Desas desus mengatakan bahwa akan ada koalisi antara paslon nomor 3 dengan paslon nomor 1 untuk mengalahkan paslon nomor 2 Prabowo – Gibran. Koalisi yang diprakarsai Puan Maharani untuk merangkul Anies tersebut berupa kerjasama limpahan suara bila pilpres terjadi 2 putaran.

Sumber : https://rmol.id/politik/read/2024/01...an-insya-allah

Akan tetapi berbagai hasil survei di bulan Januari 2024 menunjukkan bahwa angka elektabilitas dari paslon 1 dan paslon 3 ternyata tak menggembirakan.

Berdasarkan LSI (Lembaga Survei Indonesia), elektabilitas paslon AMIN hanya berada di angka 23,2 persen. Sementara paslon GAMA berada di peringkat terakhir dengan raihan 21,7 persen.

Kemudian survei Indikator Politik Indonesia juga mencatat hasil yang hampir serupa, yakni Anies-Muhaimin di angkat 24,17 persen dan Ganjar-Mahfud di angka 21,6 persen.

Survei ISC (Indonesia Survey Center) lebih mengejutkan lagi di mana Anies – Imin hanya memperoleh elektabilitas 21,7 persen dan Ganjar – Mahfud hanya 18,1 persen.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...oogle_vignette
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...sul-posisi-dua
https://news.detik.com/pemilu/d-7154...ar-mahfud-18-1

Fakta survei Ganjar – Mahfud yang kian merosot ke bawah 20 persen, makin meminimalisir peluang Koalisi Puan – Anies.

Sebab limpahan suara Ganjar – Mahfud ke Anies – Imin hanya akan menghasilkan 40 %-an suara gabungan. Oleh karena itu mustahil paslon 01 dapat memenangkan Pilpres.

Kini kita dihadapkan pada kejadian beberapa waktu terakhir yang menggambarkan telah terjadinya dinamika politik yang menunjukkan tingginya peluang PDIP dan paslon 03 berkoalisi dengan paslon 02.

Pertama tersiar kabar bahwa Jokowi meminta politikus PDIP untuk memediasi pertemuannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Ketua Umum Kornas Jokowi Abdul Havid Permana, pertemuan tersebut akan menjadi momentum Jokowi untuk berpamitan pada Megawati.

Sumber : https://www.jpnn.com/news/beredar-ka...-ingin-pamitan

Kabar soal pertemuan antara Jokowi dan Megawati terdengar oleh PDIP. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bila Jokowi hendak bertemu dengan Megawati ada baiknya ditemani Menkeu Sri Mulyani, Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk berpamitan.

Sumber : https://www.tribunnews.com/mata-loka...ani-dan-basuki

Lamun begitu, ternyata baik istana maupun PDIP membantah kabar Jokowi ingin bertemu Megawati.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...engan-megawati
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...rtemu-megawati

Dengan kata lain, bantahan dari istana maupun PDIP menunjukkan bahwa Jokowi tidak jadi mengundurkan diri. Jokowi tetap menjadi kader PDIP.

PDIP juga menyatakan pada 23 Januari 2024 bahwa menteri dari PDIP akan tetap dalam pemerintahan Presiden Jokowi.

Sumber : https://news.republika.co.id/berita/...kabinet-jokowi

PDIP yang tetap memastikan Menteri dari PDIP tetap berada di kabinet menunjukkan bahwa akan ada rekonsiliasi Jokowi – PDIP.

Sinyal rekonsiliasi tersebut makin diperjelas dengan pernyataan Ganjar saat mendengar kabar bahwa rakyat meneriakkan nama capres Ganjar – Mahfud saat kunjungan Presiden di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Ganjar melihat reaksi warga sebagai bentuk kecintaan terhadap Jokowi. Alias, aksi perayaan rekonsiliasi Jokowi – PDIP.

Sumber : https://www.merdeka.com/politik/warg...79049-mvk.html

Sinyal rekonsiliasi Jokowi – PDIP pun makin kentara dengan adanya kiriman bunga Presiden yang ditujukan untuk Megawati. Bunga tersebut dikirim bertepatan pada hari ulang tahun ke-77 Megawati.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...-ke-teuku-umar

Megawati dan PDIP pun meresponnya dengan pernyataan yang siap memulihkan hubungan dengan Jokowi

Sumber : https://medan.tribunnews.com/2024/01...an-satu-syarat

Terjadinya upaya komunikasi presiden dengan Ketum PDIP, yang kemudian berujung Jokowi kirim karangan bungan dan Megawati larang para menteri dari PDIP mundur dari kabinet, merupakan sebuah konsekuensi logis atas status Ganjar – Mahfud yang hampir pasti tak lolos pilpres putaran pertama.

Rekonsiliasi Jokowi – Megawati menjadi solusi yang dibutuhkan PDIP dan diketahui oleh presiden, dengan tujuan Presiden Jokowi merangkul PDIP memenangkan Prabowo – Gibran 1 putaran.

Sikap Megawati yang melarang menteri dari PDIP mundur, menunjukkan ‘Banteng’ siap melakukan negosisasi dengan Jokowi maupun Prabowo – Gibran untuk bekerjasama.

Sikap ini sekaligus bentuk penolakan Megawati pada upaya Puan Maharani rangkul Anies Baswedan demi kerjasama limpahkan suara putaran 2.