Kabar yang satu ini cukup mengejutkan Gan, karena seorang pilot Taiwan ditangkap pihak berwenang pada Agustus 2023 atas tuduhan upaya pembelotan untuk membawa kabur helikopter tandem rotor CH-47SD milik Angkatan Darat Taiwan. Tuduhan itu terungkap dalam dakwaan yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Pengadilan Tinggi Taiwan pada Senin, 11 Desember 2023.

Pilot itu disebut sebagai Letnan Kolonel Hsieh dari Angkatan Darat Taiwan, dia ditangkap pada Agustus 2023. Sementara itu, menurut laporan Taipei Times, pada April 2023; pihak penyelidik dan intelijen Taiwan beehasil mengungkap jaringan mata-mata China yang beroperasi di Taiwan. Mereka juga menangkap beberapa orang yang terlibat.

Masih dari artikel yang sama, Kantor Kejaksaan Tinggi Taiwan pada awal tahun 2023 menyelidiki seorang pilot bernama Hsieh dari Brigade Penerbangan 601 dan seorang pengusaha yang juga bermarga Hsieh; karena diduga membocorkan rahasia pertahanan kepada mata-mata China. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah kronologi upaya pembelotan Letnan Kolonel Hsieh:





CH-47SD merupakan versi terbaru dan modern dari varian CH-47D, versi SD menjadi versi pendahulu dari CH-47F. Angkatan Darat Taiwan diketahui memiliki 8 unit helikopter tersebut. Versi CH-47SD dilengkapi dengan sistem kontrol digital dan juga dilengkapi dengan tangki bahan bakar yang lebih besar. Alasan utama mengapa China menginginkan Chinook juga belum diketahui. Dan sebagai pengingat buat Agan, China tidak memiliki helikopter rotor tandem seperti Chinook. Dengan mendapatkan versi SD dengan avionik yang sudah digital, kemungkinan mereka bisa membuat helikopter angkut berat sendiri yang lebih baik.

Saat ini, belum diputuskan hukuman apa yang akan diterima oleh Hsieh ? Sementara itu, kasus ini juga masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Ada beberapa hal yang belum terungkap. Misalnya apa yang akan dilakukan terhadap dua kru Chinook yang lain, jika helikopter itu diserahkan ke China ? Hsieh tidak mungkin menerbangkan Chinook sendiri, helikopter ini biasanya diterbangkan dua pilot dan ditemani satu kepala kru.

Upaya pembelotan seperti ini bukan kasus yang pertama Gan, selama bertahun-tahun pihak China telah meminta agen intelijennya untuk merayu personel tentara Taiwan untuk membelot ke China daratan. Menurut informasi eurasiantimes.com, pada awal tahun 2023 tercatat ada 16 kasus spionase di Taiwan. Hal ini menandai perbedaan yang mencolok, karena hanya ada 44 kasus spionase yang tercatat antara tahun 2013 sampai 2019.Peningkatan aktivitas spionase tersebut juga bertepatan menjelang pemilihan presiden Taiwan yang dijadwalkan pada 13 Januari 2023.

Grant Newsham, pensiunan kolonel Korps Marinir AS mengatakan bahwa, Taiwan merupakan target yang menarik bagi mata-mata China karena kedekatan geografis dan bahasa yang sama. Newsham mengatakan tindakan Taiwan untuk melawan spionase relatif lemah, sehingga menjadikannya target infiltrasi yang rentan. Sementara itu di pihak China, sejauh ini mereka masih bungkam terkait kabar spionase tersebut.



Dari gagalnya upaya pembelotan ini, kita bisa mendapat dua informasi menarik Gan. Pertama, China sangat berambisi untuk membuat versi copy pastedari Chinook. Karena mereka belum punya helikopter seperti ini. Yang kedua, ini yang lebih bahaya, yakni kemungkinan invasi ke Taiwan bisa segera dilakukan ketika Chinook sudah berhasil didapatkan. Dipertegas dengan evakuasi keluarga Hsieh secepat mungkin ke Thailand setelah upaya pembelotan berhasil. Di sisi lain, Taiwan harus memperkuat keamanan di bidang intelijennya, agar tidak terjadi lagi kasus seperti ini.








Referensi Tulisan: Taipei Times& eurasiantimes.com
Sumber Foto: sudah tertera