Jogja - Debat kedua calon wakil presiden menimbulkan banyak respons dari masyarakat. Termasuk Budayawan Butet Kartaredjasa. Ia menyoroti soal adab dan etika calon pemimpin.
"Kekhawatiran saya terjadi, saya melihat ada anak muda yang tuna etika," kata Butet dilansir detikJogja, Selasa (23/1/2024).

Tanpa menyebutkan nama, Butet mengatakan orang yang dimaksudnya sudah mempersiapkan aksinya untuk melecehkan orang tua.

"Apa yang dia lakukan itu tampak betul sudah dipersiapkan hanya untuk melecehkan orang tua. Itu praktik yang tidak sepantasnya dilakukan dalam forum perdebatan kelas nasional, forum yang sangat resmi," tambahnya.

Butet lalu mengaku tidak bisa membayangkan jika sosok cawapres yang disinggungnya terpilih nanti.

"Saya tidak tahu bagaimana orang tuanya membelajarkan etika. Saya tidak membayangkan kalau anak itu terpilih, saya mempunyai pemimpin yang tidak punya adab seperti itu," tuturnya.

Butet juga menganalogikan dirinya sendiri sebagai orang tua. Ia mengaku pendidikan dasar yang utama ia ajarkan adalah soal etika dan tata krama.

Butet juga mengaku kecewa dengan cawapres tersebut karena menurutnya tak bisa menempatkan diri.

"Saya tahu menempatkan diri pada saatnya saya harus bebas, pada saatnya saya harus bercanda, tetapi ketika sebuah forum resmi forum kenegaraan diperlakukan dengan tuna adab seperti itu saya merasa ikut tersinggung dan kecewa," ujarnya.

Ia juga menyinggung gestur yang diperagakan cawapres tersebut dalam debat tersebut. Menurutnya hal itu bukan sebuah improvisasi.

"Ini bukan masalah anak muda, masih banyak anak muda yang mengerti adab, mengerti etika. Itu bukan sebuah improvisasi, itu tampak betul sudah dipersiapkan, saya kan aktor teater natural sama gerakan yang dibikin-bikin, dan dipersiapkan tahu saya," jelasnya.

Ia menegaskan sekali lagi bahkan gestur tersebut sudah dipersiapkan untuk melecehkan lawan debatnya.

"Semua orang waras mengetahui, itu semua adalah by desain. Didesain untuk apa, didesain untuk melecehkan orang tua, coba lihat lagi," terang Butet melanjutkan

Butet lalu membandingkan gestur cawapres nomor urut 3 Mahfud Md yang menurutnya lebih natural.

"Dia (Mahfud) bukan emosional dia rasional. Wong dia sudah menjawab kok, menjawab seperti yang ditanyakan kok dianggep belum menjawab," tutur Butet.

"Lho berarti kalau dia merespons Pak Mahfud merendahkan derajatnya, makanya dia nggak mau jawab bener, itu improvisasi. Tapi natural nggak dibikin-bikin," tutupnya.

https://www.detik.com/sumut/berita/d...al-tuna-etika.

1 Kata Buat Butet : Asu!!





Cuma komen asu kok cebokin, kek ga ada kata lain. Si Butet yg ngomong ngalor ngidul panjang lebar sok paling etika apa namanya kl gitu

Lama2 cuma ngetawain kadrun doank dibilang nyebokin juga



Yg cuma komen ASU dibilang nyebokin, sampean yg komen panjang lebar kali tinggi gini apa donk namanya? Nusbolin Imin dan Mahfud