Sumber Gambar

Youtuber Dede Inoen baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah mengaku mengalami keracunan kotoran kuda akibat konsumsi kuliner ekstrem yang ia sajikan dalam konten-kontennya. Hal ini membuatnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dede Inoen dikenal sebagai seorang konten kreator yang kerap kali menampilkan makanan yang jarang dikonsumsi oleh masyarakat umum. Ia sering memakan hewan-hewan asing dan spesies langka seperti kecoa goreng, lumut goreng, larva tawon, dan keong albino.

Kehadirannya di dunia YouTube tidak jarang menimbulkan kontroversi. Beberapa penonton menyoroti keekstreman dari konten-kontennya yang kadang-kadang terkesan nyeleneh. Namun, hal tersebut justru membuat Dede Inoen semakin dikenal dan viral di media sosial.

Belum lama ini, Dede Inoen mengunggah kondisinya yang terbaring lemas di rumah sakit melalui story Instagram. Dalam unggahan tersebut, terlihat infusan terpasang di tangannya, menunjukkan bahwa kesehatannya sedang tidak baik-baik saja.


Sumber Gambar

Keracunan kotoran kuda yang dialami oleh Dede Inoen menunjukkan dampak tak mengenakkan dari gaya hidupnya yang unik dalam mengeksplorasi kuliner. Konsumsi makanan-makanan yang tidak lazim bagi kebanyakan orang memang dapat memberikan pengalaman berbeda, tetapi juga berisiko jika tidak diolah dengan benar.

Keracunan kotoran kuda sendiri dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, mual, muntah, dan demam. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk memperhatikan aspek kebersihan dan keselamatan dalam memilih dan mengolah makanan.

Kotoran hewan, baik itu kotoran ayam ataupun kotoran dari hewan ternak seperti sapi, memiliki kandungan yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh manusia. Kondisi ini terjadi karena kotoran hewan mengandung berbagai mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi pada manusia.

Ketika hewan memakan rumput atau makanan nabati lainnya, mereka mencerna dan mengolahnya dengan sistem pencernaan yang dimilikinya. Namun, ketika hewan memakan kotoran, mikroorganisme yang terdapat dalam kotoran tersebut dapat bertahan hidup dalam sistem pencernaan hewan. Ketika kita mengonsumsi daging atau susu dari hewan tersebut, mikroorganisme patogen tersebut dapat masuk ke dalam tubuh kita dan menyebabkan berbagai penyakit.


Sumber Gambar

Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang menunjukkan bahwa makanan yang berasal dari hewan pemakan kotoran memiliki risiko lebih tinggi untuk terkontaminasi dengan bakteri dan virus berbahaya. Selain itu, kotoran hewan juga mengandung zat-zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi.

Sebagai contoh, pada bulan November 1986 di Inggris dan beberapa negara Eropa, terjadi penyebaran penyakit ganas pada hewan-hewan yang diberi makan protein hewani. Padahal, secara fitrah, hewan-hewan tersebut seharusnya memakan rumput dan protein nabati. Penyakit ini menunjukkan bahwa makanan yang berasal dari hewan pemakan kotoran memiliki potensi bahaya yang serius bagi kesehatan manusia.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi daging dan susu dari hewan pemakan kotoran. Lebih baik memilih makanan yang bersumber dari hewan yang sehat dan tidak memakan kotoran. Selain itu, kita juga perlu menjaga kebersihan makanan yang kita konsumsi dengan memastikan bahwa bahan makanan telah diolah dengan baik dan bersih.

Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang kita lakukan. Menjaga kesehatan dan kebersihan harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi tren atau gaya hidup apapun, termasuk dalam hal konsumsi makanan.

Semoga Dede Inoen segera pulih dan menjadi lebih bijak dalam memilih dan mengolah makanan yang ia sajikan dalam konten-kontennya.

Sumber: Link Referensi