Sumber Gambar

Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan publik setelah mengancam calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan untuk tidak terus menerus menyerang calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Ancaman tersebut diungkapkan melalui video yang diunggah oleh Nikita dalam akun Instagram miliknya.

Dalam video tersebut, Nikita Mirzani secara blak-blakan menyatakan ketidaksenangannya melihat Anies Baswedan selalu menyerang Prabowo Subianto di media sosial. Nikita bahkan mengungkapkan bahwa dirinya siap untuk menyerang balik Anies Baswedan. Ia menilai bahwa Anies Baswedan tidak selevel dengan Prabowo Subianto dan mengajak Anies untuk lebih baik berdebat dengannya.

"Sumpah yah, gw enek banget ngeliat Tiktok isinya muka Anies Baswedan. Si edan itu. Lo kenapa sih, serang-serang bapak gw, bapak Prabowo,"tegas Nikita.

Tak hanya itu, Nikita juga mengancam akan menyerang balik Anies Baswedan. Ia menegaskan bahwa dirinya siap membalas serangan yang dilancarkan oleh Anies.

"Ntr lo gw serang balik lho. Udah siap lo gw serang balik, Anies Baswedan," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Nikita juga mengungkit janji Anies Baswedan saat bertarung di Pilkada DKI 2017. Ia merasa kecewa karena janji-janji tersebut tidak terpenuhi dan menyebut Anies dengan julukan yang tidak menguntungkan.

"Mending lo debat sama gw," tegas Nikita.


Sumber Gambar

Ancaman yang diungkapkan oleh Nikita Mirzani ini menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Beberapa pihak menyoroti sikap Nikita yang terkesan agresif dan menyebarkan kebencian. Namun, ada juga yang mendukungnya dengan alasan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.

Ancaman yang dilontarkan oleh Nikita Mirzani ini menjadi bukti bahwa politik dapat memicu perdebatan dan konflik di antara pendukung masing-masing kandidat. Namun, perlu diingat bahwa sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus bisa menjaga sikap saling menghormati dan tidak memprovokasi konflik yang tidak perlu.

Artis cantik Nikita Mirzani semakin keras dalam mendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dalam beberapa postingan di akun media sosialnya, Nikita secara terbuka menyatakan dukungannya dan bahkan menyebut tentang adanya bayaran yang diterimanya untuk mendukung pasangan ini.

Nikita Mirzani sebelumnya hanya bisa memberikan dukungan melalui media sosial, tetapi kali ini dia mendapat kesempatan emas untuk bertemu langsung dengan Prabowo. Dalam sebuah acara makan siang, Nikita merasa kagum dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan tersebut. Hal ini membuatnya semakin yakin dengan pilihan politiknya.


Sumber Gambar

Nikita Mirzani juga mengunggah beberapa video dan foto tentang Prabowo dan Gibran di akun Instagram pribadinya. Dia menggambarkan Prabowo sebagai sosok yang tulus dan menghargai Gibran karena mampu membungkam para pembencinya. Dalam debat Cawapres, Gibran berhasil membuat para penghujat terdiam.

Terkait dengan kontroversi ini, belum ada respons resmi dari Anies Baswedan. Sebagai seorang tokoh publik, diharapkan Anies dapat menanggapi dengan bijaksana dan menjaga etika berkomunikasi.

Dukungan Nikita Mirzani terhadap Prabowo - Gibran tidak bisa dianggap enteng. Selain berbagai postingan di media sosial, dia juga secara terbuka menyebut adanya bayaran yang diterimanya untuk mendukung pasangan ini. Meski ada yang mempertanyakan keikhlasannya, Nikita Mirzani dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak perlu dibayar karena dia sudah memiliki banyak uang.

Dalam menghormati paslon lain, penting juga untuk tidak saling menjelek-jelekkan atau membully di media sosial atau platform lainnya. Mari kita berkomunikasi secara bijak dan konstruktif, menjaga bahasa yang santun, serta berfokus pada isu-isu yang benar-benar penting bagi negara dan masyarakat.

Dalam Pilpres 2024 ini, mari kita menjadikan penghormatan kepada paslon lain sebagai salah satu nilai yang penting dalam menyuarakan aspirasi politik kita. Dengan menghormati paslon lain, kita akan membantu menciptakan suasana politik yang kondusif dan damai. Mari kita jadikan Pilpres 2024 ini sebagai ajang untuk memperkuat demokrasi dan persatuan kita sebagai bangsa.


Sumber: Link Referensi
Tulisan Pribadi