Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
'Perubahan Isa Menjadi Yesus tak akan Ubah Iman Kita'
'Perubahan Isa Menjadi Yesus tak akan Ubah Iman Kita'
31 Jan 2024, 22:05 WIB

Masyhuril mengatakan, setiap Muslim wajib mengimani semua nabi termasuk Nabi Isa.

JAKARTA -- Perubahan nomenklatur hari libur umat Kristiani dan Katolik dari Isa Almasih menjadi Yesus Kristus dinilai tak perlu disikapi berlebihan. Menurut Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Nurul Huda atau yang akrab disapa Gus Enha, perubahan tersebut merupakan wujud keyakinan umat agama bersangkutan. 

"Perubahan nomenklatur hari libur umat Kristiani yang mengubah penamaan Isa Almasih menjadi Yesus Kristus jangan disikapi berlebihan, biasa saja, lah wong itu keyakinan mereka kok. Perubahan nama hari libur tidak akan mengubah iman kita masing-masing," ujar Gus Enha saat dihubungi Republika, Selasa (30/1/2023).

Dia mengatakan, perubahan nomenklatur tersebut merupakan usulan dari umat Kristen dan Katolik. Kementerian Agama lantas memfasilitasi dan turut memperjuangkan perubahan tersebut yang akhirnya bisa diterima.

"Nabi Isa dalam perspektif umat Islam, menurut umat Kristiani tidak sama dengan keyakinan teologis mereka tentang Yesus Kristus, baik dari silsilah nasab maupun ajarannya. Ya, biar saja, hemat saya, keragaman keyakinan semacam ini kan sejarahnya sudah tua. Perdebatan tidak hanya antar-Muslim dan Kristen, tapi juga di antara penganut keyakinan Kristen," ucap Gus Enha. 

Karena itu, dia pun pernah menulis buku Kembang Setaman, Berbeda-Beda tapi Tetap Damai Jua. Buku itu menguraikan aliran-aliran dalam Islam dan dalam Kristen. Dia menjelaskan, jumlah aliran Nasrani bahkan melebihi dari sekadar yang dikenali masyarakat yakni Kristen dan Katolik.

"Tapi, saya rasa kita sepakat, mari menyambut dengan gembira bahwa yang diubah hanya penamaannya saja bukan hari liburnya. Jadi, kita masih bisa menikmati liburan toh," kata Gus Enha.

Ketua Umum Pengurus Besar Al-Jam'iyatul Washliyah, Masyhuril Khamis, mengaku kurang pas apabila mengomentari agama lain. Kendati demikian, Masyhuril juga menyambut baik dan tidak menjadi persoalan apabila penamaan hari libur Isa Almasih dalam kalender mengalami perubahan nama. “Ini soal agama lain, jadi agak kurang pas kita menanggapi, (khawatir) nanti mispersepsi,” ujar Masyhuril.

Masyhuril mengatakan, setiap Muslim wajib mengimani semua nabi, termasuk Nabi Isa dan para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Dalam keyakinan Islam, ujar dia, Nabi Isa bahkan belum meninggal. Maka ia menilai memang kurang pas apabila menyebut hari wafatnya Isa Almasih dalam kalender, padahal umat Islam meyakini Nabi Isa belum meninggal.

“Sebagai umat Islam yang wajib mengimani keberadaan nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW, termasuk Nabi Isa AS, di mana dalam keyakinan kita beliau belum wafat. Hanya saja dengan tidak menyebut wafatnya Isa, tentu suatu kesesuaian dengan Alquran,” kata Kiai Masyhuril.

Pemerintah secara resmi mengganti istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional. Penggantian tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur yang diteken Presiden Joko Widodo pada 29 Januari 2024.

Apa pertimbangan pemerintah untuk mengganti istilah dalam nomenklatur tersebut? Di dalam keppres disebutkan beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan itu. Di antaranya pengaturan tentang hari libur perlu mengakomodasi dan menyesuaikan perkembangan dinamika masyarakat dan hukum. Pertimbangan lainnya adalah pengaturan mengenai hari-hari libur pun tersebar di beberapa keppres sehingga perlu diselaraskan.

Pemerintah secara resmi mengganti istilah Isa Almasih menjadi Yesus Kristus untuk penamaan hari libur nasional. Penggantian tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Hari-Hari Libur yang diteken Presiden Joko Widodo pada 29 Januari 2024.

Apa pertimbangan pemerintah untuk mengganti istilah dalam nomenklatur tersebut? Di dalam keppres disebutkan beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi keputusan itu. Di antaranya, pengaturan tentang hari libur perlu mengakomodasi dan menyesuaikan perkembangan dinamika masyarakat dan hukum. Pertimbangan lainnya adalah pengaturan mengenai hari-hari libur pun tersebar di beberapa keppres sehingga perlu diselaraskan.

Menurut Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengatakan perubahan nomenklatur Isa Al masih menjadi Yesus Kristus pada penamaan hari libur nasional itu berdasarkan usulan umat Kristen dan Katolik. "Ini usulan dari umat Kristen dan Katolik agar nama-nama nomenklatur itu diubah menjadi bagian dari yang mereka yakini bahwa itu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus," kata Saiful.

https://www.republika.id/posts/50079...ubah-iman-kita
0
405
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan