Wakil Ketua Perhimpunan Pembina Kesehatan Olah Raga Indonesia (PPKORI), dokter Arie Sutopo SpKO soroti soal aksi dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang kelabui delapan tim termasuk Timnas Indonesia U-19.

Parahnya, dokter gadungan yang bernama Elwizan Aminuddin, itu pernah bergabung dengan sembilan tim, yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas Indonesia U-19, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.

Dokter yang pernah memegang Timnas Garuda di Kualifikasi Piala Dunia Tahun 1986 ini menyerukan agar seluruh organisasi keolahragaan harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam rangka menerima tenaga ahli Kesehatan, gizi dan fisioterapi.

Dokter Spesialis Keolahragaan ini menambahkan pihaknya telah mengusulkan kepada KONI Pusat saat pelaksanaan seminar beberapa pekan lalu. Dalam seminar tersebut, hadir juga seluruh organisasi profesi yang terlibat dalam dunia olahraga.

Arie Sutopo mengatakan KONI Pusat segera membuat surat edaran kepada seluruh federasi olahraga agar untuk perekrutan tenaga ahli persyaratan minimal adalah surat tanda registrasi. Apalagi, seluruh profesi itu sudah dilengkapi dengan STR dari masing-masing organisasi keprofesian.

“Ini momentum untuk Ketua Umum KONI keluarkan surat edaran kepada seluruh organisasi keolahragaan agar mematuhi persyaratan pengangkatan tenaga ahli minimal syaratnya memiliki STR,” ujarnya.

Foto: Instagram/@humaspolrestasleman

Meskipun Arie Sutopo pun menyadari kalau persyaratan ini pun belum aman dari praktek pemalsuan. Mirip dengan peristiwa dokter gadungan Elwizan Aminuddin yang ditangkap Polres Sleman.

Kayaknya, emang lagi ternd nih yang namanya gadungan... tapi ya yang namanya gadungan itu sangat bahaya banget buat orang lain.

Apa lagi dokter gadungan yang erat dengan dunia medis. Bukannya sembuh, malah jadi sakit... Kan, gawat banget kalau sampai kita diperiksa sama dokter gadungan, apa lagi spesialis...

Iiiih ngeri banget deeeehhh...

Gimana nih menurut agan sekalian?

Sumber: Link Referensi