- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KSAD Maruli Simanjuntak Soal Aparat Jadi Beking Tambang Ilegal: Aparat yang Mana?


TS
User telah dihapus
KSAD Maruli Simanjuntak Soal Aparat Jadi Beking Tambang Ilegal: Aparat yang Mana?


Jakarta – Mahfud MD selaku calon wakil presiden dari nomor urut 03 berbicara mengenai tambang ilegal yang masih banyak beroperasi di Indonesia. Pasangan Ganjar Pranowo itu menyebut bahwa ada aparat dan pejabat pemerintahan yang justru menyokong pertambangan ilegal.
“Cabut saja IUP-nya. Itu masalahnya. Mencabut IUP itu banyak mafianya. Banyak mafianya. Banyak sekali yang ilegal dan itu di-backing oleh aparat-aparat dan pejabat. Itu masalahnya,” kata Mahfud MD saat debat cawapres di JCC Minggu malam kemarin.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memberikan respons atas ucapan dari calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud MD. Jenderal bintang empat itu mengatakan bahwa ucapan dari Mahfud MD belum lengkap.
“Aparat bisa juga aparatur sipil, ya, belum lengkap itu,” kata Maruli saat konferensi pers di Mabesad, Jakarta Pusat, Senin 22 Januari 2024, seperti dilansir dari Antara
Maruli mengatakan bahwa pernyataan dari Mahfud MD tersebut belum lengkap karena menurut dia istilah aparat tersebut bisa merujuk ke banyak hal. Sehingga dia mempertanyakan aparat mana yang dimaksud oleh Mahfud MD dalam debat tersebut.
Jadi, ya saya bilang begitu, aparat itu yang mana?” ujarnya.
Menurut Maruli Simanjuntak, TNI AD telah menerapkan asas hukum kepada setiap prajurit. Ia juga meyakini bahwa pihaknya tidak berani melakukan sesuatu yang melanggar hukum di Indonesia, termasuk menjadi penyokong dalam berjalannya tambang ilegal.
“Jadi, kita sulit juga lah di zaman sekarang ini, terus terang saja, kalau misalnya kita begitu-begitu, masuk video kita takut sekarang ini. Jadi, enggak seberani itu lagi kita. kita sudah mulai. Memang kadang-kadang hukum itu akan taat setelah ada pemaksaan,” ujarnya.
“Kalau kita bermain-main dengan tambang begitu menjaga-menjaga, difoto, saya yakin responsnya cepat ini,” sambung KSAD.
Lebih lanjut, menantu dari Menko Luhut Binsar Pandjaitan itu mengaku bahwa pihaknya tidak tahu menahu soal kewenangan legalitas pertambangan. Namun, ia mempersilahkan kepada semua pihak untuk melapor jika kedapatan melihat adanya prajurit yang bertindak demikian.
“Karena yang mempunyai kewenangan itu sebetulnya kan dari kementerian yang memberikan secara hukum, secara legalitas. Kami enggak tahu sebetulnya. Tapi kalau itu ada arah indikasi ke sana, ya, silakan dilaporkan,” tutur Maruli.
https://www.viva.co.id/amp/berita/na...ng-mana?page=2
Konten Sensitif




Diubah oleh User telah dihapus 23-01-2024 18:57
0
354
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan