 12-02-2024 09:34
Mistaravim
kakekane.cell
news.bpln
news.bpln dan 2 lainnya memberi reputasi
3
472
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan