Jakarta - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengutip potongan surat Ali Imran ayat 26 saat memberikan pernyataan penutup dalam debat kelima Pilpres 2024 tadi malam. Begini tafsirnya.
Anies awalnya menceritakan perjalanannya keliling Indonesia kurang lebih satu tahun dan bertemu serta mendapat pesan dari warga. Anies lalu mengatakan perjumpaannya dengan warga merupakan perjalanan spiritual.

Setelah itu, Anies menyebut bahwa Tuhan menginginkan kekuasaan yang welas asih dan cinta kasih dan Tuhan, kata Anies, akan memberikan kekuasaan kepada yang Dia kehendaki. Ia kemudian mengutip potongan surat Ali Imran ayat 26 dan membacakan artinya.

"Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā, bahwa Tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki," ujar Anies di panggung debat Pilpres 2024 yang turut disiarkan langsung oleh KPU, Minggu (4/2/2024).

Berikut bacaan lengkap surat Ali Imran ayat 26 dan tafsirnya.

Bunyi Surat Ali Imran Ayat 26
قُلِ اللهُم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمنْ تَشَاۤء وَتُعِز مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِل مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنكَ عَلٰى كُل شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٦

Qulillāhumma mālikal-mulki tu'til-mulka man tasyā'u wa tanzi'ul-mulka mim man tasyā'(u), wa tu'izzu man tasyā'u wa tużillu man tasyā'(u), biyadikal-khair(u), innaka 'alā kulli syai'in qadīr(un).

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 26
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, melalui surat Ali Imran ayat 26, Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menyatakan bahwa Allah Yang Mahasuci yang mempunyai kekuasaan tertinggi dan Mahabijaksana dengan tindakan-Nya yang sempurna dalam menyusun, mengatur, dan menyelesaikan segala perkara.

Lebih lanjut dijelaskan, Allah SWT memberikan urusan pemerintahan kepada siapa pun yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Selain memberikan kekuasaan kepada yang Dia kehendaki, Allah SWT juga menghinakan orang yang Dia kehendaki.

Menurut tafsir ini, orang yang diberi kekuasaan oleh Allah SWT adalah orang yang didengar tutur katanya, banyak penolongnya, mempengaruhi jiwa manusia dengan wibawa dan ilmunya, mempunyai rezeki yang luas, dan berbuat bagi kepada setiap manusia.

Adapun, orang yang mendapat kehinaan adalah orang yang rendah akhlaknya, semangat membela kehormatannya lemah, tidak mampu mengusir musuh yang menyerangnya, dan tidak mampu menyatukan pengikutnya.

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menafsirkan ayat tersebut berkaitan dengan orang-orang dari kalangan Yahudi (bani Israil) yang merasa iri terhadap cahaya nubuwwat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Sebab, selama beratus-ratus tahun lamanya, nubuwwat dan risalah hanya pada bani Israil.

"Kalau kita ukur secara sekarang; beliau (Rasulullah SAW) datang membawa satu ideologi, yaitu Islam. Kemudian dengan sendirinya terbentuk satu kekuasaan di Madinah. Bukan beliau terlebih dahulu mengejar kekuasaan, lalu kemudian disusun ideologinya," terang Buya Hamka.

Kekuasaan yang baru tumbuh tersebut tidak disenangi oleh para musuh. Bani Israil merasa bahwa seorang nabi hanya datang dari kalangan mereka saja. Tak ada yang lain. Maka, terang Buya Hamka, Allah SWT mencabut nikmat kekuasaan itu dari bani Israil.

abud

Hanya inpo saja.. klan baswedan sejarahnya berasal dari hadramaut yaman.. dan penelitian ilmiah mengatakan bahwa nasab mereka bukanlah keturunan Nabi Muhammad dan mereka semua berasal dari keturunan yahudi bani israel.

Sehingga jelas bahwa tafsir surah tersebut ditujukan untuk diri dan kaumnya yakni kaum bani israel/yahudi